Kamu adalah obat sekaligus luka terbaik untuk ku.
___________________Kamar putih dengan campuran warna gold, disana terdiri dua perempuan yang sedang duduk berhadapan.
Dua perempuan itu tak lain adalah Anneth dan Zara. Mereka datang untuk membahas sesuatu yang penting.
Anneth tampak sedang berbicara bersama Zara. Membahas mengenai hal buruk yang baru saja terjadi beberapa hari yang lalu.
"Neth. Gue beneran engga ada maksud jahat ke lo maupun Naura, kalau pun ada, buat apa? Disini kita sama rata, jadi apa yang harus diirikan?"
Gadis yang duduk tepat didepannya menggangukan kepalanya, "Gue tau, makanya gue cerita ke lo."
Zara menghela nafas lega, "Syukurlah. Tapi Neth, secret admirer lo ini bisa dipercaya?" tanya Zara yang dibalas dengan gelengan kepala Anneth, "Gue rasa masih bisa dipercaya, tapi tidak bisa sepenuhnya juga, Zar."
"Iya, setuju. Dan, kita udah kenal lama, Neth. Gue tau, tujuan lo suruh gue kesini, bukan hanya sekedar bercerita kan?"
"Iya, benar. Masalah ini sepertinya berkaitan dengan masalah lo, gue sempat lihat petunjuk. Oleh karena itu, gue butuh lo." balas Anneth.
Setelah itu mereka fokus mendiskusikan rencana beserta petunjuk yang telah didapatkan.
Sayangnya, mereka tidak ada yang menyadari bahwa rencana mereka sudah terungkap sebelum dilakukan.
"Tidak semudah itu, Anneth. Dan, selamat bergabung, Zara." ucap orang itu.
_______________________"Eh Ven, Anneth mana?" tanya Betrand tiba tiba. "Oh Anneth? Dia tadi pamit sebentar, katanya lagi ada urusan sama temennya." jelas Deven.
"Yaelah Rand, perasaan Anneth mulu yang dicari. Kasian amat ya, gue, Devano sama Naura kaya ngga dianggap." tambah Deven dengan dramatis.
Betrand yang sedang duduk, mengubah tatapannya ke Deven, lalu menoyor kepala laki - laki itu. "Dianggap lah, buktinya aja lo masih bisa duduk disini. Kalau ga di-"
Penjelasan Betrand terpotong, "Udah lah, Rand. Alesan melulu lo, kalau suka ya kejar, ga perlu malu malu kucing, langsung sat set sat set aja."
Betrand berdecik kesal, "Bacot lo, siapa juga yang suka sama Anneth? Gue sama dia cuma sahabat deket, dan ngga akan lebih dari itu!" tegasnya yang menimbulkan suara tawaan dari Deven.
"Oh sahabat doang? Yaudah, berarti gue ada kesempatan buat dapetin Anneth dong? Baiklah boss, terima kasih atas kesempatannya."
"Silahkan lah, hubungannya sama gue apa?" tanya Betrand, seakan akan ia tidak peduli dengan hubungan kedua sahabatnya.
Terkesan tidak peduli, padahal aslinya ia sedang kepanasan dan sepertinya membutuhkan ac lebih dari dua agar ruangan itu menjadi lebih dingin.
___________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Abadi (ONGOING)
Teen FictionAntara masa lalu dan masa depan, siapa yang menjadi pemenang? Yang menjadi pemenang, tidak selalu masa lalu ataupun sebaliknya. Atau, keduanya kalah?