~ Bagian 18: Viona ~

23.3K 3.4K 408
                                    

Part ini scene Alesha dikit. Tapi part ini bener-bener penting biar cerita ini bisa lanjut. Mungkin banyak yang nggak suka sama part ini. Tapi aku berharap kalian bisa tetep vote dan komen. Soalnya aku nulis part ini tuh dari kemarin. Berkali-kali aku hapus tulis ulang begitu terus soalnya kaya kurang gimana gitu. Dan akhirnya alhamdulillah bisa selesai sekarang 😇

Oh iyaa banyak banget yang minta scene Chaiden sama Alesha dibanyakin. Suruh yang manis-manis katanyaaaa 😅 ya Allah kayanya kalian yakin banget mereka jodoh 😁

Tapi kemarin tuh ada yang yang manggil mereka berdua itu Chale, Hjjfikaz nggak tahu kenapa aku suka panggilannya hheee makasihhh 🥰

Terus juga masa aku sempet baca masih ada yang kaget Mervyn itu cowo, ya allah sumpah ngakak 😭 tolong jelaskan padaku bagian mana yang bikin kaliab miki Mervyn itu cewek 🤭

Daaannnn makasih banget yang masih setia nunggu cerita ini. Selow banget updatenya karena memang aku mendahulukan kepentingan Real Life. So Happy Reading 🥰

P.S: part ini part terpanjang yang aku tulis, semoga nggak bosen lah yahhh

*****

Viona tahu, dia sudah melakukan kesalahan besar. Kejadian di kafetaria sudah jelas menyebar begitu cepat. Dia tidak menyangka sama sekali Chaiden akan ada di sana. Karena laki-laki itu seharusnya memang tidak berada di sana. Jika Chaiden tidak datang Alesha akan berhasil dia sudutkan. Hal itu akan membuat nama Alesha semakin hancur di depan para siswa akademi. Hubungan Lazarus dan Mery juga akan berjalan lancar. Tapi sekarang, jelas dia sudah menghancurkan namanya sendiri.

Meski begitu, Viona tidak terlalu mempermasalahkannya. Seiring berjalannya waktu semua akan baik-baik saja. Mereka akan lupa dengan kejadian di kafetaria. Lagipula ada Mery di sampingnya.

Namun ternyata itu tidak semudah yang dia bayangkan. Pagi itu, saat kelas pertamanya berlangsung dan hampir berakhir dia tiba-tiba saja dia dipanggil untuk pergi ke ruang kepala sekolah. Viona langsung merasa resah, dia tahu bahwa hal buruk akan terjadi.

Dia langsung berpikir bahwa aksi penyerangannya pada Alesha sudah sampai ke telinga dewan guru di akademi atau mungkin Alesha sendiri yang melaporkannya. Dan dia dipanggil untuk mengkonfirmasi kebenarannya. Jika memang begitu, Viona bingung harus melakukan apa. Dia tidak bisa berbohong karena ada Chaiden yang melihatnya. Tentu saja Alesha akan menggunakan Chaiden sebagai saksi jika dia menyangkal perbuatannya.

Saat berjalan keluar dari kelas, Viona melihat ke arah Mery. Sahabatnya itu tampak menatapnya khawatir. Saat itu tiba-tiba saja sebuh pemikiran datang di kepalanya. Viona berpikir bahwa semua perbuatan yang dia lakukan untuk Mery. Dia bertanya-tanya apakah bijak jika Viona menyeretnya ke dalam permasalahannya saat ini? Namun dengan cepat Viona menggelengkan kepalanya. Dia mencoba meyakinkan dirinya bahwa meskipun dia dihukum itu tidak akan menjadi hal yang begitu buruk.

Dia berjalan menyusuri koridor akademi. Membutuhkan cukup waktu untuk Viona sampai ke ruangan kepala sekolah. Dia menarik napas dalam sebelum mengetuk pintu di depannya. Terdengar seruan yang menyuruhnya masuk dari dalam. Viona kembali meyakinkan dirinya bahwa semua akan baik-baik saja.

Sayangnya itu adalah hal yang benar-benar buruk.

Saat dia membuka pintu. Bukan hanya kepala sekolah yang ada di sana. Tapi juga ada Duke dan Duchess Devonte. Dia menyaksikan tatapan keduanya mengeras dan gelap saat melihat kedatangannya. Yang paling membuatnya terkejut adalah keberadaan ayahnya. Viscount Airell.

Seketika semua ketenangan dalam dirinya hilang.

"Lady Airell, silahkan duduk!" Damian selaku kepala sekolah di akademi yang lebih dulu membuka suara.

OPPORTUNITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang