part 2

369 28 5
                                    

"Luka adalah salah satu ujian untuk kedawasaan bukan? Jadi jangan khawatir jika luka itu menghampiri kita "

" jangan sakiti dia kalau kamu tidak mau celaka" ucap orang itu lalu pergi

" siapa sih orang itu selalu aja kalau abis adu mulut sama lesti dia selalu hadir dan mengancam ck dia pikir aku takut" gumam rani.

" sel, ade lu jatuh tadi dikerjain rani " ucap salah satu siswa pada selfi, lalu selfi bergegas berlari menuju kelas lesti

" de" panggil selfi tergesa gesa
" kamu gapapa kan? Mana yang sakit hiks " lirih selfi, lesti yang mendengar isakan langsung menarik selfi kesampingnya lalu memeluknya

" kaka, jangan nangis dong, kan aku yang jatuh kenapa kaka yang nangis, aku gpp kok" ucap lesti mengusap air mata selfi

" kamu kenapa bisa kaya gini? " tanya selfi

" tadi lesti di.." belum selesai putri bicara lesti sudah memotongnya .
" ahh biasa tadi lesti ga hati hati ka " bohong lesti

" tapi tadi kata temen kaka" ucap selfi tergantung

" kaka teman kaka itu tidak melihat yang terjadi,,,sebenarnya lesti jatuh kesandung" ucap lesti meyakinkan

" iya ka ceppy lesti hanya kesandung kok " ucap rara

" hmm yasudah  yasudah kalau gitu, kalau rara yang bicara kaka percaya, kalau gitu kaka ke kelas dulu " ucap selfi berlalu

" huft untung aja ka selfi percaya, untung aja " ucap rara menghela nafas

"Membohongi kaka sendiri tidak ada untungnya" sindir faul

" terserah gue dong, sewot aja " ucap lesti lalu membenarkan duduk nya

Guru menjelaskan pelajaran yang cukup membosankan untuk rara dan yang lainnya kecuali lesti dan faul juga fildan karna pelajaran ini adalah pelajaran yang digemari ketiganya yaitu FISIKA, karna menurut lesti jika dia menyukai pelajaran fisika dia akan bisa memahaminya dan katanya kalau kita sudah mahir dibidang fisika kita juga akan bisa menjawab pelajaran lainnya. So, lesti sangat memperhatikannya tapi rara dan putri? Mereka malah menguap karna mengantuk.

"Lama banget sih pa budi ngejelasin ini, ngantuk nih gue " ucap rara mendengus sedangkan lesti hanya geleng geleng kepala karna kelakuan rara, padahal rara pintar dibidang matematika kenapa dia tidak suka fisika.

" iya lama banget tauu, gue udah laper pengen makan ke kantin" lanjut putri yg mendengar rara tadi

" rara putri kalian lagi bicarain apa ? Perhatikan!!!" Omel pa budi

" hehehe enggak kok bapa ganteng, silahkan lanjutkan " ucap rara sambil sedikit tertawa paksa

Tidak lama bel berbunyi kringg kringg

"Oke anak anak cukup sampai disini dulu, apa ada yang ditanyakan?" Ucap pa budi mengakhiri pelajarannya

Baru saja lesti akan mengangkat tangan tapi dicegah rara dengan gelengan kepala

" gak ada pa " ucap putri cukup kencang

" sepertinya kamu bahagia saya mau keluar putri, baiklah kalau begitu sampai bertemu dilain hari, trimakasih" ucap pa budi lalu keluar kelas

"Ra apaan sih,,,kenapa coba tahan tangan gue??" Tanya lesti

" lo pasti mau nanya kan? Nanti kalau lo nanya pasti pa budi ngoceh lagi" alasan rara sambil cemberut

" idih orang gue mau nanya masalah lomba nyanyi, makannya jangan suudzon " jawab lesti membuat rara sedikit tertawa

" eh eh kalau lo mau nanya lomba nyanyi? Berarti lo mau ikut dong?" Putri pun bersuara

Kau, Dia Dan Mereka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang