'Gak semua cinta itu mulus dan tulus. Kadang pasti aja ada bangsatnya. Mau gak mau ya harus diterima. Kalo gak mau nerima bagsatnya cinta ya gausah jatuh cinta lah.'
•
•
•Jemi terheran dengan kedatangan sahabatnya yang tiba-tiba. Belum lagi matanya yang sembab serta hidungnya yang merah membuat Jemi semakin heran.
Tadi saat Jemi baru saja akan membuka cafenya, tiba-tiba saja Hecan datang sudah dengan keadaan seperti itu. Padahal kalau diingat bukankah sahabatnya ini sedang bekerja sekarang?
"Kenapa si Can? belum juga siang udah bengep gitu mukanya. Bilang coba." ucap Jemi setelah menaruh segelas coklat dingin untuk Hecan.
"Jem."
"Hm."
Hecan menatap Jemi serius. "Gue mau resign."
Apa yang baru saja dibilang Hecan tentu saja berhasil menambah keheranan Jemi. "Loh kenapa? bukannya kata lo-
"Gue mau resign Jem. Gue gak mau kerja disana lagi." potong Hecan.
Jemi membuang nafasnya, "Kak Al?" tebak Jemi tepat sasaran.
Hecan mengangguk. "Lo tau kenapa gue disini sekarang dan bukannya kerja?" tanya Hecan yang dijawab gelengan Jemi. "Itu karena gue habis ribut sama dia."
Jemi menaikkan kedua alisnya, "Kok bisa? coba ceritain yang bener."
"Mark liat foto-foto yang cewe itu kirim ke gue dulu."
"Loh kan itu ada di hape lo yang dulu."
"Waktu undangan dinner perusahaan kemaren gue bawa hape itu buat jaga-jaga kalo hape gue mati. Waktu Mark masih basa-basi sama orang disana, gue sempet ngeluarin hape itu dan gue lupa taro lagi ke tas gue." jelas Hecan.
"Terus pas Mark balik, gue ke toilet dan sama sekali gue gak keinget apapun soal hape itu yang ternyata masih geletak di meja. Sampe pulang pun gue gak inget. Terus pagi tadi Mark jemput gue kerumah kaya yang gue bilang ke lo belakangan ini dia emang suka jemput gue. Tapi ternyata dia bawa gue ke tempat yang dulu sering kita datengin berdua." kata Hecan menjeda ceritanya.
"Dia tanya kenapa gue mutusin dia dulu. Gue bilang dia gak perlu tau sampe akhirnya dia ngungkit soal foto itu. Gue kaget darimana dia tau dan itu dari hape gue yang ternyata malem itu dia ambil."
"Dia tau semuanya?" tanya Jemi meomotong.
Hecan menggeleng. "Dia cuma tau yang cewe itu kirim di chat doang." jawab Hecan. "Tapi lo tau respon dia setelah dia liat sendiri foto-foto itu?" tanya Hecan dan dibalas gelengan oleh Jemi.
"Dia ngeraguin segimana percayanya gue ke dia Jem. Mark bilang gue gak percaya sama dia dan milih buat percaya sama foto itu."
"Gue jelas gak terima dia bilang gitu. Akhirnya gue kasih liat dia foto terakhir yang cewe itu kirim ke gue."
"Maksud lo foto yang-
Belum selesai Jemi menjawab, Hecan langsung memotong. "Ya, foto itu. Foto Mark ciuman sama cewe itu. Ah lebih tepatnya foto Mark yang nyium cewe itu." kata Hecan terdengar miris.
Jemi tak berniat mengeluarkan suara dulu. Membiarkan Hecan mengatur emosinya dulu.
"Terus dia minta maaf ke gue, dia juga mau jelasin setelah sebelumnya dia sempet nyangkal soal foto itu."
"Lo dengerin penjelasan dia?" tanya Jemi.
Hecan menggeleng. "Mungkin kalo dia jelasin dari dulu gue bakal dengerin dengan senang hati. Tapi setelah lima tahun dia baru mau jelasin? lo pikir gue masih dengan senang hati mau dengerin? gak Jem. Gue gak bisa." kata Hecan. "Setelah gue berusaha nyembuhin sakit hati gue karena dia yang lo tau sendiri butuh waktu lama cuma buat lupain dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ashyu!!
FanfictionAlmarko Juningga. Bagian dari masa lalu yang dengan susah payah untuk dilupakan kini kembali dengan gampangnya. Setelah apa yang dulu pernah terjadi kini Hecan harus berusaha bersikap profesional dengan mengesampingkan perasaannya. Jika boleh Hecan...