𝖻𝖺𝖻 02 : 𝗌𝗂𝖻𝗎𝗄

61 16 18
                                    

...

"Teman gw boleh minta tolong." teriak Nakyung, dia mencoba mengembalikan fokus teman sejawatnya.

Gimana tidak anak osis berasa punya dunia mereka masing-masing, ada yang sibuk main handphone, ada yang baca buku, ada yang bermain ozon itu loh permainan suit menyuit, dan ada yang sibuk menggambar.

mentang-mentang OSIS abis ngadain rapat sebentar pada enggak mau balik ke kelas.

Heejin salah satu orang paling waras disana mengangkat kepalanya tanda merespon.

"minta tolong apa kyung" tanya nya, tidak lupa suara bass nya dan senyum manisnya.

Nakyung tersenyum senang melihat dirinya di respon, setidaknya ada yang merespon.

"Jadi gini gw mau minta tolong kalian buat bantu pak kumis, apa kalian gak kasian sama pak kumis? pak kumis kerja sendiri loh." ucap Nakyung

Anak osis mendengarnya mengangguk singkat, "terus masa kita doang?" Ujar salah satu anak OSIS merasa tidak setuju.

Nakyung menggeleng singkat, "enggak lah, minta tolong anak mading buat kasih tau anak sekolah buat bantu bersihin taman."

"emang mau dijadiin apa sih Kyung??"

"bener gw juga heran taman sekolah udah lama gak dipake tiba-tiba mau dipake" saut salah satu anak OSIS.

"mau dibuat jadi lebih terawat."

"Gw sih takut aja anak sekolah gak mau kayak gak tau aja mereka kemusuhan sama anak-anak OSIS." Yang lain mengangguk setuju dengan pernyataan Soobin.

Nakyung menggeleng tidak habis pikir aja.

"Urusan itu belakang, mereka sering protes kesekolah kalo sampai gak tergerak buat bantu ya udah seterah." Ucap Nakyung.

"Ekhem sekolah ngasih fasilitas apa aja?" Tanya salah satu anak osis bername tag Huang Renjun.

"Tadi gw runding mereka mau ngasih bangku, meja sama beberapa bibit tanaman." Jawab Nakyung.

Soobin mengangkat tangannya meminta perhatian agar sopan jika mau berbicara, "ya Soobin" tanya Nakyung, "ini pihak sekolah ceritanya udah terketuk pintu hatinya, lagi pula pihak sekolah aja pelit kalo berurusan dalam bidang diluar akademik." sambungnya.

Yang lain tertawa mendengar ucapan Soobin, ya bener sih.

"ya bagus dong, gak apa-apa soal lomba atau eskul fasilitas sekolah juga harus dibenerin." seru Nakyung.

Yang lain hanya tertawa, lucu saja kalo bagian seperti lomba futsal atau Pramuka pihak sekolah seperti menutup mata.

"eh gw kepikiran nanti yang minta tolong anak mading Heejin aja." usul salah satu anak OSIS.

"kok aku, kenapa enggak yang lain?"

"lo cakep soalnya"

Mendengar itu Nakyung terkekeh pelan, ada-ada saja gitu pikirnya walau benar Heejin mampu memikat banyak orang.

"gw setuju deh" saut Nakyung.

Heejin makin merasa dirinya berguna buat masalah ini, jadi dia akan sebisa mungkin membantu.

"eh oke deh atur aja."

Nakyung mengangguk, "eh besok aja langsung ke anak mading, biar lebih
cepat selesai."

"Oke deh"

"Eh Soobin, anak dance katanya mau lomba ya??" tanya Nakyung dia lupa-lupa ingat.

"Iya makanya hectic banget."

Seperti yang dibilang Soobin tadi anak-anak dance sibuk menyiapkan
diri untuk perlombaan satu bulan lagi.

Beomgyu selaku yang dipercayai bisa memimpin anak-anak dance yang akan
ikut lomba sedikit kewalahan pasalnya mereka masih belum kompak.

Contoh, power mereka yang enggak kompak.

Ada yang terlalu power lah, ada yang tiba-tiba powernya kurang, atau bahkan tidak ada power sama sekali.

"Break!"

"sebenarnya kita udah bagus, cuman di beberapa titik kita masih perlu benerin kayak bagian power."

Btw kalo kalian mau tau siapa aja membernya, jadi membernya adalah...

"Jisung udah bagus tapi terlalu power,
kak Eric lumayan tapi di beberapa titik tiba-tiba powernya kurang, Hyeongjun
dari tadi enggak fokus jadi powernya kurang banget, nah samuel ini udah pas tapi sama kayak kak Eric." Jelas Beomgyu.

"terus gimana?" tanya Jisung.

"ayo coba ubah dari yang tadi jadi sama powernya, jangan yang terlalu power atau jangan malah gak ada power, atau tiba-tiba powernya kurang."

Mereka mengangguk singkat, sudah hapal dengan tabiat seorang Choi Beomgyu yang sekali serius harus serius.

Omong-omong jangan tanya kenapa tidak ada pelatih, seharusnya ada namun baru bisa datang lusa jadi mereka mencoba latihan sendiri karena disindir oleh salah satu guru.

Melihat membernya yang banyak kecapean Beomgyu jadi iba, kasih istirahat aja kali ya?

"udah istirahat dulu." kata Beomgyu

Mereka buru-buru mencari posisi ternyaman untuk beristirahat, entah ada yang tiduran atau bahkan memanjang kaki.

"sumpah pegel banget." celetuk Eric.

dasar remaja jompo.

"sama." saut mereka berbarengan.

"tofood aja kali ya, pesen yang seger-seger." kata Samuel, maklum dia orang berduit.

"Boleh!"

Samuel membuka handphonenya yang kebetulan ada di saku celana dan langsung membuka aplikasi berwarna hijau, tojek dan memilih fitur tofood.

Yang lain antara kesenangan padahal bisa saja mereka suruh bayar masing-masing.

"Mau beli apa nih?" Tanya Samuel.

"aduh gw apa aja deh." saut Eric dan Hyeongjun.

"em..yang segar hehe."

"gw es americano ya."

Samuel langsung ngelist pesenan mereka.

"makanannya? Sekalian gue bayarin deh" ucap Samuel, membuat yang lain tambah girang karena dapet gratisan.

"aduh jadi gak enak deh gw." mereka berempat tersenyum senang, "apa aja deh muel, kita makan apa aja kok." Sambung mereka.

Jisung tiba-tiba nyeletuk, "emang boleh nge-tofood ya?" Semua terdiam setelah mendengar pertanyaan Jisung.

Tapi sayang udah ke pesen :(

"Gapapa guys, kali-kali" saut Eric.

Beomgyu terkekeh, lucu sih abisnya udah gak tau malah main pesen-pesen aja.

Padahal Beomgyu demen tofood kesekolah apalagi kalo bolos, mereka gak perlu tau deh cukup tuhan dan dia aja.

Kalian yang baca jangan cepu ya!

__________________

(a/n) Park Jisung ya.

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang