Pertandingan basket antar kelas akan segera di laksanakan di lapangan basket milik sekolah. Terlihat banyak sekali penonton yang hadir disana. Padahal yang main teman-teman mereka juga, tapi tetap saja penonton yang hadir sangat banyak.
Mark memilih tempat duduk yang tidak jauh dari lapangan, ia mengambil duduk paling depan dengan ketiga temannya yang juga duduk di sebelahnya. Mereka juga ingin menonton kekasih mereka yaitu teman-teman Jaemin sendiri.
"Lo masih marahan sama Guanlin?"
Tanya Chenle saat melihat Renjun yang memalingkan wajahnya saat Guanlin melambai kearahnya."Huum"
Angguk Renjun. Chenle yang melihat raut wajah Renjun langsung ingin muntah, namun Haechan terlihat gemas dengan kelakuan teman mereka itu. Mark yang ada di antara mereka juga hanya bisa tersenyum manis. Teman-temannya memang sangat lucu.Pertandingan akan segera di mulai, namun hp Mark terlihat terus bergetar menandakan ada yang menelponnya. Mark menoleh kearah hpnya dan sedikit kaget saat tau jika Jaemin lah yang tengah menelponnya.
Terlihat ada pesan juga yang Jaemin kirimkan untuknya. Mark membuka pesan itu dan membaca pesan dari Jaemin yang ingin bertemu dengannya di ruang ganti.
Mark yang mendapat pesan seperti itu langsung bergegas pergi, berpamitan dengan teman-temannya yang menatap bingung kepanikannya. Namun saat Mark menyebut nama Jaemin mereka langsung paham. Tapi meminta Mark segera kembali sebelum pertandingan di mulai.
Mark berlari menuju ruang ganti para pemain untuk menemui suaminya. Namun saat sampai disana, Mark harus terdiam saat melihat sang suami yang tengah mengobrol dengan Lia disana. Mark berjalan mendekati mereka, membuat Jaemin mengalihkan perhatiannya ke arah sang istri.
"Yaudah kalau gitu gue pergi dulu, ya. Semangat ya, Jaemin"
Ucapnya yang langsung bergegas pergi meninggalkan keduanya. Mark yang melihat kepergian Lia hanya bisa terdiam dengan pikiran berkecamuknya."Ada apa?"
Tanya Jaemin menarik atensi Mark yang terus memperhatikan Lia."T-Tidak ada.."
Jawab Mark cepat. Jaemin hanya mengangguk lalu menarik tangan Mark untuk mendekatinya. Jaemin membawa Mark masuk ke dalam ruang loker para pemain. Menyudutkan sang istri di salah satu loker disana."J-Jaemin.."
Mark menyentuh dada sang suami yang sudah terbalut seragam basketnya."Aku butuh tenaga tambahan"
Ucapnya sambil mendekatkan wajahnya dengan Mark."T-Tenaga tambahan ap-eumh.."
Ciuman lembut sedikit menuntut Jaemin berikan pada bibir Mark. Membuat Mark kewalahan dan hanya bisa meremas seragam basket Jaemin. Kepala Mark terdorong ke belakang karena dorongan ciuman Jaemin yang sangat kuat.
"Euhm..ah!"
Mark menghirup nafas sebanyak-banyaknya saat Jaemin melepas ciuman mereka.
"Thanks.."
Ucap Jaemin sambil menampilkan smirknya. Mark hanya mengangguk, namun akhirnya ia membenamkan wajahnya di dada Jaemin lantaran sangat malu. Ini untuk kesekian kalinya Jaemin mencium bibirnya. Mark benar-benar sangat malu dan gugup.Jaemin tertawa pelan lalu mengusap rambut Mark.
"Kenapa, hm?"
Tanyanya. Mark menggeleng pelan.Dasar Jaemin bodoh! Masa dia tidak paham!?
Jaemin mencium kening Mark dengan lembut.
"Aku harus masuk ke lapangan"
Ucapnya. Mark yang paham langsung melepaskan dirinya dari nyamannya dada bidang Jaemin."K-Kamu yang semangat, ya"
Ucap Mark yang masih saja gugup. Ia bahkan belum berani melihat wajah Jaemin dari jarak sedekat ini. Jaemin tersenyum lembut lalu mengelus rambut Mark."Makasih, sayang"
Pertandingan sudah di mulai. Terlihat tim Jaemin yang terus mendapatkan angka membuat jarak jauh untuk lawan mereka yang tertinggal banyak poin. Banyak sekali gadis yang bersorak memanggil nama Jaemin. Mark tidak terganggu sama sekali dengan hal itu karena setiap Jaemin mencetak angka, ia selalu menoleh kearah Mark sambil tersenyum. Dan ketiga temannya yang menyadari hal itu kembali menggoda ketua osis manis mereka itu.
Pertandingan sudah selesai, dengan dimenangkan oleh tim Jaemin. Mark beserta ketiga temannya langsung turun ke lapangan untuk menemui pasangan mereka masing-masing.
"Jaemin!"
Panggil Mark. Sang suami yang mendengar panggilan Mark langsung menoleh ke arah nya. Tersenyum tampan melihat sang istri yang berlari kearahnya.Namun langkah Mark harus terhenti saat melihat Lia yang berlari dan langsung memeluk Jaemin. Jaemin hanya diam saja namun ia membalas pelukan sang teman.
"Lo hebat banget tadi! Selamat, ya!"
Ucap Lia dengan senyuman manisnya. Jaemin hanya mengangguk, ia kembali menoleh kearah Mark yang hanya diam di tempat. Kedua tangan anak itu terlihat mengepal tanda jika ia sedang menahan emosinya."Sayang.."
Jaemin mencoba mendekati Mark namun Mark langsung pergi meninggalkannya.
"Sayang!"
Teriak Jaemin berlari mengejar sang istri. Lia yang melihat hal itu hanya bisa mendengus kesal. Kenapa Jaemin harus menikah dengan anak itu? Padahal selama ini ia sudah memberikan segalanya agar Jaemin mau melihat kearahnya. Tapi tetap saja tidak pernah berhasil.
VannoWilliamsSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Different But Already Married (MinMark)
Teen FictionMark, ketua osis yang sangat pintar dan baik hati menikah dengan Jaemin, kapten basket dan siswa berandalan namun sangat populer.