08

5.5K 468 49
                                    

"Ada yang sering dikecewakan tapi tetap bertahan, ada yang yang sangat cinta tapi dipaksa untuk melepaskan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada yang sering dikecewakan tapi tetap bertahan, ada yang yang sangat cinta tapi dipaksa untuk melepaskan"

•••

Ruhi berjalan menuju kelas sembari menenteng tasnya.

Suasana sekolah sangat sepi.

Jelas, karena ia datang pagi-pagi sekali.

Ia membuka pintu, memasuki ruang kelasnya, dan—

Oh, ada manusia batin Ruhi, sedikit terkejut.

Manusia berjenis kelamin laki-laki.

Ia kira hanya dirinya saja yang baru datang.

Ruhi terus melihat ke arah laki-laki itu, tanpa sekalipun berniat beranjak dari tempatnya berdiri.

Kok dia lucu banget sih?! batin Ruhi, gemas.

Lihatlah, pipinya yang sedikit berisi itu.

Kulitnya yang putih pucat.

Juga rambutnya yang sedikit berantakan namun tampak sangat menarik.

"Ini kalo ketemu kak Rey pasti langsung penyet!" gumam Ruhi pelan secara tidak sadar.

Bagaimana tidak?

Kakaknya, si pemilik tampang sangar itu maniak akan sesuatu yang berbau gemas.

Ruhi saja yang tidak gemas ini sampai lelah pipinya dicubit-cubit terus oleh Rey.

Apalagi laki-laki ini, yang sangat mendeskripsikan kegemasan hakiki.

Sementara Ruhi sibuk dengan pikirannya.

Laki-laki yang merasa diperhatikan itu akhirnya mendongak.

Netra hitamnya bertemu dengan netra Ruhi yang menyipit, seolah menelisik.

Ah, gadis itu baru menyadari sesuatu.

"Kamu yang nabrak Ruhi waktu itu 'kan?"

•••

"Kita akhiri pelajaran hari ini, sampai bertemu pekan depan"

"Baik pak, terima kasih!"

Pak Andri membereskan peralatan mengajarnya dan segera keluar dari kelas.

RUHIA WITHOUT ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang