Saat ini disinilah lesti berada,diruangan serba putih dan berbau obat ini, tempat yg dimana lesti benci, RUMAH SAKIT!
ya disinilah,sejak lesti pingsan ditengah koridorFlashback on
Pusing dan mual sudah melanda tubuh lesti hingga dia tidak tahan menahannya..
"Kumohon jangan sekarang " batin lesti bergemuruh melawan sakit yg tidak bisa ia tahan
Brukkkkk...
Sedangkan dari arah berlawanan terlihat faul dari sisi kiri dan fildan dari belakang tubuh lesti yg memang berniat mengejar lesti nyatanya malah melihat gadis pujaannya tegeletak tak sadarkan diri dengan darah yg mengalir dihidungnya
"Dede/lesti" teriak faul dan fildan
"Kita harus bawa lesti ke rumah sakit" ucap fildan
" faul ambil mobil cepeettt" teriak fildan
Flashback off
Setelah sekian lama diperiksan oleh dokter, akhirnya lampu ruangan icu sudah mati digantikan dengan keluarnya seorang pria berjas putih dihadapan pintu
"Bagaimana keadaannya dok?" tanya fildan
"Pasien sudah menahannya terlalu lama mungkin itu yang membuat dia menyerah untuk saat ini"jelas dokter
" m-maksud dokter?" tanya faul dengan ragu
"Dia sudah menderita leukimia sejak lama namun sepertinya dia tidak mengikuti anjuran prosedur pengobatan,dan saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tuhan lebih menyayanginya" jelas dokter lalau pergi begitu saja diikuti para suster
Dan fildan langsung menerobos masuk kedalam ruangan,sedangkan faul berjalan dengan perlahan karena takut langkahnya tidak mampu menahan rapuh yang ada dihatinya
"De kaka mohon bangun,kamu nyuruh kaka cari pengganti ini maksudnya? Kamu harus bangun de dan denger jawaban kaka,hai cantik bangun" ucap fildan yg mencoba menahan air matanya
" ternyata kamu benar, aku ga memahami kamu dan tau semua tentang kamu,aku terlalu sibuk membuat kamu aman tanpa mengetahui hal ini lebih dulu,kamu sudah berjuang les,kamu sudah hebat menahan semuanya,jika kamu udah lelah aku ikhlas melepas kamu, aku tau kamu cape, aku ikhlas jika kamu mau beristirahat, jangan mengadu pada tuhan untuk pasanganku nantinya, karna kamu yang akan selalu ada disetiap helaan nafasku jika ia kamu mengadukannya aku akan marah padamu selamat tidur panjang peri kecil" ucap faul dalam hati memandang gadis yang mungkin selamanya akan ada dihatinya
"Dee bangunnnnnn, lesti bangun! Dengerkan jadi ayo bangunnnn,lestiiiii" teriak fildan
Brakkkkk
Suara pintu ruangan lesti didobrak paksa oleh seorang wanita paruh baya yg sudah berlinang air mata, yg sudah tak mampu menopang dirinya sendiri
Ya itu adalah bunda lesti yg diikuti wanita lainnya yg sepertinya seumuran
"Lesti sayang ini bunda nak" panggil bunda lembut
"Kamu bangun ya nak! Bunda disini sayang,lihat bunda dateng sama siapa? Sama mama kamu nak" bujuk bunda dengan lembut namun sang empu hanya menutup mata dan tidak bergerak sama sekali
" lesti mama pulang nak ,bangun yaa " isak mama lesti dengan linang air mata
Braakkk
Suara itu muncul kembali saat reza sang kaka tersayang hadir dengan bercucuran air mata dan keringat
"Deee bangunnnn,ini kaka,kaka janji bakal ada buat ade trus, bangun dee,fildan tolong bangunin lesti dan plissss hikss...hiksss.. Mama mama tolong bangunin lesti maa,,, hiks hiksss kalian semua kenapa diam saja, bangunkan dia bangunkan gadis ituuu dia jelek jika tertidurr, kenapa kalian semua diam ha!!! " ucap reza berteriak