iii. meet a person

26 4 0
                                    


let the story begin ~~

Pagi ini, pangeran bungsu ini masih pada latihannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Pagi ini, pangeran bungsu ini masih pada latihannya. Anak panah yang sedari tadi dia lemparkan terus meleset lewat garis hitam.

"Ini terlalu susah," keluh Jeongwoo.

"Luruskan tanganmu dengan benar. Tarik anak panah itu dengan percaya diri, kau pasti bisa Jeongwoo." Jaehyuk seperti biasa memberikan arahan juga semangat.

Jeongwoo melakukan semua arahan Jaehyuk. Dan menembak anak panah itu tepat pada garis merah.

"Lihat? Aku tau kau bisa. Hanya perlu sedikit lagi latihan. Istirahat dulu." Jaehyuk menuntun Jeongwoo kearah kursi kayu yang terdapat dihalaman istana.

Mereka bersua melihat Jihoon juga Yoshinori sedang berbincang. Wajah Jihoon seperti sedang kebingungan sekarang. Apa yang harus dia lakukan setelah rapat nanti?

"Wow, lihatlah kakakku yang satu ini. Ada apakah gerangan?" Jeongwoo bertanya sambil melepas sarung tangannya.

"Nanti malam kita akan ada rapat di kerjaan Regoria bukan? Pasti mereka akan bertanya tentang sihir. Jaehyuk, sebaiknya kau cari Haruto. Ada yang harus aku bicarakan padanya. Aku mencurigainya." Jihoon beranjak setelah berkata panjang.

Jaehyuk dengan siaga mengangguk dan membungkukkan badannya untuk memberi hormat. "Aku harus melaksanakan tugasku," pamit Jaehyuk yang menyisakan Jeongwoo juga Yoshinori.

...

Bunyi langkah kaki kuda itu menepikan beberapa orang yang berada di pedesaan. Jaehyuk kini sedang mencari keberadaan orang yang tadi dikatakan Jihoon.

Tibalah ia di sebuah rerumputan kuning dan terdapat satu rumah. Tangannya mengetuk pintu itu.

"Tidak ada orang didalam!" Teriak seseorang dari dalam rumah itu. Tentu Jaehyuk tidak bodoh, atau orang itu yang sengaja berteriak agar kesatria yang satu ini berhasil masuk?

Jaehyuk mencoba membuka pintu itu, dan ternyata tidak dikunci. Matanya waspada jika ada suatu jebakan mengenainya.

"Tuan Ashton, kesatria dari istana Cherid ya? Tapi mengapa tidak bisa menangkapku?" Ucap seseorang dari kegelapan. Tangan Jaehyuk memegang pedangnya dipinggang, berjaga-jaga.

"Cih, penakut." Ucap orang itu dan memperlihatkan dirinya. "Bukankah aku orang yang selalu kau cari?"

Jaehyuk berlalu mendekati Haruto. Pedangnya yang runcing itu sudah hampir mengenai wajah sempurna Haruto. Tapi ternyata lelaki itu juga sudah siap dengan pedangnya.

Hanya mereka berdua. Bunyian gesekan pedang mereka terus terdengar. Jaehyuk menendang kaki Haruto dan membuat lelaki itu terjatuh walaupun masih dengan seringainya.

The Journey of Dozen: Sorcery of DefenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang