Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌿🌿🌿
Meskipun belum sembuh total, marvel datang di kediaman Hardojojo dengan sedikit tertatih. Memencet bel, dan dibukakan oleh pembantu kaia.
Marvel memberi isyarat dengan menempelkan satu jari telunjuk pada bibirnya, agar sang pembantu diam. " bibi, tolong panggilkan nona mudamu ya, bilang saja ada temannya datang.. "
Bibi mengangguk saja, karena takut terjadi kericuhan. Bibi langsung menuju kamar kaia, dan memberitahukan kehadiran marvel. Kaia sumringah, jelas ia tau marvel akan datang.
Kaia dicegah oleh sang bodyguard, namun gadis itu terlihat membangkang. Kaia berjalan cepat, dan dua pria dengan wajah datar itu juga mengikuti kaia.
Kaia membuka pintu, melihat marvel berdiri didepannya. Senyumnya terbit diikuti manik mata yg sudah dihiasi tangisan. Pengen peluk.
Namun aksi bodyguard kaia dibelakang, membuat marvel reflek memeluk leher kaia. Mengambil pisau lipat yg ia bawa, kemudian mengarahkan pada leher pacarnya.
" diam disitu ?? " ancam marvel. Kaia berdesir hebat, bagaimana bisa marvelnya begitu berani saat ini. Bahkan disaat lukanya belum sembuh.
Bodyguard itu berhenti begitu saja. Sedang marvel membawa kaia mundur. Perlahan. Menuju mobil kaia yg terparkir didepan sendiri.
" Non Kaia, jangan pergi, nanti Bapak marah... "
Baik marvel ataupun kaia sudah tak perduli. Marvel menyuruh kaia mengambil alih kemudi, dan marvel masuk di kursi penumpang.
Ada satpam yg berjaga didepan, bodo amat, kaia main terobos dengan kencangnya. Dan sedikit merusakkan pagar rumahnya. Segera, satpam rumah kaia memberitahukan Hardjojo.
Kaia melenggang dengan kecepatan penuh, ia sudah terbiasa dengan acara kebut kebutan. Marvel menyunggingkan senyumnya. Tak percaya kaia cukup nekat. " Nekat, aku suka... " ujar marvel.
