catching feelings

4. Gisel dan what wise men said

early note: what wise men said-nya ada di mulmed atas ya. dengerin kalo penasaran wkwk and ofc makasih udah baca hari ini :)

☆ﾟ.*･｡ﾟ

Jam sebelas malam dan kantuk belum menyerang Gisel. Untungnya besok weekend jadi Gisel bisa sedikit santai (baca: nggak kepikiran laporan dan jurnal). Speaking of weekend, Gisel belum mempunyai rencana untuk menghabiskannya padahal ada banyak hal yang sebenarnya ingin perempuan itu coba. Pergi ke pop up event misanya, tapi (too bad) Gisel belum benar-benar punya teman yang bisa diajak so there's she is. Di laman instagram Esa pun Gisel consciously melakukan itu. Iya, Gisel stalking.

Mahesa Chandra A
@mhschndrabmn

"Dia orang terkenal apa gimana? His followers could buy me an ice cream tho" monolog Gisel seraya menggulir akun Esa. Memang yang pertama catchy dari akun Esa ya followers-nya, kurang lebih lima ribuan orang, at least, mengenalnya. Memang tidak sebanyak umumnya selebgram tapi tetap saja, lima ribu itu setara harga es krim aice loh.

"Oh he sings" exclaimed Gisel seiring menangkap salah satu label sorotan Esa. Sorotannya tidak banyak, hanya dua tapi isinya mungkin merepresentasikan laki-laki itu: makanan dan musik. Pun Gisel menyadari jumlah moment di sorotan Esa lebih banyak daripada yang laki-laki itu bagikan di feed maka Gisel lebih tertarik menilik sorotannya terutama yang berlabel 'jammin'. Gisel wondering, sebagus apa suara laki-laki itu. Bukan belittling atau underestimate tapi Gisel has pride in singing, gitu-gitu Gisel pernah mengikuti choir bahkan pernah ke Swedia mengikuti kompetisi.

Shawn Mendez, Daniel Caesar, Justin Bieber, Michael Jackson, Andmesh bahkan Dean―penyanyi Korea yang akhir-akhir ini sering Gisel dengarkan―semuanya pernah Esa nyanyikan pun suara laki-laki itu jauh dari buruk. Sebaliknya, suaranya bagus; tone-nya unik, addicting and surprisingly it's soft. Veeeeerrrrryy soft until the point Gisel mengulang satu persatu sorotan hingga bisa menetapkan cover yang paling ia suka, that Jackson 5: I'll be there.

"There's something in his voice" gumam Gisel seraya ikut menggumamkan penggalan lagu I'll be there; '...you and me must make a pack...'

Mendengarkan Esa bernyanyi semakin meyakinkan Gisel kalau lelaki itu benar punya sesuatu disuaranya. Entah itu caranya bicara, bertanya, menegur, ngejahilin, bernyanyi bahkan terkekeh; semuanya terdengar menghibur. Kind of comforting(?)

Sambil masih terikut menyanyikan I'll be there, Gisel meneruskan agenda stalk-nya. Gisel melihat banyak makanan enak di sorotan '🍽️', melihat banyak teman Esa dan menyadari betapa eksisnya lelaki itu di kesehariannya. Beberapa kali Gisel tertawa melihat tingkah aneh Esa dan teman-temannya; pose nungging lah, niruin suara sirine lah, sampai cosplay air mancur. What crackheads, ada-ada saja. Pula makin digulir, Gisel juga makin tahu kalau si Esa-Esa ini suka futsal. Beberapa kali ada foto sparing, kompetisi, big-ass trophy, lapangan bola dan... Yara.

Dari dua puluhan foto di feed Esa, Yara mulai eksis difoto ke-10. Pula Gisel menyadari wajah cantik Yara selalu ada diantara momen-momen sukacita Esa. Yara tampak akrab, tampak berteman bahkan bersenang-senang tidak hanya dengan Esa tapi juga teman-temannya. Kemudian difoto ke-18, Esa mengunggah lima foto Yara sekaligus. Walaupun yang dipost foto 'tidak jelas' tapi tetap saja, jumlahnya lima dan Yara semua. The caption tho,

habede monyet wkwk udah dua puluh kurang-kurangin resenya, ngomelnya, begadangnya (gpp kalo begadangnya mabar sama gue) 😘 pokoknya habede nyet, gue aminin semua

Reckless tapi Gisel menangkap afeksi di situ lantas ia menyimpulkan.

"Dia suka Yara. He does" mumbling Gisel mematri foto Yara yang diunggah terbalik oleh Esa dan entah kenapa Gisel justru menghela nafas panjang.

Esa got nice voice, nice personality. He's bright, surrounded by nice people, aloud laughter, good foods... he's... lovely...

"How lucky jadi Yara..." gumam Gisel sebelum keluar instagram.

[already revised]