part 4

270 25 0
                                    

"Pengorbanan dalam persaudaraan itu penting, kita juga harus bisa mengerti keadaan,ada kalanya kita berjuang tapi ada kalanya juga kita mengalah"

"tadi sih waktu dikelas, lesti mau nanya soal lomba sama guru tapi rara ga tau lesti ikutan atau enggak, soalnya waktu rara tanya dia ikut atau enggak dia jawabnya mau daftarin ka rara putri sama ka selfi tapi dia enggak karna...........................





Kini selfi sedang merenung didalam kamarnya,namun saat dia sedang santai dengan lamunannya dia mendengar suara keributan dibawah

"Apan sih di bawah, berisik amat" gumam selfi lalu beranjak dari kasurnya

Sedangkan dibawah terjadi sedikit cekcok antar keluarga

" bunda ga mau ya, anak ini terus yang kamu bela" bentak bunda selfi

" bun, reza ga membela siapapun tapi kasih sayang bunda yang membuat reza seperti ini, kenapa bunda selalu pilih kasih?" Jawab reza

" anak itu pantas tidak mendapat kasih sayang bunda dan ayah reza " balas ayah selfi sambil menunjuk lestu yang diam membisu

" lesti salah apa? Salah apa bun? Dia juga seorang anak yang butuh kasuh sayang orang tua " jawab reza sedikit lebih meninggi

" dari dulu kamu selalu membela dia sampai kamu berani membentak ayah dan bunda? " bentak bunda

" bun..-" kalimat reza belum juga selesai sudah terpotong

" cukup ka reza, jangan pernah membentak ayah dan bunda, jika itu kemauan bunda aku ikhlas kok, jangan membuat aku semakin bersalah karna kaka membentak orang tua kita hanya karna aku,sudahi pertengkaran ini, jangan sampai ka selfi tau plisss bun, yah, ka " ucap selfi dengan santai namun hatinya sungguh sakit!!

" apa? " ucap selfi
" selfi" kaget semuanya

" ada apa bun? Selfi denger kalian ribut tadi, kenapa sekarang diam? Dan tadi lesti? Hal apa yang membuat aku tidak boleh mengetahuinya? Jawab kaka de ?" Ucap selfi mendekati lesti

" ah tidak ka, mmm itu anuu,, huft gini ka lesti mau kasih formulir ini dan tadinya mau kasih kejutan tapi kaka udah tau yaudah deh ga jadi" alibi lesti dengan ekspresi cemberut yang membuat selfi senang

" ini? Formulir lomba nyanyi itu? Aaaa makasih sayang, kamu emang adik terbaikkk" senang selfi memeluk lesti

"Mmm kalau gitu aku izin kekamar yaa, soalnya aku mau keluar bentar lagi, ada urusan" izin lesti

P
E
R
C
E
P
A
T

Lesti kini berada disuatu tempat, yang ia buat sendiri agar bisa menenangkan diri, ya semua rumah pohon tertutup dengan sedikit celah seperti jendela yang ditutupi kaca geser

Tempat yang lesti hias dengan keinginanya,dengan berbagai foto menempel pada dinding itu, kenangan indah nan manis namun sayang keharmonisan itu hanya ada dalam sebuah foto dan kenangan manis itu hanya ada diluar rumah ketika didepan media tidak didalam rumah

Lesti merasa memiliki kehangatan keluarga meski tidak begitu terasa,dan kehangan itu ia dapat dari rumah pohon ini, dimana semua pemberian ayah, bunda, selfi dan reza yang ia tata rapi

"  tuhannn kenapa hidup lesti seperti ini?kadang lesti lelah dengan apa yang lesti jalani, lesti hanya ingin kehangatan pelukan ayah dan bunda tapi kenapa lesti tidak bisa merasakannya, bolehkah lesti mengakhiri semuanya? Rasanya lesti ingin bebas" keluh lesti menatap kearah luar jendela sambil sesekali memandangu foto keluarganya saat pesta sekolah

"Lesti harus kuatkan? Sebelum ka reza menyayangi ka selfi dan semua sahabatku juga lebuh menyayangi ka selfi, aku harus kuatkan? Baiklah aku akan kuat, tapi aku boleh minta satu permintaan kan? Aku ingin sekali dipeluk ayah dan bunda, kasih aku kesempatan itu ya tuhan? Jika tidak saat ini, bolehkan aku merasakannya untuk terakhir kalinya nanti?" Ucap lesti menitihkan air mata

" ihhh lesti ga boleh nangis, kata ka reza, jadi perempuan kita harus kuat, ga boleh cengeng" ucap lesti sendiri sambil menghapus kasar air matanya

Di cafe

" lia? Aku mau nanya deh" ucap selfi

" nanya apa fi? " heran aulia

" emm kata kamu aku ikut lomba ga ya?" Tanya selfi dengan ragu

" kalau lo yakin, lo harusnya ikut sayang tau kalau ga ikut, secarakan suara lo bagus" saran aulia

" tapi lia kata rara, lesti daftarin aku itu biar aku bissa menang dan ka reza bisa bangga sama aku" ucap selfi

" hah? Kapan rara bilang gitu?"

Flashback on

"Apa aku tanya rara aja ya? Diakan deket sama lesti " batin selfi

" oh kalau gitu rara ke kelas lagi deh ka, bentar lagi kelas udahan nih" ucap rara hendak pamit

" eh ra kaka boleh tanya gak ? " ucap selfi sedikit ragu

" tanya apa ka? Gpp tanya aja? Hmmm? Soal lesti ya? " tebak rara

" i..iya ra " ragu selfi

" kaka ga usah ragu sama gugup gitu, silahkan tanya aja rara pasti jawab, ka selfi kan kakanya lesti jadi wajarlah nanya" ucap rara membuat selfi sedikit tenang

" mmm .. lesti ikutan lomba nyanyi di funfest gak? " tanya selfi

" tadi sih waktu dikelas, lesti mau nanya masalh lomba sama guru tapi rara ga tau lesti ikutan atau enggak, soalnya waktu rara tanya dia ikut atau enggak dia jawabnya mau daftarin ka rara putri sama ka selfi tapi dia enggak karna dia mau ka selfi jadi juaranya dan ka reza yang menyaksikan juga bisa tau dan bangga hingga ka reza juga sayang sama kaka" jelas rara

" oh gitu ya ra, kalau gitu makasih yah? Mmm jangan kasih tau lesti ya kalau kaka nanya gini" ucap selfi

" ayayay kapten " ucap rara lalu pergi

Flashback off

"Mmmm kalau kata gue ya, lo ikut aja deh lesti bener juga, kalau lo bisa juara ka reza bisa jadi sayang sama lo karna bangga" saran aulia

" tapi kenapa lesti ga ikut? Kan aku bingung ul" ucap selfi memijat pelipisnya

" mungkin dia masih ragu sama suaranya,maybe" ucap aulia

" ihhh kan dulu lesti punya suara yang bagus nan menggelegar kenapa dia ga pede coba?lia gue kenal ade gue, dia itu ga pesimis" sanggah selfi

" yaudah gini biar simple lo ikut aja terus buktiin sama lesti; selesaikan? " enteng aulia

" ihhh lo mah ga bener ah " pusing selfi








Dirumah selfi

" oke baiklah jeng, kita udah tentuin tanggal pertemuannya selfi sama anak jeng, lagian anaknya jeng itu udah mapan kok, jadi saya tenang kalau nyerahin anak saya " ucap bunda self

" oke kita ketemu di cafe kedjora ya minggu depan, thanks jeng, kalau gitu saya pamit" ucap seorang ibu ibu

_bersambung_

Kau, Dia Dan Mereka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang