Izinkan namanya terukir di hatiku. Seperti batu yang terkikis air, bukan air yang bersisihan oleh tangan
Maymanah Azeeza
Hari ini adalah hari bersejarah bagiku. Hari yang akan mengubah surgaku dari Bunda beralih ke Mas Fawwaz. Hari dimana aku akan berstatus sebagai istri yang harus menjunjung tinggi kehormatan suaminya. Mulai hari ini, semua yang akan ku lakukan harus atas izinnya. Hari dimana mas Fawwaz akan mengambil tanggung jawab atas diriku dari Ayah.
Akad nikahku akan dilaksanakan di halaman rumah yang hanya di hadiri keluarga dekat saja. Akad nikah sederhana yang penuh dengan kekhitmatan. Putih, warna yang kupilih sebagai warna gaunku. Gaun yang ku desain sendiri sejak lama. Dengan polesan make up simpel yang tentunya memakai jasa Aira sahabatku. Walaupun keluarga mas Fawwaz adalah keluarga terpandang, tetapi tak sedikitpun mereka merasa keberatan akan hal ini.
Aku menunggu di dalam kamar ditemani kak Anisa. Sesekali kak Anisa memberikanku nasihat-nasihat pernikahan dengan penyampaian yang ringan. Jantungku berdegup kencang tatkala akad akan segera dimulai. Tidak ada surat Ar-rahman seperti akad nikah dinovel kebanyakan, karena memang itu keinginanku dan mas Fawwaz juga merasa malu jika itu dilakukan. Aku melihat prosesi akad nikah lewat monitor yang memang dipasang di kamarku dengan gelisah. Ku lihat mas Fawwaz dan Ayah saling berjabat tangan.
"Bismillahirrahmanirrahim, saya nikahkan dan saya kawinkan engkau ananda Fawwaz Adhitama bin Aziz Adhitama dengan anak kandung saya Maymanah Azeeza dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat, tunai"
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Maymanah Azeeza binti Ibrahim Ahmad dengan mas kawin tersebut, tunai"
Air mataku menetes tatkala kata sah terucap. Rasa syukur tak henti-hentinya ku panjatkan. Mbak farah menuntunku menuju halaman tempat prosesi akad nikah dilaksanakan. Tak sanggup rasanya menatap semua orang. Bunda menghampiriku dan menuntunku agar duduk di samping mas Fawwaz yang sekarang sudah sah sebagai suamiku. Tangan mas fawwaz terulur menunggu balasan dariku. Begitu gugup rasanya menyentuh laki-laki selain Ayah. Dengan mengucap basmalah, ku terima uluran tangannya dan ku kecup punggung tangannya seraya mas Fawwaz memanjatkan doa untukku.
Dokumen pernikahan telah selesai kami tanda-tangani. Aku dan mas Fawwaz meminta restu dari orang tuaku dan orang tuanya. Tangisku pecah tatkala aku memeluk Bunda dan Ayah. Dengan senyum teduhnya yang membuatku tak bisa jauh dari mereka.
"Mayza sayang, kamu harus nurut ya sama Fawwaz! Sekarang surganya Mayza nggak sama Bunda lagi. Bunda akan selalu berdoa semoga kalian berdua saling menyayangi dan mengasihi dalam ridho Allah. Nak Fawwaz jagain anak Bunda ya"
"Bunda, Mayza nggak mau pisah sama Bunda. Mayza mau disini terus sama Bunda" Air mataku tak berhenti menetes sejak tadi.
"Eh sayang kok gitu sih. Istri harus ikut sama suami. Kamu boleh kok main-main ke sini tapi harus dengan izin Fawwaz". Berat sekali rasanya meninggalkan Bunda sendirian. Memikirkan siapa yang nemenin Bunda ketika Ayah bertugas dan lain sebagainya.
"Nak Fawwaz, sekarang tanggung jawab Ayah menjaga Mayza sudah beralih ke kamu. Jaga anak Ayah ya nak! Nanti ketika kamu menemukan sifat atau perlakuan Mayza yang kamu tidak suka dibicarain baik-baik ya. Semisal kamu nantinya sudah tidak sanggup menjaga Mayza kembalikan Mayza ke Ayah, akan Ayah didik kembali anak Ayah menjadi wanita yang lebih baik". Tangisku semakin tidak berhenti mendengar apa yang Ayah katakan.
"Insyaa Allah Ayah, saya akan berusaha menjaga dan membimbing Mayza dengan sepenuh hati saya".
Tangisku tak bisa berhenti hingga acara foto bersama akan dimulai. Banyak fikiran berkeliaran di benakku. Hanya berdiri dan tertunduk di samping Mas Fawwaz yang ku lakukan. Tiba-tiba jari Mas Fawwaz menelusuk jari-jariku. Bagai terkena sambaran petir, hatiku bergetar dibuatnya. Aku reflek melihatnya dan dia juga melihatku. Entah kenapa sangat nyaman memandangnya. Hanya ada keteduhan dan kasih sayang yang terpancar di mata mas Fawwaz. Aku yang masih terpaku memandangnya kembali tertegun tatkala tangan mas Fawwaz menyentuh pipiku dan menghapus air mata yang ada di sana.
![](https://img.wattpad.com/cover/225113018-288-k12126.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Sholat Mayza
Romanceperihal jodoh telah tertulis oleh Nya. Allah SWT mempertemukan jodoh seseorang beranekaragam nya. ada yang dipertemukan lewat hanya sekali pandang, ada yang di pertemukan sejak masih balita dan ada yang harus menjadi makmum orang lain lalu bertemu j...