Part 7. Bodoh

46 2 2
                                    

Allah SWT menulis namaku dan namanya beriringan tanpa pernah dipersatukan

Maymanah Azeeza
🌺🌺🌺

Mayza POV

Pernah merasakan tiba-tiba mendapat hadiah yang sudah lama kita inginkan? Pasti sangat-sangat bahagia bukan? Mungkin sekarang itu yang aku rasakan. Rasanya hatiku dipenuhi dengan bunga sejak satu kalimat yang dia ucapkan kepadaku "Aku harap, kamu bersedia menungguku May"

Ah entah kapan terakhir kali aku merasakan kebahagiaan seperti ini. Senyuman tak henti-hentinya terpatri dibibirku. Harapan demi harapan yang sempat aku pendam, kini kembali bersemi hanya dengan kata-kata yang mungkin nanti aku menyesalinya. Demi Allah hatiku benar-benar berlabuh kepadanya sejak dulu.

Malam ini adalah malam terakhir ku bersama Ayah. Bukan karena apa-apa, tapi karena besok Ayah sudah harus kembali dinas. Kak Anisa dan keluarga juga akan pulang kali ini. Katanya ingin menebus hutang gara-gara hari raya tidak bisa pulang.

Aku dan Bunda sedang sibuk memasak di dapur mempersiapkan berbagai menu untuk makan malam nanti. Sudah jadi kebiasaan setiap Ayah akan kembali dinas pasti Bunda ngadain acara kecil-kecilan buat ayah. Katanya biar Ayah tetep semangat dinasnya.

"Assalamualaikum Bunda" Aku langsung berlari membuka pintu setelah mendengar suara khas dari kakak perempuan ku.

"Waalaikum salam"

Aku berjalan sembari menenteng tas dan mendahului kak Anisa dan mas Rahman

"Bundaku sayang" kak Anisa langsung memeluk Bunda di dapur padahal ada Ayna di gendongannya.

Huaaaaaaaa

"Tuh kan Ayna nya jadi nangis" Mas Rahman langsung mengambil alih Ayna dari gendongan kak Anisa.

Jangan heran dengan kak Anisa. Walaupun kak Anisa adalah anak pertamanya Ayah sama Bunda, tapi dia tuh cerobohnya naudzubillah. Untung kak Anisa cantik dan agamanya lebih bagus jauh dari pada aku. Jadi cerobohnya itu bisa ketutup. Hehehe

"Maaf ya mas. Abisnya kangen banget sama Bunda"

"Idih, udah punya Ayna masih aja manja sama Bunda" Timpalku melihat kak Anisa yang masih dalam posisi memeluk Bunda.

"Apa sih dek. Dari pada kamu yang selalu ngikutin Bunda kemana-mana" Rese kan kak Anisa?.

"Udah-udah, mending kamu ajak Rahman sama Ayna ke kamar dulu istirahat" Bunda menengahi kakak beradik yang suka saling ejek tapi sebenarnya saling sayang ini.

Sementara kak Anisa dan mas Rahman menuju kamarnya setelah mencium tangan Bunda, aku dan Bunda melanjutkan acara masak memasak yang tadinya sempat terhenti.

Masih dalam mode berbunga-bunga ya hehe

🌺🌺🌺

Setelah sholat isya' berjamaah, aku, Bunda dan kak Anisa sibuk menata makan malam di meja makan. Sedangkan Ayah dan mas Rahman asyik ngobrol sambil bermain bersama Ayna.

"Bun, kok piringnya banyak banget? Kan dirumah cuma ada 6 orang"

"Kan Bunda ngundang orang dek" ucap kak Anisa

"Siapa emang kak? Kok Bunda nggak bilang aku sih" tanyaku penasaran. Pasalnya Bunda nggak pernah undang siapa-siapa di acara ini sebelumnya.

"Nanti kamu juga tau May" Bunda dan kak Anisa semakin membuatku penasaran siapa orang itu.

Setelah tata menata makanan selesai, aku berjalan menghampiri Ayah dan mas Rahman

"Ayah sama mas Rahman disuruh Bunda ke meja makan. Makanannya udah siap"

Imam Sholat MayzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang