part 10

315 29 5
                                    

Lesti sedang terbaring sakit dirumah pohonnya, dia sangat membutuhkan seseorang disampingnya tapi apalah daya dia harus sembuh dengan apapun caranya, lesti sudah meminum obat warung dan memakan sarapannya. Lesti harus cepat pulih lalu pulang ke rumah sebelum ka reza pulang,  lesti takut jika ka reza tau lesti tidak ada dirumah, ka reza akan memarahi ka selfi

Sementara itu selfi dilanda khawatir,  dia sebenarnya memikirkan sedikit keadaan adiknya dia takut kakanya akan marah jika lesti tidak juga pulang apalagi tadi saat kekelas lesti, selfi dapat kabar kalau lesti memberikan surat sakit

"Kemana sih dia, kalau pulang sekolah dia ga ada dirumah? Apa yg harus gue bilang sama ka reza " gelisah selfi

" udahlah sel jangan terlalu difikirin, palingan juga adek lo nnti ada dirumah, kaya waktu dulu dia pasti pulang sebelum ka reza pulang, dia pasti ga mau lo dimarahin" jawab aulia

" tapi kali ini situasi nya beda lia, sebelum dia pergi, dia sempet ribut kayaknya sama bunda, soalnya gue denger pas mau masuk rumah" jelas selfi

" bukannya itu udh biasa ya? Udah jangan khawatir gitu deh, kalau ka reza marahin lo, lo tinggal lapor aja sama ayah bunda lo gampang kan?"jawab aulia  yg disetujui selfi



" gimana ra diangkat gak ? " tanya putri

" engga put masih ga aktif" resah rara

"Coba sekali lagi" rarapun mencoba sekali lagi

Tut tut

" halo " ucap rara berbinar

"....."

"Lo parah, gue kesel tau ga?" Ucap rara lagi

" ....."

"Oke, kita kesana"

"..."

"Bye"

Tut tut

"Apa katanya ra?" Kepo putri

"Kita jemput dia sekarang" ucap rara langsung mengambil tasnya dan berlari, karna kebetulan itu sudah pulang sekolah

"Kalian mau kemana? Ketemu lesti? Gue ikut dong" teriak fildan

" gak boleh" teriak rara dan putri kompak

Disisi lesti

Setelah istirahat lesti bangun dari tidurnya dan dia mencari hp nya dan ternyata hp nya mati dan lupa menyalakan kembali, dan saat hpnya menyala banyak pesan masuk dan telfon dari para sahabatnya dan sangat kebetulan rara menelfonnya , lagi?

"halo " ucap rara disebrang telfon

"Iya ra ada apa? Nelfon banyak banget ga kira kira" jawab lesti

"Lo parah, gue kesel tau ga?" Ucap rara lagi

" kesel kenapa coba? Udh ah jangan banyak tanya jangan banyak ngomong, lo jemput gue sekarang dijalan permata oke?" Ucap lesti

"Oke, gue kesana"

"Jangan lupa bawa putri, jangan kasih tau yg lain dan cepet otwnya biar gue cepet sampe rumah sebelum ka reza " ucap lesti lagi

"Bye"

Tut tut

" huft, ayo lesti semangat" lesti menyemangati diri sendiri


____

" hey ra, lo mau kemana? Woy" teriak fildan namun tak digubris oleh rara dan putri

" ra kita mau kemana sih" tanya putri kesal karna daritadi tak dijawab

" put kita buru buru mau jemput lesti sebelum ka reza pulang, dan untuk sekarang gue mohon jangan lemot dulu, ga ada waktu" ucap rara hati" agar tak menyinggung perasaan putri

"Hmmm iya iya deh gmn lo " ucap putri pasrah

Rara dan putri menjemput lesti ditempat yg sudah lesti kirimkan, dan sekarang mereka sudah sampai didepan rumah lesti

" bismillah semoga aja a eja blom pulang" doa lesti yg diaminkan oleh rara dan putri

Mereka harap harap cemas, namun nihil hasilnya ternyata reza sudah datang sebelum mereka sampai

" a.aa eja " gugup lesti

" kamu baru pulang de? Kok ga pake baju sekolah?" Tanya reza yg sedang duduk di ruang tv

" tadinya lesti mau ikut eskul tapi ternyata eskulnya libur jadi terlanjur deh " alibi lesti

" tapi bukannya rara sama putri juga satu eskul ya?" Heran reza

" kalau kita mah emang jarang ganti baju kalau eskul ka, males bawa ganti " ucap rara beralasan

" hah? Bukannya tadi lesti gak sek-" ucapan putri langsung dibungkam rara

"Aduhhh mputtt buat kali ini aja jangan ember dulu plisss" batin lesti

" ih ni anak mulutnya kagak bisa di rem banget deh " batin rara

"Hmmpptttt " ucap putri yg dibekap dan menepuk tangan rara

" tangan lo bauuuuu" kesal putri

"Ada apa? Emng lesti gak apa? Putri jawab kaka?" Tanyaa reza serius

" ga eskul karna bolos ka " ucap putri sambil meringis karna dicubit rara

" ohhhh kirain apa, lagian kenapa bolos eskul" tanya a eja pada lesti

" males ka, emmm ka kita cape, kita ke kamar dulu ya " pamit lesti lalu diikuti rara dan putri




" putriiiiiiii" kesal rara dan lesti

" emng kenapa sih, kalian udh boong sama a eja, lagian boong kan dosaaa" ucap putri lalu duduk diranjang lesti

" bukannya gitu, kita juga boong demi kebaikan" ucap lesti

" kebaikan apa? Biar ka selfi ka dimarahin? Biar bunda kamu ga ribut? Sampai kapan kamu bakal ngalah hanya karna kamu bukan anak kandung" teriak putri

" put" senggol rara

"Mm mmaaf les " sesal putri

" iya aku tau, aku cuma anak yg ga diinginkan, gpp put ga usah bilang maaf, makasih karna sekali lagi kamu udah mengingatkan aku, dan makasih kalian udh mau disamping aku tapi untuk sekarang kalian bisa tinggalin aku dulu" ucap lesti memalingkan wajah

" tapi les-" ucap rara

" aku mohon" lanjut lesti

" yaudah kita pergi, maaf les " sesal putri

Setelah rara dan putri pergi lesti berada di balkon kamarnya, merenungkan semuanya

" kalian memang benar, tapi kalian juga tidak tau kebenaran yg lainnya, aku memang anak yg gak diinginkan tapi aku bersyukur bisa lahir kedunia dan bersama kalian yg aku sayangi, suatu saat nanti aku bakal kasih tau kalian yg sebenarnya, makasih selalu ada " lirih lesti sambil menatap foto kaka dan sahabatnya yg ia pegang

Bersambungggg

Attention :

Cerita ini akan dikembangkan lagi dan akan diupload 1 minggu sekali

Kau, Dia Dan Mereka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang