Tumben banget ini biasanya Hana yang ngajak jalan-jalan tapi ini Haris yang semangat banget buat minta jalan-jalan. Mumpung weekend katanya mah.
"Han, udah siap?"
"Sebentar ris, aku lagi nyari liptint aku, ini yang terakhir kok!" Teriak Hana.
Gapapa kok, Haris terbiasa dengan kegiatan lamanya Hana. Dia memakluminya. Haris terdiam sebentar untuk merenung. Gimana caranya nanti ia berbicara kepada Hana? Takutnya Hana menjadi salah paham dan bikin hana jadi gak percaya sama Haris.
Tapi sekali lagi Haris meyakinkan dirinya kalau Hanin bakalan mengerti dia. Hana itu berbeda dengan yang lain. Meskipun awalnya Hana akan marah, tapi setelahnya ia akan berpikir dewasa kembali.
Semoga begitu.
"Yuk."
"Okay. Hari ini make mobil aja ya? Mendung tadi aku liat terus ngecek BMKG juga."
"Iya gapapa. Emang mau kemana sih kita?"
Haris tersenyum lebar, "ada deh. Pokoknya rahasia."
"Apaan sih kamu mah rahasia-rahasia-an mulu." Cibir Hana. Haris cuma haha hehe doang.
Pemuda itu mempersilakan Hana buat masuk ke mobil. Selanjutnya dia yang masuk ke mobil ke sisi yang satunya lagi.
"Kita mau kemana sih ris? Kamu sok misterius banget deh."
"Beneran, Hana. Ini rahasia. Nanti kamu juga tau kok. Sabar ya. Biarkan Haris Horlando Jayandi yang mengantar Gladys Hana Odelia kemanapun ia pergi."
"Dasar melankolis."
Haris nyengir-nyengir, yaudah akhirnya mobilnya Haris benar-benar meninggalkan kosan mereka.
---
"AAAAAAAA CAFE KUCINGGGGG!" Pekik Hana sambil berlari-lari kecil buat menghampiri tempat itu.
Yup, sudah Haris duga kalau Hana pasti menyukai tempat ini. Soalnya dia tergila-gila banget sama kucing. Sebenarnya ini rekomendasi tempat dari temannya Haris, dan ternyata berhasil deh.
"Pelan-pelan, nanti jatuh kalo lari-lari begitu." Ucap Haris.
Tapi ya tetap aja Hana tak mendengarkan perkataannya Haris dan tetap berlari.
Hana merasa takjub dengan isi cafe tersebut yang menyediakan berbagai macam variasi kucing dari segala ras. Beneran deh, ini mah surganya versi Hana. Manna ada rumah-rumahan kecil di banyak sudut ruangan.
"Kayaknya ini nyediain makanan desert doang, nanti makan beratnya di tempat lain aja ya."
"Makan desert sampai kenyang disini juga gapapa, ris."
Haris berdecak, "Gak bisa Hana, kamu harus makan berat dong, nanti mau diabetes dini? Mau berapa jam disini?"
"SELAMA-LAMANYA!!" Pekik Hana.
Hadeh, kalo ada kucing pasti Haris dinomorduakan. Tapi gapapa, yang penting Hana senang, Haris pun ikut senang.
---
"Dingin gak? Aku bawa jaket tuh di mobil." Ucap Haris soalnya dia ngeliat Hana cuma make kemeja flanel aja.
"Nggak kok. Nanti kalo aku udah merasa kedinginan aku ambil jaket punya kamu aja." Balas Hana.
Haris menganggukkan kepalanya dan memakan jagung bakarnya kembali sembari melihat langit-langit yang ditaburi banyak bintang.
Begitupun juga Hana menikmati jagung bakarnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twelve Daily [END]
Fanfiction(2hyunjin stories) "Haris, selain suka americano, kamu suka apa?" "Suka mikirin Hana." ©Hyungwonlogy