6. Bali

2.2K 362 38
                                    

Hecan menghempaskan tubuhnya kekasur. Meregangkan badannya guna merilekskan otot-ototnya yang kaku karena berjam-jam diperjalanan.

Menelusupkan wajahnya ke bantal, Hecan menghirup dalam-dalam wangi sprei bantal itu lalu tertawa.

"Wangi sprei di bali emang beda ya, kaya ada bule-bulenya gitu haha"

Bangun, Hecan menarik koper kecilnya itu dan membongkarnya, mengambil baju ganti untuk ia pakai berjalan-jalan santai sebelum nantinya harus direpotkan lagi.

Hampir satu jam dikamar mandi, akhirnya Hecan keluar dengan hanya menggunakan bathrobe saja, sedangkan rambutnya yang basah sehabis keramas dibiarkan tergerai  membuat tetesan air dari rambutnya itu jatuh kelantai.

"Ketemu bule gak ya nanti? kalo iya kan lumayan." gumam Hecan sambil memakai bajunya.

"Hotel bintang lima ples ples gak mungkin gak punya haidryer kan?" tanya Hecan sambil mencari letak pengering rambut di kamar hotel itu.

"Nah ketemu lo" kata Hecan lalu mulai mengeringkan sekaligus menata rambutnya itu.

Tak lupa Hecan juga memoleskan make up tipis pada wajahnya agar tidak terlihat pucat sekaligus agar terlihat tak kalah saing dengan bule berbikini disana sehingga masih ada kemungkinan akan ada bule ganteng yang tertarik dengannya nanti.

"Oke finish! sekarang kita pergi"

Hecan berjalan pinggir pantai. Tujuannya adalah cafe yang letaknya dekat dengan penyewaan papan seluncur disana.

Memasuki Cafe tersebut, Hecan langsung memesan menu makan siangnya dan mengambil tempat bagian luar ruangan supaya masih bisa mencari bule ganteng untuk cuci mata setelah hampir seharian hanya melihat wajah kaku milik bosnya, siapa lagi kalau bukan Marko.

Jangan lupa kalau Hecan kesini tentunya karena Mark juga.

"Ngomong-ngomong dia udah makan belom ya? terakhir kan dia cuma makan sari roti doang pas berangkat"

"Ah udahlah biarin. Lagian dia sendiri juga gak mau diganggu. Dia sendiri yang bilang 'siyi mii istirihit, jingin ginggi kili gik pinting' "Kata Hecan meniru ucapan Mark sebelum pria itu masuk kedalam kamarnya.

Tak lama pesanan Hecan datang,  Spicy Spaghetti carbonara, lemonade ice dan juga milshake coklat favoritnya.

"Terimakasih" ucap Heca.

Hecan menatap penuh minat pada carbonara didepannya. Mengambil garpunya, karena Hecan tak bisa memakai sumpit. Hecan mengambil sesuap untuk dimakan.

Tapi sangat amat disayangkan, belum juga masuk kedalam mulut, ponsel dimejanya bergetar menandakan panggilan masuk.

Dengan berat hati, Hecan menaruh kembali suapannya dan mengambil ponselnya, mengecek siapa yang menelpon.

Berdecak kesal, Hecan menggeser ikon hijau pada layar. "Ada ap-

"Saya lapar"

Memejamkan matanya Hecan menjawab "Okey, mau dipesankan apa?" tanya Hecan ramah meski dalam hati dongkol setengah mati.

"Spicy spaghetti carbonara."

Hecan melirik piring didepannya lalu sedikit berdehem sebelum menjawab. "Itu saja?"

"Lemontea juga gelato"

"Gelato? cari dimana?"

"Urusan kamu, Sepuluh menit saya tunggu di kamar"

Ashyu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang