Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌿🌿🌿
Kaia pulang tengah malam, dan sialnya, ayahnya belum tidur. Kaia tertangkap basah pulang dengan sedikit mabuk, pasalnya sehabis dari kontrakan marvel tadi, kaia tipsy bersama temannya.
Ayah kaia duduk di meja makan, dengan mata tajam dan lampu yg menyorot hanya pada wajahnya. Kaia menciut melihatnya, ia menunduk takut.
" Mana cindy ? "
" euhm, cindy langsung pulang Yah..." cicit kaia takut.
" sejak kapan ngerjain tugas di club malem gitu ?? "
Kaia menelan ludahnya kasar. Jantungnya berdegup kencang. Dimana abangnya yg biasanya menolong dia ???
" pernah ayah ngajarin mabuk mabukan gitu ??? "
Kaia menggeleng. Sama sekali tak berani jika berhadapan dengan ayahnya, salah salah kaia akan kena cambuknya sang ayah. Dan sekarangpun, sepertinya kaia masih terancam, belum sama sekali aman.
" sini ayah lihat tugas kamu ??? "
Lagi lagi kaia menelan ludahnya kasar, belum sama sekali kaia mengerjakan. Kaia memang sudah dewasa secara fisik, namun bagi ayahnya selama kaia masih berstatus mahasiswa, semua harus dipantau oleh ayahnya.
Ayahnya memang kolot soal pendidikan anak anaknya. Contohnya Jin, meskipun diluar Jin adalah pentolan geng, namun nyatanya dirumah hanyalah seorang anak yg tak akan berkutik jika berhadapan dengan ayahnya.
CEPLAK!!!! cambuk ayah kaia mulai mengenai kulit kulit tangan kaia.
" udah berapa kali ayah bilang, kamu mau main sama siapapun ayah gak akan larang, tapi satu kaia, beresi tugas tugas kuliah kamu dulu..... "
CEPLAK!!! cambukan kedua, dan jin keluar dari kamarnya. Menjadi saksi mata kekejaman Sang Jenderal.
" dan sekarang kamu pulang tengah malam, Mabuk ????? Siniin kunci kamu..... " ayah menodongkan tangannya pada kaia.
Kaia tak melawan, ia menyerahkan dengan suka rela kunci di koneng kesayangannya. Udah konsekuensinya, dan kaia tau jelas itu.
" beri satu ayah kebanggaan, dan kunci ini bisa balik ke kamu lagi.... " final ayahnya, ia meninggalkan kaia diruang makan sendirian.
Setelah ayahnya masuk kamar, jin turun dengan tergesa. Menyambar kotak obat di meja tengah. Jin langsung mengolesi bekas cambukan di kulit adiknya.
