Mantannya Haris

39 11 1
                                    

Multimedia : (cr on pict)

Waktu itu Haris pernah cerita kalo dia pernah punya mantan pacar. Haris cerita katanya mantan pacarnya itu sangat posesif terhadap Haris. Hana kaget lah tiba-tiba Haris ngungkit mantannya yang itu lagi.

"Emang kenapa kok tiba-tiba ngomongin mantan lo yg itu?" Tanya Hana.

Mereka emang kadang keceplosan ngomong gue-lo kalo lagi santai, aku-kamu kalo lagi uwu-uwuan.

Haris seperti ragu untuk bercerita kepada Hana karena Hana pasti gak setuju soal ini.

"Dia baru pulang dari luar negeri dan ngajak gue ketemuan..."

"..."

"Awalnya gue kaget sih dia ngechat gue dan gue tanya dapet kontak gue dari mana, gak taunya dari Felix."

Felix tuh sepupunya mantannya Haris. Felix sama sekali tak tau permasalahan Haris dengan mantan atau sepupunya dia ini. Yang tau cuma Hana doang. Felix taunya ya mereka gak cocok aja makanya putus. Gitu doang.

"Awalnya gue gak ngewaro tuh chatnya dia, tapi bikin risih banget dia nyepam terus."

"Terus pas kamu diajak sama dia buat ketemuan, kamu iyain?"

Haris menghela napasnya, "sebenernya dia pengen minta maaf sih Han, mungkin dia sadar dia salah selama hubungan yang dulu. Itu tujuan dia mau ketemuan."

Hana diam menyimak perkataannya Haris.

Haris tersenyum, "tapi tenang aja kok, aku udah bilang sama dia kalo aku udah punya pacar dan pacar aku bakalan ngambek kalo aku ketemuan sama cewek lain."

Hana diam-diam merasa lega karena Haris gak kegocek sama ajakan mantannya itu. Berarti Haris masih menghormati dan menghargai Hana sebagai pacarnya. Huhuhu, Hana beruntung punya pacar kayak Haris.

"Yaudah gapapa, aku percaya sama kamu kok. Kalo dia tujuannya mau minta maaf sama kamu, ya gapapa. Aku izinin kamu ketemuan sama dia."

Haris memiringkan kepalanya seolah ragu dengan perkataannya Hana.

"Ini... kamu serius?"

Hana menaikkan alisnya.

"Iyalah, lagipula dia cuma minta maaf kan. Minta maaf gak makan waktu berjam-jam. Kecuali kalo emang kamu pengen lama-lama sama dia, baru aku marah." Ucap Hana serius sama bertolak pinggang.

Haris terkekeh melihat Hana yang begitu dan dia tak bisa menahan buat nyubitㅡ

"Kebiasaan banget tangannya ke pipi akuuuu!" Amuk Hana.

"Iya iya maaf. Abisnya gemes sih."

Hana berdecih.

"Yaudah aku bakal nemuin dia. Tapi dengan syarat."

"Apa tuh?"

"Kamu harus ikut sama aku."

Hana mengerjapkan matanya.

"Aku? Ikut sama kamu?"

Haris mengangguk, "aku bakalan gak nyaman kalo berdua sama dia. Makanya kamu harus ikut sama aku."

Melihat Haris yang segitu inginnya Hana ikut, akhirnya Hana mengiyakan permintaan Haris. Lagipula, Hana sebenarnya penasaran dengan rupa gadis itu. Siapa sih yang bikin Haris jadi trauma pacaran sama cewek sampe setahun kalo bukan gara-gara dia? Huh!

"Oke deh. Aku harus make baju bagus gak biar aku menang lawan mantan kamu itu?"

"Ya ampun Hana, gak usah berlebihan. Ini bukan kontes kecantikan."

Twelve Daily [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang