7. Last day

2.1K 323 24
                                    

'Kamu dan segala kesederhanaan kamu akan selalu terlihat cantik dimata aku. Dari dulu sampai detik ini.'



Hecan memandang Mark bingung didepannya. Sedang yang dipandang malah asik duduk sambil memainkan ponsel ditangannya.

Hecan menghela nafasnya, meletakkan dengan kasar barang yang tadi akan dimasukkannya kedalam koper.

"Saya gak bisa, dan dengan hormat saya menolak apapun yang bapak katakan tadi." kata Hecan.

Mark menaruh ponselnya, lalu menatap Hecan datar. "Saya gak minta pendapat kamu. Saya bilang kamu ikut saya ke acara teman saya malam ini." kata Mark.

"Tapi tetep saya menolak. Lagipula penerbangan kita jam delapan nanti kalau bapak lupa, yang artinya satu setengah jam lagi kita sudah harus di bandara."

"Dan saya sudah reschedule sampai besok sore kalau kamu belum tau." kata Mark seraya beranjak.

"Bajunya nanti diantar. Saya jemput jam tujuh, dan kamu harus sudah siap."

"Inget, saya gak nerima penolakan jenis apapun dari kamu Alheca." peringat Mark lalu keluar meninggalkan Hecan yang memandang kepergian Mark tak percaya.

"NGESELIN LO MARKO!" Teriak Hecan sambil menjatuhkan tubuhnya keatas kasur dengan kaki yang sibuk menendang angin.

"Ck! ini udah lewat dua hari anjir! Iban pasti ngambek lagi kalo gue gajadi pulang lagi." gumam Hecan.

"Issh! gara-gara si Mark nih ah! lagian itu acara temen dia kenapa harus ngajak gue si?!"

tok..tok..tok..

Dengan malas Hecan beranjak membukakan pintu.

"Iya mas?" tanya Hecan ketika mendapati pegawai hotel didepan kamarnya.

"Dengan  mbak Alheca?"

"Iya benar."

Pegawai hotel tersebut tersenyum, menyodorkan sebuah kotak yang langsung diterima Hecan.

"Saya diminta mengantarkan ini untuk mbak. Itu saja."

"Terimakasih mas"

"Sama-sama, kalau gitu saya pamit permisi mbak."

Hecan tersenyum, lalu kembali kedalam dengan kotak ditangannya.

Mendudukan diri dikasur, Hecan membuka kotak tadi dan mengambil sebuah kartu dengan tulisan diatasnya. "Dipake dan inget jam tujuh tanda seru tanda seru"

"Cih! nyebelin!" kata Hecan melempar kartu tadi sembarang. Jelas banget siapa yang ngirim.

Hecan mengambil sebuah dress hitam  didalam kotak, memperhatikan dengan baik bentuk dress yang dipilih oleh Mark.

Menelengkan kepalanya heran, "Seriusan gue harus pake ini? haram banget buset. Ini acaranya ngedugem apa gimana?" ucap Hecan.

"Coba dulu deh, kalo keliatan haram banget baru kita tanya sama si Mur." kata Hecan lalu berjalan masuk kekamar mandi.

Tak lama Hecan keluar lagi setelah berganti pakaian dengan dress tadi.

"Astaga! ini sih haram. Kalo papah tau gue pake baju kaya begini, apa gak disayat leher gue nanti." ucap Hecan memandang dirinya sendiri di kaca.

"Haruskah minta pendapat Jemi?" tanya Hecan.

"Oke kita foto terus tanya Jemi." final Hecan lalu mengambil ponselnya diatas kasur dan memfoto dirinya didepan kaca

Ashyu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang