"Kalian adalah seorang 𝗠𝗮𝘃𝗲𝗿𝗶𝗰𝗸."
"Satu-satunya pemain yang 𝘁𝗲𝗿𝘀𝗶𝘀𝗮 adalah pemenangnya."
"𝐓𝐇𝐄 𝐎𝐍𝐋𝐘 𝐑𝐔𝐋𝐄 𝐈𝐒 𝐓𝐎 𝐁𝐑𝐄𝐀𝐊 𝐓𝐇𝐄 𝐑𝐔𝐋𝐄𝐒"
Sebuah permainan di mana satu-satunya peraturan adalah tidak mengikuti aturan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Akhir yang mengenaskan.." Sangyeon bergumam. Sedikit meringis saat melihat tubuh Juyeon yang sudah di penuhi oleh darahnya.
Mendengar perkataan dari Sangyeon, Younghoon menoleh dan tertawa sinis, lalu memukul pelan pundak Sangyeon. Seperti tengah memberi tahu sesuatu yang akan membahayakan nyawa Sangyeon.
"Permainan belum berakhir," Eric tertawa, dia mengambil shot gun nya dan berjalan menuju Younghoon serta Sangyeon.
"Yeah, masih ada orang lain disini," pemuda yang lain bergumam, juga dengan senyuman jahat yang terukir di bibirnya.
"Si- siapa?!"
DOR!
Younghoon menembak kaki Sangyeon, "itu kau, bodoh. Lantas, siapa lagi orang lain disini selain kau?"
Dia terjatuh kala peluru itu masuk kedalam kakinya, "dasar kau, pengkhianat!" gumamnya, sembari menahan perih yang tak dapat dia deskripsikan di kakinya.
Eric kembali tertawa, semudah itu untuk membodohi seorang Lee Sangyeon, "dengan adanya kau, pekerjaanku semakin mudah. Tetapi, bukan berarti aku akan terus mendiamkan mu disini saja, aku tetap harus membunuhmu,"
"Dengan sedikit ajakan ku, kau menurut dan secara tidak langsung, kau sudah menyerahkan dirimu pada ku,"
Kalian 'kan ingat, bahwa Sangyeon adalah seorang ahli mesin. Younghoon dan Eric mempergunakan Sangyeon untuk memperbaiki beberapa robot yang menyerupai diri mereka yang sudah rusak akibat beberapa pekerjaan berat, rekan mereka sebenarnya juga bisa memperbaiki robot-robot itu, hanya saja kemampuannya masih dibawah Sangyeon.
DOR!Sangyeon menembak kepala Younghoon, membuat pemuda itu terbaring tak bernyawa dilantai. Tetapi, ada yang membuat Sangyeon heran, Eric malah tertawa melihat kakaknya itu ditembak.
"Aiguu, kasihan.." sial, pemuda yang tidak dia ketahui namanya itu sengaja membuat emosi nya semakin besar.
"Dasar orang gila, kakak mu mati, tapi kau- ARRGGHH KELUARKAN AKU DARI SINI, SIALAN!" Mencoba bangkit dari keterpurukannya, tiba-tiba saja sebuah peluru masuk ke dalam perut Sangyeon. Sudah tentu bukan Eric ataupun seri kosong satu pelakunya.
"Jinko yang malang," ucap pemuda itu dan menendang kepala orang yang di sebut Jinko barusan.
"What the fuck?!" Sangyeon mengumpat kala melihat sosok yang baru saja menendang-nendang kepala Younghoon versi Jinko itu.
"Yah, kau tembak saja dia sesukamu, dia hanya sebuah Jinko, dan aku... Orang yang ingin kau bunuh tadi." Ini Younghoon yang asli, dia tertawa keras saat melihat wajah Sangyeon yang terlihat seperti orang bodoh.
"Protect Your Self From What You Want," seri kosong satu itu bergumam dan..
DOR!
...menembak kepala Sangyeon, tak tau benda itu terbuat dari apa. Peluru itu masuk dan membuat kepala Sangyeon pecah sehingga isian dari kepalanya berjatuhan ke lantai. Lalu, tubuh Sangyeon ambruk dan terkapar di lantai.