let the story begin—
Kereta kuda yang tengah dinaiki beberapa tamu rapat masuk kedalam kawasan istana. Suasana istana Regoria bisa dibilang sangat tenang. Beberapa penjaga yang berada didepan pagar besar depan istana mempersilahkan tamu itu masuk kedalam."Kita telah tiba di istana Regoria." Jaehyuk berkata sambil menatap istana yang diselimuti dengan pepohonan itu.
Tidak lama setelah itu, Yoshi, Jaehyuk, Jihoon, dan Jeongwoo— menaiki kereta kuda yang sama— turun dan dituntun penjaga istana untuk masuk kedalam ruangan rapat.
Junkyu terlihat dengan wajah seriusnya melihat empat orang dari kerajaan Cherid itu. Tangannya bertaut diatas meja. "Silahkan duduk," ucap Junkyu.
"Aku mau bertanya tentang sihir," pangeran kerajaan Regoria itu berucap serius, mengambil percakapan pertama sambil menyimpan tangannya diatas pangkuannya.
Jihoon tersenyum seolah tau topik pembicaraan mengarah pada benda itu.
"Aku hanya tau kalau sihir itu penting, tidak lebih sebagai apapun. Aku tidak pernah belajar tentang sihir." Jaehyuk menyahut sebagai jawaban, semua mata tertuju padanya.
"Pembohong. Aku dengar para bangsawan belajar tentang sihir." Hyunsuk menatap sinis Jaehyuk.
"Cukup. Biar aku menjelaskan." Junkyu mengelak.
"Sihir ini memiliki kandungan yang sangat baik. Tapi sayangnya tidak bisa kami lacak karena harus disembunyikan. Terlihat kuat dari luar, tapi sangat rapuh. Orang yang mencurinya cukup handal untuk tidak memecahkan dan memberi jejak sedikit pun.
Sihir ini hanya bisa digunakan sebanyak empat kali. Nenek moyangku yang memakainya untuk kedua kali. Dan setelah kerajaan Regoria dibuat, sisa pakai sihir hanya tinggal sekali." Jelas Junkyu panjang.
"Apa yang terjadi jika sihir telah habis pakai?" Junghwan bertanya.
Junkyu beranjak dari duduknya, mengambil satu buku yang berada di rak buku dekat ruangan rapat. Membuka buku tebal itu. Mencari sesuatu yang tidak diketahui semua orang.
"Di buku mengatakan jika sihir baik akan berubah menjadi sihir gelap saat telah habis pakai, tapi sihir gelap akan memihak orang terakhir yang memakainya dan memanipulasinya untuk menghancurkan dunia." Jawab Junkyu kembali,
"Aku meminta kerjasama para bangsawan kerjaan Cherid untuk mencari sihir itu. Tanpa bantuan para prajurit, karena mereka tidak mengenal sihir. Aku yakin kalian pasti bisa membantu kami untuk mencari benda itu." Mendengar ucapan Junkyu Jihoon tersenyum sinis.
"Jadi, kau meminta kami untuk datang hanya karena ingin dibantu? Kasihan, nyalimu benar-benar payah—" Junkyu memotong pembicaraan Jeongwoo.
"Kerajaan Cherid sedang tidak baik-baik saja bukan? Aku tau itu, tuan. Tenang saja, kau pasti akan mendapat imbalan." Junkyu tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey of Dozen: Sorcery of Defence
FantastikMenghilangnya sihir itu membuat mereka harus bersatu. © goldenbllu 2022