Chapter 7: Lunacy

35 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











13:12 Kamar 504

Suasana kamar 504 tampak tenang, tidak ada seorangpun yang bergerak ataupun berbicara. Grace, Malvin, dan Marcel tampak tenang di salah satu sudut kamar apartemen. Hingga Grace terpikirkan oleh sesuatu,

"Lo tau kulkasnya nggak rusak dari mana, Vin?", tanya Grace ke Malvin.

"Itu kulkasnya cuma mati aja. Jadi kulkasnya nggak kenapa-kenapa.", jawab Malvin dengan santai.

"Jadi, intinya... Kita lagi mati lampu gitu?", tanya Grace dengan wajah polosnya.



Setelah mendengar perkataan Grace, tiba-tiba Malvin terkejut dan langsung berlari menyalakan lampu kamarnya. Sayangnya semua lampu dan listrik sudah berhenti berfungsi sejak tadi pagi.

Malvin hanya bisa menatap dengan wajah panik, tubuhnya bercucuran dengan keringat. Rencana awal Malvin, semuanya gagal untuk bertahan di saat-saat sulit ini.

"Listriknya beneran mati, Vin?", tanya Grace dengan santai.

"I-Iya...", kata Malvin yang masih panik.

"Yah.. Padahal gue mau nge-charge HP gue!", lanjut Grace yang kesal.

"Batre HP gue juga udah mau abis nih... Kalian ada yang punya power bank?", tanya Marcel dengan wajah kesal.



Wajah Malvin tampak kebingungan dengan ulah duo idiot ini. Mereka bahkan seperti tidak memiliki rasa takut dalam menghadapi masa sulit seperti ini.

"Kalian nggak ada panik-paniknya gitu?", tanya Malvin yang terheran.

"Percuma kita panik! Ntar kita bergelut lagi gimana? Gue mager ngejambak rambut Marcel lagi.", jawab Grace dengan santainya.

"Nah bener! Lagian kenapa lo yang jadi panik, Vin?", tanya Marcel dengan wajah tidak bersalah.



Mendengar perkataan duo idiot ini, Malvin hanya bisa terdiam dan memasang wajah suramnya kembali. Ia berusaha berpikir dengan sekuat tenaga untuk memperbaiki rencana awalnya yang gagal.

Tetapi karena Malvin mulai kekurangan cairan dalam tubuhnya, membuat Malvin semakin sulit untuk berpikir dengan baik. Terutama suara Grace dan Marcel yang berbincang, membuat Malvin makin tidak bisa fokus.

TRIAD: Eight Level to HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang