2 - Tour Conser

402 16 0
                                    

Konser yang diadakan tiga hari setelah penjualan tiket sedang menjadi Trending Topic Twitter. Meskipun konser di mulai pukul 7 malam, Gelora Bung Karno telah banjir manusia sejak tengah hari. Entah apa yang dipikirkan mereka yang datang terlalu cepat.

"Nes, ayo berangkat!!" Teriak Rea di Telepon.

"Astaganaga! Nggak usah teriak neng! Pecah nih gendang telinga. Lagian ngapain, sih? Masih jam 3 sore juga."

"Di TV, GBK udah rame banget tau nggak? Bisa-bisa kita nggak bisa masuk," Rea terdengar gelisah.

"Ahh, bisa lah. Kita udah punya tiket kan? Tinggal tunjukin ke petugas, dan kita bisa masuk dengan aman tentram."

"Nanti kalo malam keburu rame."

"Lah? Apa bedanya sama sekarang? Sama-sama rame juga, kan? Udahlah, mereka nggak naik panggung sebelum acara mulai. Percaya deh sama gue," Kata Vanessa meyakinkan.

Rea pun pasrah dan menutup teleponnya. Vanessa kembali ke aktifitasnya sebelum di telepon : nonton tv.

"Ngapain juga sih datang jam segini?" Gumam Vanessa.

***

Pukul 6 tepat.

Vanessa dan Rea sedang dalam perjalanan ke Gelora Bung Karno.

"Ayo, Nes, cepet!" Teriak Rea.

"Sabar napa?"

"Udah jam 6!! Nanti telat!"

"Berisik ah! Iya kali ini mobil terbang? Macet gini suruh cepet," Timpal Vanessa.

Sekitar 20 menit kemudian, mobil matic putih terparkir di halaman Gelora Bung Karno. Dua wanita turun dari dalam mobil itu. Wanita yang satu langsung berlari ke dalam, dan satu lagi berjalan santai di belakangnya. Ya, Vanessa dan Rea.

Rea berhenti tepat di antrian paling belakang dan diikuti Vanessa. Ia merogoh tas nya dan mengambil dua kertas panjang: tiket.

"Lama banget ya?" Celetuk Rea.

"Baru dua menit," Balas Vanessa dengan muka datar.

Setengah jam mereka berdiri di antrian dan akhirnya bisa masuk. Saat sampai ke dalam, tribun-tribun kelihatannya telah terisi penuh. Tapi mereka tidak terlihat bingung. Hanya mencari kursi VIP nomor 7 dan 8, sesuai nomor tertera di tiket yang sebagiannya sudah di robek petugas di pintu masuk.

Tak perlu waktu lama bagi mereka mencari kursi yang dimaksud. Saat telah menemukan kursi nya, mereka duduk dan ...

"Okay, all .." Kata MC tiba-tiba.

"Fyuhh, hampir terlambat," Kata Rea mengabaikan MC yang sedang berbicara.

Penampilan dibuka oleh artis dalam negeri, The Finest Tree, dan dilanjutkan oleh penampilan dari JKT 48.

Vanessa mendengar seseorang berkata di belakangnya, "Kok lama sih Chicser nya? Lagian ngapain ada JKT 48 di tour conser?" Tapi Vanessa berusaha mengabaikannya.

Penampilan ketiga adalah yang ditunggu-tunggu. Ketika Chicser naik panggung, suara penonton menggelegar memecah angkasa yang penuh bintang.

Setelah beberapa menit mengobrol dengan MC, akhirnya dance di mulai. Dance pertama diiringi dengan lagu Richard Marx yang berjudul Right Here Waiting For You.

Musik mulai beralun dan teriakan demi teriakan tak terbendung lagi.

"Aaahhhh!!!!!" Teriak Rea.

"Itu choreo nya pernah di upload loh di youtube. Tapi aku nggak pernah bosen," Cerocos Rea.

"Liat deh liat! Itu Ranz! Member favoritku! Manis ya? Cool lagi," Kata Rea sambil menunjuk salah satu dari mereka.

"Iya, emang manis sih," Timpal Vanessa.

Tiba-tiba Rea mengalihkan perhatiannya dan memandang Vanessa.

"Ngapain lihat-lihat?" Tanya Vanessa bingung.

"Penglihatanmu bagus juga ya tanpa kacamata?"

"Oh itu. Enggak kok, tetep aja remang. Tapi waktu pulang CFD aku browsing tentang mereka. Dan meskipun nggak browsing, kan ada itu," Balas Vanessa menunjuk layar tv besar yang sedang meng-close up Ranz.

Rea kembali memfokuskan matanya pada personil Chicser bernama Ranz sambil berteriak-teriak.

---

Huahh..
Chapter II selesai dengan mulus.

Dan sekarang udah kepikiran ending nya, sedangkan bagian tengahnya aja belum.
Waduhh??

Kalo cerita ini nge-stuck entahlah/?
Do'ain aja lancar ya readers :)

Jangan lupa masukin cerita ini ke Reading List kalian, biar author nya tambah semangat dan ngerasa di hargai *halahh*

Ranz in My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang