Setelah melakukan kegiatan panas dengan sang suami di dalam kamar mandi tadi. Jaemin terus menempeli Mark sedari tadi. Seperti saat ini, saat mereka selesai makan. Jaemin langsung menarik sang istri ke lantai atas dan terus memeluknya di atas tempat tidur mereka dengan sangat erat.
Sepertinya Jaemin tidak ingin lepas dari sang istri.
"Nana, aku mau ke kamar mandi"
Ucap Mark."Ikut!"
Balas Jaemin. Wajah Mark kembali memerah."Ngapain ikut?"
Tanya Mark sedikit panik. Kembali mengingat moment panas mereka tadi."Jangan pergi, sayang.."
Rengek Jaemin yang masih ingin Mark berada di sisinya."B-Baiklah.."
Ucap Mark pasrah.Tangan Mark terlihat ragu untuk mengelus rambut sang suami.
"Sentuh saja"
Ucap Jaemin tiba-tiba. Mark menoleh ke arahnya dengan gugup seakan ketahuan mengintip saja."Kenapa?"
Tanya Jaemin menoleh kearahnya. Mark menggeleng pelan lalu menarik tangannya untuk ia letakan di atas pahanya.Jaemin yang melihat hal itu memilih acuh, namun ia semakin memeluk sang istri dengan lembut.
"Kenapa kamu tadi nangis?"
Tanya Jaemin. Mark yang mendengar pertanyaan itu, baru ingat jika ia tadi sedang melakukan drama percintaan dengan sang suami."Tidak, aku hanya kelilipan tadi"
Ucap Mark mengelak. Jaemin semakin memeluk erat sang istri."Baiklah, jika masih tidak ingin bicara"
Ucap Jaemin. Mark menundukan pandangannya kearah Jaemin yang memilih menutup kedua matanya."Jaemin.."
"Hm?"
"Aku.."
Mark terlihat mencoba menahan gugupnya.
"Ada apa?"
Tanya Jaemun tanpa membuka kedua matanya. Tangannya masih memeluk pinggang Mark dengan posesif."Aku cemburu"
Ucap Mark lirih namun Jaemin masih bisa mendengarnya. Jaemin yang mendengar perkataan dari sang istri langsung membuka kedua matanya."Kamu bilang apa?"
Tanyanya yang kini menoleh kearah wajah malu Mark."Aku..aku cemburu"
Ucap Mark sambil menggigit bibirnya. Jaemin terdiam sesaat sambil menatap wajah malu Mark. Namun setelahnya ia langsung bangkit dari acara tidurannya."Dengan siapa?"
Tanya Jaemin yang kini menatap lurus ke arah Mark. Mark melirik kearah Jaemin dengan gugup."L-Lia"
Ucap Mark."Lia?"
Tanya Jaemin memastikan. Mark mengangguk."Dia hanya teman ku"
Ucap Jaemin menjelaskan.Mark mengangguk pelan,
"Aku tau..tapi sepertinya dia menyukai mu"
Ucap Mark.Jaemin yang mendengar penuturan dari Mark, memilih menaikan sebelah alisnya.
"Lalu?"
Tanyanya bingung.Mark ingin menangis saja jadinya. Kenapa suaminya ini sangat tidak peka sih?
"Lupakan saja"
Ucap Mark sedikit kesal.Jaemin yang melihat hal itu masih terlihat bingung. Ia menarik tangan Mark lalu menggenggamnya.
"Aku mencintai mu"
Mark terdiam saat mendengar pengakuan dari Jaemin.
"Kamu apa?"
Tanya Mark memastikan."Aku mencintai mu"
Ulang Jaemin dengan sangat yakin."T-Tapi..tadi..aku pikir kamu menyesal"
Ucap Mark yang hampir menangis karena semakin kaget dan bahagianya."Untuk apa aku menyesal?"
"Kamu..saat kita di kamar mandi"
Pipi Mark kembapi memerah.
"Kamu terlihat menyesal melakukan hal itu dengan ku"
Lanjut Mark. Jaemin sepertinya menyadari sesuatu."Kamu salah paham"
Ucap Jaemin membuat Mark menatap kaget ke arahnya."Aku tidak menyesal sama sekali. Tapi aku merasa bersalah karena hanya terlihat egois. Aku seperti memaksa mu melakukan hal itu tadi"
Ucap Jaemin menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Mark yang mendengar hal itu semakin merasa kehangatan menyelimuti hatinya. Jadi Jaemin tidak menyesal? Dan Jaemin mencintainya?"Maaf kan aku, sayang.."
Ucap Jaemin dengan lirih. Mark yang mendengar hal itu langsung menggeleng panik."Tidak, tidak, kamu tidak salah. Aku yang harusnya minta maaf. Maafin aku ya karena udah salah paham"
Ucap Mark mengelus lengan Jaemin. Jaemin terlihat tersenyum tipis lalu mendekatkan wajahnya dengan Mark."Kamu mencintai ku?"
Tanya Jaemin dengan tatapan intesnya. Degup jantung Mark terdengar sangat kencang dan keras. Membuat Mark sedikit panik, apakah ia punya penyakit jantung? Pikirnya. Ia ingin pingsan saja rasanya saat ini."Aku.."
Gugup Mark. Jaemin masih menunggu jawaban darinya."Aku mencintai mu"
Ucap Mark tanpa berpikir panjang. Karena jujur ia juga mencintai Jaemin. Bahkan sepertinya Mark lah yang pertama kali memiliki rasa di antara mereka, dan akhirnya pria itu membalas cintanya. Mark bahagia. Pasti.Jaemin yang mendengar pengakuan dari Mark langsung tersenyum bahagia. Senyuman yang sangat indah, yang pertama kali Mark lihat semenjak ia mengenal Jaemin.
"Terimakasih.."
Lirih Jaemin, menarik Mark ke dalam pelukannya.Ah, hati Mark benar-benar terasa hangat. Ini sangat hangat, nyaman dan menenangkan. Mark bahagia karena Jaemin juga mencintainya, karena cintanya sudah terbalas. Ternyata tidak butuh waktu yang lama untuk Mark berani mengakui perasaannya. Bahkan ia tidak berharap Jaemin membalas perasaannya. Cukup di samping pria itu saja Mark sudah merasa bahagia.
KevanoAlvynSuldarta
KAMU SEDANG MEMBACA
Different But Already Married (MinMark)
Teen FictionMark, ketua osis yang sangat pintar dan baik hati menikah dengan Jaemin, kapten basket dan siswa berandalan namun sangat populer.