Peri Kecil

28 5 3
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Iya sebentar!"

Sunwoo langsung bersembunyi dibalik semak-semak karena suara Seraphine sudah terdengar. Ia sudah mengetuk pintu rumah Seraphine dari pukul delapan pagi tadi dan sekarang sudah pukul delapan lewat empat puluh tiga.....

Sunwoo tertawa kecil saat melihat Seraphine keluar dari rumahnya dengan masih menggunakan piyama kelinci pink. Rambut gadis itu masih berantakan dan matanya bahkan belum sepenuhnya terbuka.

"Adek cari siapa?" Seraphine menyipitkan matanya. Sinar matahari langsung menusuk matanya, jadi Seraphine belum bisa melihat dengan jelas.

"Kak La...la?"

"Lala? Maksudnya Rara, dek?" Seraphine semakin menyipitkan matanya saat melihat sosok anak kecil dengan potongan rambut poni mangkuk berdiri di dengan rumahnya.

"Ni rumah kak Lala?" Tanya anak berumur dua tahun itu.

"Iya ini rumah kak Rara, kamu nyari siapa, cantik?"

Seraphine benar-benar tidak mengenalnya tapi ia menyadari sesuatu, mata bulat anak ini mirip dengan seseorang. Seraphine melirik kearah anak itu dan melihat ada kertas HVS yang tertempel di bagian depan tubuh anak perponi ini dengan tulisan nama 'Sheren'.

"Ini ada titipan dali kakak Shelen...." Anak dengan nama Sheren itu memberikan amplop putih kepada Seraphine dengan tangan mungilnya. Sembari membaca, Seraphine juga menyuruh Sheren untuk masuk karena teriknya matahari pagi ini sangat menyilaukan.

Gua kirim orang spesial buat nyemangatin lu. Orang rumah nggak ada yang tau gua kirim Sheren kerumah lu sendirian, jadi dijaga oke?

Jangan sampe luka dan nangis ya, nanti gua yang digebuk kak Younghoon hahaha
Love you manis.....

"Sheren mau ngomong apa? Kakak tungguin nih" Seraphine melipat amplop tadi dan meletakkannya dengan rapih diatas meja.

"Bental ya kak....." Sheren mengeluarkan tangan kirinya dari saku dan mulai membaca beberapa tulisan yang tertulis di telapak tangannya. Seraphine hanya bisa terkikik karena tulisan tersebut adalah tulisan Sunwoo.

"Katanya kakak gabole belenti jualan, nanti kalo belenti....Shelen gabisa minum susu lagii" Kata anak berponi itu lancar.

"Sheren bisa ngomong sekali lagi nggak? Mau kakak rekam" Seraphine berlari ke kamarnya dan langsung menyalakan mode rekaman.

"Lagi?" Tanya anak itu bingung, mata bulatnya sama persis dengan Sunwoo.

"Hahahaha iya, kamu ngomong lagi ya..."

"Katanya...kakak gabole ber-"

"Lagian kamu gimana ngejagainnya sih?! Kok bisa hilang?" Tiba-tiba terdengar teriakan perempuan dari luar sana. Sheren langsung berlari keluar dan mau tidak mau, Seraphine mengekor dari belakang.

"Mamaaaa!"

"Astaga sayang kamu darimana aja?!" Perempuan paruh baya itu langsung memeluk Sheren dengan erat. Itu ibunya Sunwoo, Seraphine tahu. Tentu saja Seraphine tahu, perempuan itu adalah satu-satunya pelanggan yang masih mengorder susu kotak milik Seraphine.

Dulu, ibunya Sunwoo selalu bangun lebih awal untuk membeli susu Seraphine. Ia selalu bangun lebih dulu dan membeli dua sampai lima kotak susu per-hari, tapi sekarang berbeda, ibunya Sunwoo langsung membeli satu kardus susu kotak Seraphine yang berisikan dua belas kotak perminggunya. Biasanya ibu Sunwoo langsung memesan melalui ayah Seraphine, jadi dipagi harinya gadis itu hanya perlu mengantarkan kardus susu kotak tersebut kerumah Sunwoo.

Bittersweet! || Kim Sunwoo [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang