Following the crowd is the answer.

239 56 26
                                    

Happy reading...

Dengan tergesa-gesa, Jacob mencari pintu keluar dari gedung itu, tentu dengan sebuah shot gun yang berada di punggung nya dan dua granat yang menggantung di pundak nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan tergesa-gesa, Jacob mencari pintu keluar dari gedung itu, tentu dengan sebuah shot gun yang berada di punggung nya dan dua granat yang menggantung di pundak nya.

Dia tidak ingin kabur dari sana, dia juga masih waras untuk tidak menginjakkan kakinya di garis pembatas.

Hampir dua jam pemuda itu berkeliling untuk mencari pintu keluar. Dengan sangat hati-hati, dia berjalan ke arah selatan dan mencari tangga darurat menuju ke lantai paling atas.

Begitu besar rasa ingin bertemu dengan sosok dibalik game sialan ini. dia akan mencari orang itu, bagaimana pun caranya. Jika harus membunuh, maka akan dia lakukan.

Sudah tiga orang tewas dengan mengenaskan tepat di depan matanya, tidak mungkin dia akan mati dengan tragis seperti itu, dan dia tidak akan ingin mati tak layak seperti itu.

"Siapapun kau, aku akan membunuhmu!" gumamnya saat menaiki setiap tangga yang menempel pada dinding.

Siapa sangka, bahwa aktivitas Jacob itu dilihat oleh orang lain lewat jendela? Lantas, pemuda itu bergerak dengan cepat untuk mengikuti kemana Jacob akan pergi. Tak peduli jika dia akan disebut sebagai orang yang penasaran akan urusan orang lain.

Dia merogoh saku untuk mengambil sebuah pisau lipat dan mengeluarkan benda tajam itu dari lipatan. Dia terus mengikuti Jacob dari akses yang lain, agar tidak terlalu terlihat oleh Jacob sendiri.

"Tunggu, dari mana dia mendapatkan senjata itu?" Haknyeon, pemuda yang mengikuti Jacob itu bergumam kala netra nya melihat senjata api di punggung lebar Jacob.

Haknyeon terus merutuki dirinya sendiri karena terlalu bodoh dan terlalu tenang sampai dia tak tau ada penyimpanan senjata di gedung besar dan luas ini. Hingga dia kehilangan jejak Jacob.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Cukup kau biarkan pemain dua empat dan satu-satu hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cukup kau biarkan pemain dua empat dan satu-satu hidup. Aku memiliki rencana yang bagus untuk mereka berdua," seorang pemuda berkata dengan nada angkuh, dia menatap semua monitor yang berada dihadapannya.

𝐌𝐀𝐕𝐄𝐑𝐈𝐂𝐊 𝐆𝐀𝐌𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang