END

2.1K 132 15
                                    

Malam pun tiba, kini dua keluarga kecil yang lagi bahagia sedang berada di salah satu restoran mewah yang berada di kotanya, keadaan restoran sangat ramai tapi tidak sampai berdesak desakan, mereka memilih untuk duduk di bagian ujung restoran karna disana bisa melihat indah nya pemandangan kota dengan kaca yang harusnya menjadi dinding.

"Permisi, ini pesanan kalian" ucap salah seorang pelayan membawa nampan berisi pesanan mereka berenam dan menaruh dengan rapi di meja makan.

Setelah pelayan itu selesai menata makanan ia pun pergi ke tempat asal dia sebelumnya.

"Selamat makan semuanya" ucap robert bersemangat.

"Selamat makan juga Amelia sayang" ucap Jenny lantang tanpa rasa malu.

Amelia terkekeh, tersenyum salah tingkah dengan ucapan kekasihnya itu.

Mereka duduk dengan satu meja enam bangku, Jenny duduk bersampingan dengan Amelia dan Varid, sedangkan Robert, Anggara dan Mirna duduk di sebrang meja.

Di sela makan malam nya kali ini Mirna ingin membuka obrolan awal. "Jadi kapan anak kita bisa berlayar nih?" ucapnya menaikan kedua alisnya menggoda Jenny dan Amelia.

Jenny dan Amelia menggaruk tengkuk yang tak gatal bersamaan menutupi rasa malu mereka.

Kedua orang tua mereka pun terkekeh melihat putri nya yang salah tingkah akibat ucapan Mirna.

"Secepatnya ya, Jenny belum bisa nentuin tanggalnya" ucap Jenny berani.

"Tapi yang papa pikirkan, kalian akan menikah dimana? sedangkan Indonesia saja melarang keras LGBT" tanya Robert sembari menyuap nasi ke dalam mulutnya.

Karna Jenny dan Amelia sudah memikirkan masalah itu dia hanya santai tak panik.

"Kita sudah pikirin hal itu pa" jawab Amelia dengan senyum manis nya.

"Gimana?" tanya kedua orang tua mereka bersamaan.

"Kita bakal pindah ke Jerman, secara Jerman kan sudah melegalkan lgbt, jadi bakal lebih mudah kalo kita pindah kesana" Amelia menjelaskan dengan senyum yang tak pernah luput dari wajah cantik nya.

Mereka sedikit terkejut dengan jawaban Amelia namun tetap tenang sembari menyuap nasi masuk ke dalam mulut masing-masing.

"Kalian setuju?" tanya Jenny memastikan.

"Gimana dengan perusahaan kalian?"

"Gimana dengan kehidupan baru kalian disana?"

"Kalian juga tega ninggalin papa sama mama disini?" tanya Anggara serius dan di angguki oleh Mirna, Varid, juga Robert.

Jenny dan Amelia tiba-tiba menunduk, "bener kata mereka" batin Jenny dan Amelia yang kebetulan sama.

Jenny kembali mendongakkan kepala nya menghadap kedua orang tua sembari meraih tangan Amelia yang sedari tadi berada di atas pahanya. "Kalian punya cara lain?" tanya nya dengan mulut sedikit melengkung.

"Pernikahan antara wanita dengan wanita itu susah, kalian harus berani mengorbankan apapun itu yang kalian sayang, apalagi warga Indonesia ini tak semua bisa menerima hubungan seperti ini, tapi emang ada yang bisa menahan hati untuk tidak jatuh cinta? gak ada, jadi kalian harus pikirin matang-matang keputusan kalian kedepannya, jangan sampai salah langkah" nasihat Mirna panjang lebar.

"Benar nak, mama gak mau kalian di pandang buruk oleh orang-orang Indonesia, mama sayang banget sama kalian berdua" ucap Varid di sela nasihat Mirna.

Jenny dan Amelia pun mengangguk mengerti dengan nasihat kedua orang tua nya.

"Jadi kita harus gimana? Amelia pokonya mau nikah cuma sama Jenny doang" ujar Amelia dengan nada merengek.

COMPLICATED LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang