09

4K 324 20
                                    

"Aku untuk kamu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku untuk kamu"

•••

"Tidak kena!"

"Anjing!"

Vero menghela napas lelah.

Vano bersama Ruhi.

Sedangkan, Varo sedang tidak ada.

Ia tengah kencan dengan pacar barunya.

Ralat, pacar lama yang baru dipublikasi.

Benar, Varo pengkhianatnya.

"Tangan kosong kalo berani!"

"Sini lo babi!"

Yang harus dipertanyakan sekarang.

Kenapa Vero harus berada sendirian di tengah-tengah dua makhluk yang tidak pernah waras ini?

"Bang Vero tolongin Vian!"

"Suara lo cempreng anjrot gausah teriak!" ujar Virgo yang sedang tidak sadar diri.

Vian menggembungkan pipinya kesal.

"Gausah sok imut!"

Padahal memang imut.

Virgo saja yang gengsi mengakui, takut kalah saing.

Vero hanya menatap mereka malas.

Ia melirik ke arah pintu.

Seorang pemuda masuk dengan pakaian santai dan mood yang kurang baik.

"Lah kok ada si Panoan?" tanya Vian yang langsung dapat tatapan menyeramkan dari Vano.

"Nama orang ga usah lo gonta-ganti!" balas Virgo.

"Iya deh, dah lah mari kita ambil es krim rasa gado-gado" ajak Vian pada Virgo.

"Lo eksperimen lagi?"

Vian mengangguk semangat.

"Iyap, besok gue mau buat es krim rasa pohon pisang"

Setelah itu, keduanya menghilang dari peradaban—bukan, maksudnya menghilang dibalik tembok menuju dapur.

Meninggalkan Vero dan Vano yang terduduk di karpet ruang tengah.

RUHIA WITHOUT ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang