Kado spesial untuk Hana

24 10 0
                                    

Setelah perayaan ultah Hana yang penuh drama akhirnya Hana lega soalnya masih ada yang inget sama ulang tahunnya dia. Apalagi Haris yang bikin Hana jantungan. Setelah ngerayain ultah tersebut, Hana ngomelin Haris soalnya udah boong soal kecelakaan itu.

"Kalo kamu beneran kecelakaan gimana?! Kamu mau aku mati muda?! Hah?! Dasar jahat." Tukas Hana.

Haris yang dibilang jahat cuma bisa meringis pelan ngedenger Hana marah-marah. Gak expect sih soal Hana bakalan semarah ini.

Tapi setelah dibujuk sama Haris, akhirnya Hana luluh dan mau maafin Haris. Syarat dan ketentuan berlaku tapinya wkwkwk.

Sekarang, Hana lagi sibuk buat ngebuka satu per satu kado yang dikasih sama temen-temennya. Meskipun sedikit dan gak sebanyak pas waktu kecil, ya gapapa sih. Namanya rejeki ya masa Hana nolak.

Kalo udah gede gini malahan terbalik, yang ngasih kado makin sedikit dan malah banyakan dikasih doa. Emang dewasa itu kurang menyenangkan menurut Hana.

"Hana?"

Kepalanya Haris melongok dari pintu kamar kosannya Hana.

"Sini masuk aja." Ucap Hana.

Gak ada jawaban sampai akhirnya Hana masih melihat Haris yang gak masuk-masuk. Kepalanya doang yang gak keliatan.

"Kok kamu gak masuk?"

Haris terdiam sebentar, "sini keluar sebentar deh Han. Ada yang mau ketemu. Tapi aku gak tau siapa." Ucap Haris dengan nada bicara yang serius.

Hana bingung. Ketemu? Siapa sih?

"Siapa sih?"

"Aku juga gak tau Han, dia gak nyebut namanya. Sok misterius gitu, aku panggil juga gak nyaut. Tapi kayaknya dia pengen banget ketemu kamu deh." Ucap Haris.

Hana yang penasaran pun akhirnya menghampiri Haris dan ikut keluar dari kamar kosannya.

"Mana? Siapa yang ketemu?" Tanya Hana.

"Dia nungguin di bawah." Jawab Haris.

Hana mengerutkan dahinya bingung. Bingung sama si Haris yang aneh begitu. Mana mukanya serius begitu lagi.

"Kamu mau jahilin aku lagi ya ris?" Ucap Hana curiga.

"Hah? Nggak. Kok kamu mikirnya gitu?"

"Ya abis kamu aneh banget. Siapa sih yang mau nemuin aku sampai kamu kelihatan aneh begitu? Pasti kamu mau isengin aku lagi, kan? Udah ah, aku kapok, mending aku balik buka kado lagi."

Haris panik tapi abis itu narik tangannya Hana.

"Kamu gak mau nemuin? Beneran? Padahal aku liat-liat dia tuh pengen banget ketemu sama kamu loh. Dia bilang katanya dia pengen kamu yang nemuin dia."

Hana memicingkan matanya buat ngeliat ekspresi wajahnya Haris, tapi Haris gak menunjukkan tanda-tanda kalo dia iseng.

"Awas ya kamu kalo isengin aku, PS kamu aku goreng." Ancam Hana.

Haris tersenyum lebar sambil merangkul Hana.

"Heheheh jangan dong sayang. Aku janji beneran ini bukan isengin kamu."

Akhirnya mereka menuruni tangga, tapi Haris berbelok ke arah belakang halaman kosan.

"Dimana dia? Kok ke belakang?"

"Ada di belakang dianya." Ucap Haris.

Yaudah tuh Hana sama Haris ke belakang. Waktu pertama kali Hana liat halaman belakang sama sekali gak lihat ada orang disana. Hana memejamkan matanya untuk tak memukul kepalanya Haris karena udah isengin dia.

"Risㅡ"

"Meow..."

"Tada!!!" Seru Haris sambil menunjukkan sebuah kandang yang berisikan kucing berwarna coklat putih.

Hana melebarkan matanya saat hewan berbulu itu di depannya saat ini.

"AAAAAAAA LUCUNYAAAA!!!" Rengek Hana dan ia langsung membuka kandang tersebut, lalu menggendongnya.

Haris tersenyum lebar melihat Hana yang senang.

"Tuh, yang pengen ketemu kamu katanya."

Hana menatap Haris sambil merengut lucu.

"Harisssssss mahhh. Ini dapet darimana??"

"Beli lah, masa aku nyuri punya orang sih Han?"

"Ish. Maksud aku kok kamu bisa dapetin kucing yang aku pengenin itu loh??"

"Rahasia." Haris menaikturunkan alisnya sambil tersenyum jahil.

Hana mencibir, tapi abis itu langsung mengalihkan pandangannya ke kucing digendongnya.

"Huhuhuhuhu Haris bulunya halus banget, lucu banget ayisssss!" Pekik Hana.

Hah, pantesan ngeliat Hana tuh kayak inget kelakuan siapa gitu, ternyata mirip kucing, hehe.

"Mau kasih nama siapa?"

"Coco."

"Coco? Kok Coco?"

"Singkatannya coklat-coklat. Bulunya warnanya coklat, jadinya Coco hehehehe." Hana nyengir lebar.

"Ohhh yaudah namanya Coco. Wellcome to family Coco." Ucap Haris sambil mengelus Coco.

"Meow..." Coco mengeong.

"Mukanya mirip kamu Han, jangan-jangan kamu mamanya lagi?"

"Ih ngaco!"

"Kalo kamu mamanya, aku papanya dong? Yaudah gapapa, belum punya anak manusia, kita punya anak kucing aja dulu."

"Ih ayis aneh!"






(Kkeut)

(Kkeut)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Coco

Twelve Daily [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang