12. Back to reality

1.7K 322 32
                                    

Pagi sekali Hecan sudah sibuk diruangannya. Padahal jam kantor pun belum dimulai, namun sudah hampir sejam Hecan duduk di meja kerjanya.

Setelah kemarin sempat libur, pekerjaan Hecan banyak yang tak terselesaikan, termasuk bahan untuk meeting Mark pagi ini.

Sebenarnya Hecan sudah niat menyiapkan dari semalam, hanya saja tadi malam ia ketiduran yang berakhir seperti sekarang.

Mengecek kelengkapan bahan meeting sekali lagi agar tidak ada kesalahan, Setelah itu langsung disimpan untuk nanti dicek ulang oleh Mark sebelum meeting dimulai.

Setelah menyelesaikan yang paling darurat, Hecan memilih menyicil beberapa pekerjaannya yang lain agar nanti punya waktu senggang lebih.

Cklek

"Oh, pagi pak." sapa Hecan pada Mark yang baru saja masuk.

Mark tak membalas, meneruskan langkahnya tanpa memperdulikan atensi Hecan disana.

Hecan mengedikkan bahunya acuh kembali pada layar komputernya.

Sepuluh menit terlewat, Hecan melirik jam tangannya dan melihat ternyata sudah jam 7.30 pagi yang artinya masih ada waktu sebelum jam kantor dimulai.

Mengambil id card dan juga ponselnya, Hecan beranjak dari tempatnya.

"Mau kemana?" tanya Mark dingin.

Baru saja mau membuka pintu, Hecan berbalik menghadap Mark. "Sarapan." jawab Hecan singkat.

"Materi untuk meeting nanti?"

Hecan menepuk jidatnya, benar juga harusnya Mark mengeceknya sekarang.

Mengambil flashdisck di mejanya, Hecan memberikan benda kecil itu pada Mark.

"Bisa bapak cek lagi. Tapi secara keseluruhan saya rasa sudah lengkap dengan apa yang akan dibahas hari ini."

Mark mengangguk.

"Kalau gitu saya pamit kebawah dulu." ucap Hecan.

"Hm." balas Mark cuek.

Hecan langsung berbalik keluar meninggalkan satu-satunya ruangan disana.

"Dasar gak jelas." dumal Hecan sesudah masuk kedalam lift.

"Hecan!"

Injun langsung berlari kearah Hecan yang baru keluar dari lift.

"Makan apa kita?" tanya Hecan.

"Nasi goreng aja gak si?"

"Yang masak siapa hari ini?" tanya Hecan. Karena memang dikantor mereka ini orang yang biasa memasak untuk makan para karyawan akan berbeda setiap beberapa hari sekali.

"Ujang!" panggil Injun pada OB yang sedang menjinjing ember bekas mengepel.

"Kenapa mbak?"

"Kokinya siapa hari ini?"

"Bentar diliat dulu." kata Ujang membuka ponselnya. "Mas Edo mbak." kata Ujang lagi.

Hecan dan Injun langsung mengembangkan senyumnya. "Oke thanks Jang." lalu keduanya buru-buru mengambil tempat di kantin sebelum penuh karena pastinya akan banyak karyawan yang sarapan dikantor nanti.

"Buru Jun pesen. Gue gak pedes soalnya pagi ini belom setoran." ucap Hecan yang langsung diangguki Injun.

Karena masih pagi, jadi antrian pesanan masih sepi. Buru-buru Injun menekan bel yang tersedia disana yang langsung disahuti pria muda dengan coat serta apron coklatnya.

"Pagi mbak. Pesen apa?" tanya Edo, si koki hari ini.

Injun berdehem sebentar. "Menu pagi ini apa aja?" tanya Injun basa-basi.

Ashyu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang