part 11

6.6K 655 0
                                    

"J-Jaemin.."
Mark merasa geli saat Jaemin kembali menghirup aroma tubuhnya. Hidung mancung pria itu bertengger di lehernya. Membuat Mark semakin merasa geli jadinya.

"Buka"
Ucap Jaemin. Membuat tubuh Mark mematung.

"Hm?"
Ucap Mark kebingungan. Jaemin menarik kaosnya yang di kenakan Mark sedikit ke atas. Membuat Mark sadar dengan apa yang Jaemin maksud untuk dibuka.

Mark hendak menarik kaosnya, namun ia tiba-tiba saja ia terdiam saat sadar akan sesuatu.

Apa maksudnya?

"Euhm.."
Lenguhan pelan Mark keluarkan saat Jaemin semakin memeluk tubuhnya. Kecupan lembut Jaemin berikan pada leher putih Mark. Membuat sang empu mendesis pelan.

Tangan Jaemin mulai masuk ke dalam kaos kebesaran Mark, meraba perut rata sang istri yang sangat halus.

Tubuh Mark gemetar, menahan ransangan dari sang suami. Mark tidak tau perasaan apa ini. Ia baru pertama kali merasakannya.

Kaos Mark sudah Jaemin tarik, menjauhkan wajahnya dari leher sang istri.

"Pegang"
Ucapnya, Mark menoleh ke bawah dan mendapati kaosnya yang sudah tersikap hingga dada. Dengan ragu Mark menuruti perintah sang suami. Menahan kaosnya agar tidak jatuh menutupi tubuhnya.

Jaemin mendekatkan wajahnya pada Mark. Sekali lagi menghirup aroma wangi dari tubuh sang istri. Tubuh Mark kembali gemetar. Aksi Jaemin benar-benar membuatnya gugup.

"J-Jaemin.."
Mark kembali melenguh pelan saat tangan sang suami kembali meraba perutnya.

"Hm?"
Ucap Jaemin yang masih diam saja di depan dada sang istri.

"Udah.."
Rengek Mark. Jaemin tertawa pelan, lalu menarik kaos Mark agar kembali tertutup. Mark yang melihat hal itu mulai menghirup nafas legah.

Jaemin semakin menarik tubuhnya, sedikit mendongak untuk melihat wajah sang istri. Tatapan keduanya begitu dalam, Jaemin mendekatkan wajahnya dengan Mark begitupun dengan Mark hingga tanpa sadar bibir keduanya mulai bertemu.

Keduanya hanya diam saja. Mark yang mulai sadar dengan apa yang ia lakukan memilih untuk menjauh, namun Jaemin menahan lehernya. Ciuman lembut mulai Jaemin berikan pada bibir sang istri. Melumat bibirnya bahkan sampai menghisap cairan yang ada di dalam mulut Mark.

Mark yang baru pertama kali merasakan hal ini hanya bisa diam saja, mengikuti alur yang Jaemin berikan padanya.

Cukup lama keduanya larut dalam ciuman yang memabukan itu, hingga akhirnya Jaemin memilih melepaskan ciumannya saat merasa jika Mark yang mulai susah bernafas.

Keduanya terengah, namun Mark terlihat seperti habis lari maraton. Anak itu menghirup nafas sebanyak-banyaknya. Sedangkan Jaemin, ia hanya bisa menatap wajah sang istri dengan penuh nafsu.

Mark benar-benar cantik dan manis. Bibirnya lembut dan sangat menggoda untuk Jaemin yang baru merasakan ciuman pertamanya.

Tangan Jaemin bergerak untuk mengusap bibir itu hingga membuat Mark menoleh kearahnya.

"Maaf"
Ucap Jaemin. Mark yang mendengar perkataan Jaemin langsung tersadar dari acara kagetnya. Ini pertama kalinya ia mendengar nada suara Jaemin yang sangat lembut.

Tapi kenapa Jaemin harus minta maaf?

Mark menggeleng cepat.

"Tidak apa. Aku baik-baik saja"
Ucapnya. Jaemin hanya diam saja, namun ia kembali memeluk tubuh Mark.

Ah, rasanya Mark sedang mimpi indah saat ini, ada apa dengan suaminya?  Kenapa Jaemin jadi berubah seperti ini?

Drrtt drttt!!

Dering telepon Mark menghentikan tatapan keduanya. Jaemin semakin memeluk Mark dan menyandarkan dagunya di bahu sang istri. Sedangkan Mark langsung menoleh kearah meja kecil yang ada di samping tempat tidur. Melihat panggilan masuk dari Renjun di hpnya.

Mark segera mengangkat panggilan itu.

"Halo, njun"
Ucapnya.

"Maaaaark!"
Teriak Renjun dari seberang sana.

"A-Ada apa?"
Tanya Mark panik. Jaemin yang mendengar nada suara Mark yang panik langsung menoleh kearah sang istri.

"Lo bisa nggak kesini?"
Tanya Renjun.

Mark menoleh kearah jam yang ada di hpnya, dan masih sore hari. Tapi ia dan Jaemin belum makan sama sekali.

"Gue nggak bisa, njun"
Ucap Mark.

"Kenapa?"

"Karena gue-akh!"
Jaemin membanting tubuh Mark ke tempat tidur, lalu memeluk erat sang istri.

"Mark? Lo nggak papa?"

"G-Gue baik Njun, tapi gue nggak bisa"
Ucapnya.

Renjun menghela nafas.

"Okelah kalo gitu, gue telpon yang lain aja. Sorry ganggu lo ya, Mark"

"Iya Nggak papa, Njun. Besok aja ceritanya ke gue"
Ucap Mark.

"Oke-oke, bye.."

"Bye.."

Panggilan itu terputus bersamaan dengan Jaemin yang kembali mencium bibir Mark. Mark yang mendapat serangan seperti itu memilih untuk mendorong wajah sang suami.

"Jaemin..aku mau makan.."
Ucapnya. Jaemin yang tersadar akan hal itu memilih untuk melepaskan sang istri kali ini.

Pria itu tidak mengatakan apapun, ia hanya beranjak dari tempat tidur dan keluar kamar begitu saja.

"Apa dia marah?"
Gumam Mark.










































VannoWilliamsSuldarta

Different But Already Married (MinMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang