Happy reading...
"Diminta kepada pemain dua empat dan satu-satu untuk pergi ke lantai paling atas."
Suara moderator itu kembali terdengar setelah lama berdiam. Juyeon yang kebetulan berada dibawah lantai paling atas pun langsung bergerak dengan cepat, untuk melihat kejutan yang telah di rancang oleh seseorang.
"Sekali lagi. Diminta kepada pemain dua empat dan satu-satu untuk pergi ke lantai paling atas."
Hyunjae semakin mempercepat langkahnya. Dia sama tak sabarnya seperti Juyeon, ingin segera tau, apa yang terdapat di lantai paling atas sana.
Tiba-tiba saja, seseorang menahan lengannya, "minumlah," memberikan sebotol air mineral ke pemuda itu.
Terdapat tatapan ragu dimata Hyunjae, dia memang haus, tapi dia tak sebodoh itu untuk menerima minuman dari orang asing. Iya, orang-orang yang ada disana adalah orang asing baginya.
Sangyeon paham apa yang tengah Hyunjae pikirkan, "aku tidak meletakkan apapun didalamnya, aku juga memberikan nya pada pemain satu-satu tadi." Lantas, Hyunjae mengambil botol itu dan pergi dari sana.
Menyunggingkan senyuman, "dengan begini, kau akan lebih mudah untuk mati, Lee Hyunjae." gumamnya sembari menatap punggung Hyunjae. Dia telah membohongi Hyunjae. Sesungguhnya, Sangyeon tidak ada bertemu dengan Juyeon untuk hari ini.
Air itu sudah diberikan cairan bius oleh Sangyeon. Dengan begitu, Hyunjae akan kalah di tangan Juyeon. Meskipun butuh waktu setengah jam untuk membiarkan bius itu bereaksi, Sangyeon tau betul, mereka tidak akan langsung bermain, tetapi berbicara terlebih dahulu.
Pemuda itu mengikuti Hyunjae yang bergerak ke lantai paling atas dari jarak cukup jauh. Jika terlalu dekat, maka Hyunjae akan memberikan nya pertanyaan yang bertubi-tubi.
Dan dia dapat melihat, Hyunjae meminum air itu tanpa menghentikan langkahnya. Sangyeon tersenyum puas di belakang, dia merasa, untuk memenangkan permainan ini sangatlah mudah.
Diatas, Juyeon sudah berada di dalam ruangan kaca, berdiri dengan angkuh dan raut wajah nya yang tegas, membuat siapapun akan merasa takut saat melihat wajah nya itu.
Dia tengah menunggu kedatangan Hyunjae, tak tau juga untuk apa dia dipertemukan dengan Hyunjae. Setiap ruangan tak lepas dari yang namanya CCTV. Rasanya, Juyeon ingin menghancurkan benda sialan itu.
Tak lama kemudian, orang yang dia tunggu-tunggu akhirnya datang. Menepuk pelan pundak Juyeon dan bergumam, "ada apa sebenarnya?"
Pemuda dengan hidung mancung itu melirik orang yang berdiri disampingnya, "kau pikir, saat ini kita berada dimana? Kita ada disini untuk saling membunuh. Lantas, untuk apa kau bertanya jika mereka mempertemukan kita disini? Dasar bodoh." Mendecih dan tertawa kecil.
"Jangan terlalu angkuh, kau tidak akan tau apa yang akan terjadi padamu nanti," Hyunjae memberikan tatapan tajam ke Juyeon dan menyunggingkan senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐕𝐄𝐑𝐈𝐂𝐊 𝐆𝐀𝐌𝐄
Mystery / Thriller"Kalian adalah seorang 𝗠𝗮𝘃𝗲𝗿𝗶𝗰𝗸." "Satu-satunya pemain yang 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗶𝘀𝗮 adalah pemenangnya." "𝐓𝐇𝐄 𝐎𝐍𝐋𝐘 𝐑𝐔𝐋𝐄 𝐈𝐒 𝐓𝐎 𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊 𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐔𝐋𝐄𝐒" Sebuah permainan di mana satu-satunya peraturan adalah tidak mengikuti aturan...