13:57 Kamar 504
Beberapa perlawanan kemudian, akhirnya Marcel dan Malvin berhasil mengikat Grace. Wajah Grace tampak seperti 'bekantan betina' yang berusaha kabur dari kebun binatang, tetapi tertangkap oleh penjaga kebun binatang.
Tubuh Grace tidak bisa digerakkan sama sekali dan tentu saja, Grace sudah pasrah dengan kondisinya yang terikat. Jangankan untuk bergerak, berbicara saja sudah menjadi hal yang sulit bagi Grace.
Terutama Marcel yang sudah memasang tali di mulutnya. Dengan kondisi Grace yang seperti ini mempermudah Malvin dan Marcel untuk mengambil botol bir yang ada di tangan Grace.
"Eits... Udah belom waktu lo buat minum, lo udah habisin 1 setengah botol dalam waktu 2 jam? Luar biasa Grace!", kata Malvin dengan nada kesalnya.
"MMMMPPPPHHH!", suara Grace yang berusaha berbicara.
"Hmm... Kayaknya ada yang kurang...", lanjut Malvin yang menggoda Grace.
"Kurang diplester mulutnya, Vin! Biar kaya penyanderaan di film-film!", sahut Marcel yang teringat akan film favoritnya.
"Oh iya... tunggu bentar! Gue ambil dulu di gudang.", lanjut Malvin yang mengambil plester di gudang.
"HMMMMPPPP!", suara Grace yang semakin histeris mendengar perkataan Malvin dan Marcel.
Brak..., Malvin membuka pintu gudangnya. Marcel yang menunggu Malvin kembali, menatap wajah Grace dengan serius.
Grace memasang wajah melasnya dihadapan Marcel dan berharap Marcel mau melepaskannya. Tetapi Marcel justru tertawa melihat wajah Grace yang seperti ini. Sepertinya Marcel masih memiliki dendam dengan Grace di hari sebelumnya dan membiarkan Grace terikat di kursi.
Kreak..., suara Malvin kembali dari gudang dengan lakban hitam di tangannya. Malvin mulai mendekati Marcel dan menyuruhnya untuk memasangkan lakban hitam tersebut ke mulut Grace.
"MMMPPPPPPPHHHH!", teriak Grace yang memohon ke Marcel.
Awalnya Marcel masih tersenyum melihat lakban hitam yang ada di tangannya. Tetapi sesaat kemudian, Marcel menyadari ada yang janggal dengan Malvin.
"Vin! Lo pernah bunuh orang pake plester sama tali?!", teriak Marcel yang terkaget dengan lakban hitam di tangannya.
"HMMPHHHHH!", teriak Grace yang setuju dengan argumen Marcel.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIAD: Eight Level to Heaven
Mistério / Suspense[OFFICIALLY HIATUS] Tiga orang sahabat yang heboh, terjebak dalam apartemen yang dipenuhi pembunuh berantai. Grace, seorang mahasiswi yang berteman dengan Marcel dan Malvin sejak kecil. Seiring berjalannya waktu, tak terasa mereka sudah dewasa dan...