19. LANGGA KHIANAT

853 58 2
                                    

Hari ini Angelica sudah dibolehkan pulang. Keadaannya sudah stabil, tapi tetap harus banyak istirahat.

Angelica dibantu oleh Dodi untuk duduk di kursi roda. Ia mengangkat tubuh Angelica yang terbaring, lalu didudukkannya tubuh itu di kursi roda yang sudah disediakan.

"Awas, hati-hati, Nak," ucap Marina. Ia memegang bahu Angelica.

"Iya, Tante," balas Dodi.

Setelah Dodi membantu Angelica duduk di kursi roda, mereka pun keluar dari ruangan itu. Ruangan yang sudah menjadi tempat sementara Angelica beberapa hari.

"Makasih, Dod," kata Angelica setelah mereka benar-benar keluar dari ruangan tersebut.

"Sama-sama, Kak," jawab Dodi.

Marina jalan lebih dulu karena mau mengurus administrasi. Untung saja hari ini tidak ada wartawan, jadi Angelica lebih mudah untuk masuk ke mobil yang sudah disiapkan. Ada Meli juga di dalam mobil itu yang sudah menunggu.

Lagi-lagi Dodi yang membantu Angelica, mengangkat tubuh gadis itu, sedangkan Lisa membuka pintu mobilnya.

Meli melipat kursi roda dan menaruhnya di bagasi. Tak butuh waktu lama untuk menunggu Marina menyelesaikan administrasi, akhirnya mereka pun on the way untuk pulang.

"Kalian naik motor?" tanya Meli pada Dodi dan Lisa.

Dodi pun mengangguk. "Iya, Kak. Saya dan Lisa naik motor."

"Kalian mau ikut atau pulang?" tanya Meli lagi.

"Kita mau ikut, Kak. Boleh, 'kan?" tanya Lisa pada Meli yang dengan senang hati Meli balas dengan anggukan.

***

"Thanks," kata Angelica pada Dodi setelah tubuhnya ditidurkan di ranjang besarnya.

Siapa yang mengangkat tubuh Angelica? Siapa lagi kalau bukan Dodi? Angelica sangat berterima kasih pada Dodi dan Lisa yang selalu membantunya.

Mulai dari ia kecelakaan hingga sekarang.

"Sama-sama, Kak. Oh ya, Kak. Saya izin sebentar beli makan, ya?" pamit Dodi.

"Lho? Mau beli makan di mana? Kamu makan aja sama kita di sini. Tadi Kak Meli sebelum ke rumah sakit udah masak, lho. Pasti kalian suka sama masakan Kak Meli," ucap Meli dari arah belakang. Ia memang mengikuti Dodi sedari tadi.

Lisa dan Marina juga baru datang membawa makanan dan minuman untuk Angelica. Lisa tersenyum hangat saat meletakkan minuman yang dibawanya, begitu juga dengan Marina.

"Nah, karena makanan Angel sudah disiapkan, sekarang giliran kamu, Nak Lisa. Kamu temani Angel makan di sini, kalau Dodi terserah mau makan di mana, mau di kamar bareng Lisa dan Angel atau mau bareng sama Tante dan Kak Meli," ucap Marina dengan senyum ramah.

Dodi dan Lisa pun saling tatap. Lalu Dodi menjawab, "Kalau gitu saya makan bareng Lisa sama Kak Angel aja, Tante, di sini."

"Ya udah, kalo gitu kalian berdua ikut Tante ke dapur buat ambil makanannya. Yuk!" Marina mengajak kedua sejoli itu menuju dapur, menyisakan Meli dan Angelica di kamar.

Meli pun duduk di tepi ranjang dan meraih tangan Angelica, menggenggamnya.

"Bantu aku buat duduk, dong, Kak," pinta Angelica.

Meli pun terkekeh, "Oke."

Setelahnya, perempuan berumur 23 tahun itu membantu Angelica untuk duduk bersandar di kepala ranjang.

"Gimana, Ngel? Udah mendingan?" tanya Meli menanyakan keadaan Angelica.

Namun gadis itu malah menatap sendu Meli--manajer sekaligus perempuan yang sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri.

PRIMADONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang