Wanita itu melipat tangannya di depan dada. Melirik sinis pria yang duduk di sampingnya. Pria itu menatapnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Bukan Jamie namanya jika tidak bisa dengan mudah mendapatkan tiket tanpa bersusah payah.
"Ternyata kau lebih cantik memakai poni," tuturnya seraya menyibak poni wanita itu sedikit.
Wanita itu menepis tangan pria itu dengan kasar. "Bisakah duduk jauh-jauh?"
"Kenapa?"
"Kau sangat bau asal kau tahu. Seperti tong sampah berjalan. Berapa tahun kau tak mandi? Kau itu homeless atau bagaimana? Eh tunggu.. kau penipu ya? Jam tanganmu bahkan rolex tapi lihatlah kau seperti gembel." Ujarnya mengerutkan hidungnya jijik.
Melihat penampilan pria itu dari atas ke bawah. Rambut pria itu kusut seperti keset. Dan jambang yang tak rapi. Iuuuh! Dan poin minusnya lagi, pria itu bau!
Jamie menanggapinya dengan tawa kecil. "Kau berdosa sudah menghina suamimu. Aku begini karena kau."
"Kau lebih baik tidurlah atau mandi! Jangan melantur okey! Aku lelah sekali. Huaam..."
"Kalau begitu tidurlah!"
"Tak perlu menyuruhku. Aku bisa sendiri."
Wanita itu memperbaiki posisi duduknya. Tubuhnya sudah menempel ke kereta dengan sempurna. Tak ingin dekat-dekat dengan pria super bau.
"Sleep well, honey."
TBC
