"Kalian adalah seorang 𝗠𝗮𝘃𝗲𝗿𝗶𝗰𝗸."
"Satu-satunya pemain yang 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗶𝘀𝗮 adalah pemenangnya."
"𝐓𝐇𝐄 𝐎𝐍𝐋𝐘 𝐑𝐔𝐋𝐄 𝐈𝐒 𝐓𝐎 𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊 𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐔𝐋𝐄𝐒"
Sebuah permainan di mana satu-satunya peraturan adalah tidak mengikuti aturan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi.. kau seorang pembunuh, apa kau akan membunuh ku juga disini?" tanya Younghoon dengan nada remeh. dia hanya tak percaya, seorang pemuda menggemaskan seperti Changmin pernah membunuh orang?
"Oh, apakah kau sekarang menjadi buronan? Maka dari itu kau berada ditempat ini?" Ini tidak lucu, tapi mengapa Younghoon tertawa seakan-akan ada arti dari ucapannya itu.
"Ap-"
"Tunggu, tunggu, kau pasti hanya mengarang cerita?"
"Hahaha, membunuh katamu? Aku begitu yakin, melihat darah saja sudah pasti tubuh mu akan langsung lemas, bahkan pingsan!"
Changmin mengepalkan kedua tangannya, menarik nafas panjang dan melihat Younghoon dengan senyuman yang tak dapat Younghoon artikan.
"Bagaimana jika pertanyaan yang kau lontarkan diawal tadi menjadi kenyataan?" Tanya Changmin, dia masih berusaha untuk menetralisir emosinya sebelum menghajar Younghoon hingga menghembuskan nafas terakhir.
"Aku tau kau hanya bercanda dan ya.. Like It's Just A Game." Masih dengan tawanya. Sebenarnya Changmin merasa penasaran dengan perkataan Younghoon barusan, dia menepis rasa penasaran itu dan kembali fokus ke orang yang ada disebelahnya.
BUGH! Pemuda berleher jenjang itu memukul kepala Younghoon dengan keras dan berdiri dari duduknya.
"Ayo, berbicaralah semau mu!" kata Changmin dan mengusap keringat di keningnya akibat menahan emosi tadi.
"Apa kau tidak mengenal ku? Asal kau tau, semua orang takut padaku."
"That You're Real Lies. Bahkan aku tidak tertarik untuk mengenal pendosa seperti mu."
"Chh, pendosa? Lantas, seorang pembunuh seperti mu itu disebut dengan apa? Penunggu neraka?" Jujur, kepalanya terasa begitu sakit akibat pukulan dari Changmin tadi. Namun, dia masih bisa menahannya, bahkan masih bisa tertawa.
BUGH!Changmin membuat Younghoon tersungkur, memegang kedua tangan pemuda itu dan memijakkan kakinya di kepala Younghoon, "aku bisa saja membunuh mu disini,"
"Lepaskan aku!" Mencoba memberontak, namun usahanya hanya sia-sia dikarenakan Changmin memijak kepalanya begitu kuat.
"Jaga ucapan mu itu, tuan. Sepertinya, kau yang harus tau siapa aku." Lagi, Changmin memukul kepala pemuda itu.
Tak sampai disitu, Changmin menarik kerah baju Younghoon. Dan menendang perutnya, hingga membuat pemuda itu tersungkur di lantai dengan darah yang mengalir dari bibir juga hidungnya.
Wajahnya terasa begitu nyeri, pukulan Changmin tidak main-main. Tapi, dia tak menyesal karena sudah membuat Changmin kesal dan berbuat seperti itu padanya.
"Ah baiklah, aku tidak ingin membuatmu hanya terdiam, aku akan memberikan mu waktu untuk membalas pukulan ku tadi."
Younghoon benar-benar memukul kembali wajah Changmin. Bahkan, pemuda itu tak bergerak saat satu tinjuan melesat dengan mulus ke pipi nya, dia memang sengaja melakukan hal ini.