Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌿🌿🌿
Sejak saat bertemu, jin terus menemui jisia dirumah sakit. Jin begiu prihatin selama bertahun tahun jisia tersiksa dan tinggal dirumah sakit penampung orang orang yg mengalami depresi berkepanjangan.
Jelas saja jin merasa bersalah, padahal saat itu, ia dan jisia baru saja merayakan ulang tahun jisia yg ke 17 tahun bersama keluarga jisia. namun nasib berkata lain, mereka pulang mengalami kecelakaan, rem blong, dan tiba tiba mobil meledak begitu saja tanpa alasan.
Untungnya, jisia terpental keluar dari mobil. Jin jadi berfikir, mungkin niat ayahnya saat itu membunuh jisia juga namun jisia selamat namun dimasukkan dalam rumah sakit jiwa yg sama sekali tak diketahui keberadaannya oleh jin.
" Maafin aku Ji........ " jin berjongkok sejak sejam yg lalu didepan jisia yg duduk dikursi taman, namun sama sekali tak bicara.
" aku bakalan tetep disini, sampe kamu mau bicara... " jin pantang menyerah.
" Ji........ " lirih jin penuh perasaan. Rasanya jin ingin sekali memeluk jisia namun apalah daya jin, ia takut jisia akan marah nantinya.
Tak menyerah, namun jin memilih diam dulu. Memberi kesempatan jisia mencerna keadaan. Namun, tiba tiba mata jisia teralih pada sosok pria yg datang dengan gagahnya.
Bahkan jisia tersenyum, hati jin tercubit. Hingga akhirnya ia mengikuti arah pandang jisia. Rey.....
" Hai, Ji.... " sapa rey begitu tampannya. Pria dengan dimple menawan. Kenapa jisia mau bereaksi pada rey, karena marvel bercerita, rey lah sang penyelamatnya. Yg menjebloskan Hardjojo, yg melepaskan marvel dari penjara, dan yg membuat semua Harta dan Hak papahnya dikembalikan.
" Jin lo disini ??? " sapa rey juga pada jin.
Jin hanya mengangguk. Namun jisia tersenyum, " Rey.. " kata jisia
