p23. Kabar Pernikahan

139 27 3
                                    

No Longer Mate
Part 23

=

Kabar Pernikahan

Weekend tiba, keempat remaja antara lain; Adya, Gemintang, Najma dan juga Allegra berkumpul dikostan Adya dan juga Sarah. Acara kumpul seperti ini sebenarnya jarang dilakukan, atau mungkin lebih tepatnya sering wacana saja. Karena selalu ada yang sibuk diantara mereka, yang paling sering sibuk sih Najma sebenarnya.

Berhubung senin depan mereka sudah ujian sekolah, maka dari itu keempat gadis ini hendak belajar bersama.

Sedari tadi Najma fokus mengerjakan kumpulan soal dari buku milik Adya yang gadis itu dapat dari Elang. Sementara itu Allegra juga tengah membaca buku, dan Gemintang tengah mencoba mengerjakan soal kimia. Sementara itu Adya sendiri sibuk sedari tadi membawakan makanan untuk ketiga temannya itu.

"Adya, lo sibuk bener, sini katanya mau belajar bareng," ucap Gemintang sembari mengigiti ujung pensilnya.

Adya nyengir, "Iya, ini mau kesana kok."

Akhirnya Adya ikut Gemintang menyelesaikan soal kimia. Sementara itu Allegra menghembuskan napasnya berat, kemudian terlihat memijit pangkal hidungnya.

Sarah datang dari dapur menggelengkan kepala, hanya Najma yang terlihat fokus mengerjakan, selebihnya terlihat malas, apalagi Adya.

"Gak kerasa ya kita udah mau lulus aja," ujar Allegra, gadis itu memutar pensilnya.

"Hm, dan pikiran gue makin berat aja dari hari ke hari," balas Gemintang. Gadis itu kemudian merebahkan kepalanya pada pundak Adya.

"Emang apa sih ge masalah lo?" tanya Adya malas. Karena ia sendiri lelah dengan pikirannya, apalagi setelah kejadian kemarin.

"Rasanya gue takut mau lulus," gumam Gemintang.

"Orang mah mau cepet lulus ini malah takut," sahut Najma.

"Gue jelas takutlah, ada yang nunggu gue setelah lulus," Gemintang memejamkan matanya erat, pensil yang tadi ia gigiti kini berganti jadi diremas-remas.

Adya sudah membuka mulut hendak berucap, namun,

"ARRGH STRESS GUE LAMA-LAMA!" pekik Gemintang sembari melempar pelan pensilnya.

"Apa sih?! Ngangetin tau gak?!" semprot Adya, jelaslah kaget, ia juga sedang berkelana dengan pikirannya, ia juga hendak berbagi keluh kesah, namun Gemintang tiba-tiba saja berteriak.

"Ada apa sih Gege?" tanya Allegra.

"Kalian berdua bakal kaget kalo gue kasih tau," jawab Gemintang.

Adya seketika konek, "Oh, dia beneran dateng Ge?"

Gemintang mengangguk pelan, "Gue harus gimana, Adya?"

"Apasih? Kalian kok gak ngasih tau kita?" protes Najma tajam.

"Udah dilamar dia," sahut Adya tenang.

"Hah?"

"Si Aksa lamar dia," ulang Adya lagi.

"Beneran, Ge?" tanya Najma, sementara Allegra terdiam cengo. "Lamar?"

"IYA! STRESS TAU GAK?!" Gemintang memeluk Adya dari samping, sementara yang dipeluk mengangguk pelan sembari mengusap punggung Gemintang.

"Gue ancungi jempol buat si Aksa, dia keren banget sumpah," kalimat pertama yang keluar dari mulut Allegra, gadis itu masih terkagum dengan keseriusan Aksa.

No Longer MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang