Part 6

3.1K 326 177
                                    

Selamat malam minggu para jombloh"er 😂 😂 😂 😂 😂 pasti mojok di wp kan 🤣🤣🤣🤣🤣
Jangan lupa tinggalkan komen ya nanti ku balas kalau ak sudah selesai mojok ☺️☺️☺️🙏

Typo bertebaran ya 🙏🙏🙏🙏

Selamat membaca














Seperti biasa, Zhan berangkat ke sekolah diantar oleh Yibo. Mereka berdua masih merasa canggung ketika bersama, karena Yibo menjaga jaraknya dengan Zhan. Semenjak Ruby pulang, ia tidak bisa leluasa untuk berdekatan dengan Zhan, walau pada kenyatannya justru Zhan yang terus menempel padanya tanpa tahu malu.

Ruby merasa jika Zhan membutuhkan figur seorang ayah. Jadi, Ruby mengizinkan Zhan bermanja-manja dengannya. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Zhan selalu mencium pipi sang paman di depan mamanya. Yibo tidak mungkin membalas ciuman Zhan dengan leluasa. Ia hanya tersenyum canggung mendapat perlakuan menggemaskan dari keponakannya.

"Paman tidak mau menciumiku?"

Zhan merajuk ketika mobil yang mereka naiki telah berhenti di dekat sekolah.

Wang Yibo memiringkan tubuhnya melihat ke arah Zhan yang sedang mempoutkan bibirnya. Rasanya ia ingin menggigit bibir Zhan yang menggemaskan tersebut. Namun, lagi-lagi ia tahan hasratnya.


Cup


Sebuah kecupan bibir yang super kilat dari Yibo untuk Zhan.

Zhan tidak suka. Ia ingin ciuman yang sebenarnya, yang pernah mereka lakukan. Ciuman yang lembut, pelan, menggairahkan, dan memabukkan pastinya. Entah bagaimana, baru saja membayangkan adegan ciuman, junior Zhan sudah mendesak ingin dibebaskan.

Masa bodoh dengan orang-orang yang mungkin melihat mereka di dalam mobil. Zhan sudah tidak sanggup menahan diri. Ia memeluk Yibo kemudian menyerang bibir tebal milik sang paman. Memagutnya dengan kasar dan menuntut, membuat Yibo gelagapan dengan serangan dari si keponakan.

Ciuman memaksa dan penuh dengan napsu tersebut benar-benar membuat Yibo gelagapan. Pasokan oksigen dalam rongga paru-parunya terasa menipis. Dengan terpaksa ia menarik kedua lengan Zhan yang melingkar di tengkuknya.

"Hah ... hah ... hah ...." mereka terengah secera bersamaan. Baik Zhan ataupun Yibo, segera meraup udara sebanyak-banyaknya. Bahkan saking sesaknya, Yibo menundukkan kepalanya, memejamkan mata sejenak sambil memegangi dadanya yang bergetar hebat---menenangkan detak jantungnya.

Setelah itu Zhan meneruskan rajukannya. Puas membuat pamannya tersiksa, Zhan membuka pintu mobil kemudian turun dari mobil meninggalkan Yibo.

"Menyebalkan! Apa salahku coba?! Kenapa paman Yibo tidak mau membalas ciumanku? Katanya aku tidak boleh mencium orang lain, tapi kenapa dia begitu? Cih! Menyebalkan!"

Zhan menggerutu, berjalan sambil menghentakkan kakinya keras. "Awas saja, aku adukan pada mama. Biar paman tahu rasa nanti!" kesalnya lagi.

---//---



Di kantor, Wang Yibo tidak berkonsentrasi dengan pekerjaannya. Dokumen yang dibacanya tidak sama sekali dimengerti. Pikirannya masih tertinggal di empat jam yang lalu bersama Zhan. Bagaimana Zhan telah membuat dirinya gila akan permainan orang dewasa.


Ceklek

Pintu terbuka.


"Halo Bo Di," sapa seorang wanita.

Wang Yibo kembali pada kesadarannya. Kini sudah ada kakak iparnya yang sedang duduk manis, tanpa dipersilahkan oleh Yibo selaku pemilik ruangan. Untung saja wanita itu istri dari kakak kandungnya, jika bukan, mungkin Yibo sudah memakinya untuk keluar dari ruangan.

CURIOUS (YIZHAN 💚) END PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang