05

11.3K 919 34
                                    

"Ada yang rela menunggu dengan sabar, hanya untuk sebatas kabar"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada yang rela menunggu dengan sabar, hanya untuk sebatas kabar"

––––––––

"Keliatan 'kan bulolnya?"

Vero mengangguk singkat.

"Tapi aneh nggak sih? Ruhi amnesia tapi sifatnya ikut berubah jadi beda banget anjir!" kata Virgo hiperbola.

"Udah, jangan dipikirin, yang penting sekarang Vano udah bahagia"

Virgo berdecak pelan.

Perkataan Varo barusan menghentikan aksi gibahnya.

"Okelah" ucapnya malas sambil mencomot roti di atas meja.

Vian menghembuskan napas pelan.

"Akhirnya kita bakal lepas dari gelar sadboy"

Virgo menoleh cepat, matanya berbinar, moodnya seketika membaik.

Ia berucap heboh.

"Oh iya, gua lupa tentang itu! ya ampun bro, bentar lagi kita punya cewek!"

Virgo dan Vian saling berpelukan.

Menangis haru setelah penantian panjang karena sebuah kesepakatan.

Kesepakatan dimana mereka saling berjanji untuk tidak mencari pasangan sebelum Vano bahagia dengan pasangannya.

Solid?

Setia kawan?

Tentu, tidak.

Keempatnya belum tahu saja.

Bahwa salah satu diantara mereka ada yang melanggar.

Dan tanpa disadari yang lain, si pelanggar berjalan menjauh dari tempat berkumpul.

Ia menghidupkan ponselnya dan menekan logo telepon pada nomor kontak paling atas.

Panggilan tersambung.

"Sayang, besok kita go public!"

––––––––

Ruhi pusing.

Sejak tadi, Vano tak henti-hentinya berceloteh tentang seberapa khawatirnya ia kepada Ruhi.

RUHIA WITHOUT ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang