Hana Sakit

59 13 0
                                    

Hana sama Haris sebenernya satu kampus. Terus, kampus mereka tuh jauh dari rumah. Yaudah tuh mereka berdua ngekos di tempat yang sama yakan. Kata bundanya Hana sama mamanya haris, 'biar kalo ngasih kabar satu sama lain tuh gampang'.

Mereka tetanggaan by the way. Makanya bisa deket.

Sebenernya mereka juga saling membantu satu sama lain. Kayak Hana yang ingetin Haris buat ngerjain tugas, ingetin Haris buat nyuci baju, bangun buat kuliah, masakin Haris makanan, dan sebagainya. Sedangkan Hana, gadis itu paling diingetin sama Haris buat makan, sama nemenin Hana kalo gadis itu lagi ngerjain tugas.

Hana sih terlalu aktif jadi mahasiswa, makanya sering telat makan. Kalo ada proker besar dari organisasinya kadang bikin Haris khawatir karena Hana tuh suka lupa makan.

Hana tuh gampang sakit. Haris suka bawel banget kalo Hana udah sakit.

Tapi ujung-ujungnya pemuda itu yang nemenin Hana pas lagi sakit dan manja. Pemuda itu bakal berubah over protektif banget kalo Hana sakit.

Kalo haris mah, pemuda itu malas mengikuti organisasi kampus seperti itu, dia lebih mengikuti UKM basket yang emang gak berat-berat banget. Tapi anehnya, banyak yg ngenalin Haris.

Bahkan mereka juga tau siapa pacarnya haris. Si Hana, bisa dibilang gadis galak tapi ramah ke siapa aja. Wkwkwk.

Udah deh, skip cerita buat nanti.

Sekarang Hana lagi gak mau buat gerak-gerak, soalnya badan dan kepalanya tuh lemas banget. Bawaannya pengen tidur terus. Hana menoleh ke arah Haris yang lagi serius ngerjain tugas.

"Tumben banget ngerjain tugas, ada angin apa?" Tanya Hana dengan suara pelan.

"Mumpung lagi nemenin kamu, daripada gabut." Jawab Haris.

Hana terkekeh pelan. Kalo ngeliat Haris serius juga seakan tingkah tengilnya Haris tuh menguap semuanya. Soalnya Haris kan orangnya banyak drama terus apa-apa ngeluh sama Hana, beda aja gitu ngeliatnya.

"Ganteng banget sih. Pacar siapa sih?" Tukas Hana tiba-tiba.

Haris be like :

"Pasti ada maunya nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Pasti ada maunya nih. Mau minta apa? Mau makan sesuatu atau minum sesuatu? Mau apa? Bilang." Cetus Haris.

Hana mendelik pelan, "Ah kamu mah. Itu tuh murni pujian tau!"

"Hmmm... Oke."

Hana menghela napasnya, tiba-tiba dia melemparkan bantal miliknya ke Haris dan membuat Haris terkejut bukan main. Ini Hana kenapa sih?

Gadis itu cuma membalikan badannya aja, memalingkan wajahnya dari Haris. Bikin si Haris bingung yakan.

"Hana."

"..."

"Hana?"

"..."

"Hana!"

Masih belom ada jawaban. Akhirnya cowok itu menaruh laptop di lantai, menunda tugasnya dulu dan menghampiri Hana.

"Hana?" Panggilnya sekali lagi. Dilihatnya Hana lagi terpejam matanya dan mengabaikan panggilan haris.

"Hana~" Pemuda itu malah mendekatkan wajahnya ke Hana dan berbisik pelan di telinganya.

"Eungghh, Haris berisik!" Desah Hana sambil menutup wajahnya dengan bantal.

Haris menempelkan tangannya di dahi Hana. Hm, masih hangat. Berarti Hana belom sembuh. Haris akhirnya milih buat duduk di kasurnya Hana sambil mengusap kepala gadis itu.

"Mau apa emang, hm?"

Hana masih belum menjawab dan tiba-tiba ia membalikkan badannya. Tangannya tak tinggal diam, ia malah ngedusel ke pinggangnya Haris.

Oalah, nih anak pasti manjanya keluar. Lagi sakit maunya meluk orang.

"Ngerjain tugasnya di sebelah aku aja..." Gumam Hana.

"Hmmm, iya." Tak lupa ia mengusap kepalanya Hana biar dia nyaman tidurnya.

"Bentar ya, aku ngambil laptop dulu."

Ia mengambil laptop dengan logo Apple itu terus dibawa ke tempat tidurnya Hana, buat nemenin Hana.

Tangan kiri Haris merangkul Hana, sedangkan Hana mengambil posisi untuk memeluknya.

"Udah mau makan belom?" Tanya Haris lembut tapi matanya tetap fokus ke laptop.

"Belom sih... Emang kamu laper?"

"Kan yang sakit kamu Han, kalo aku mah nanti aja makannya."

"Ih jangan dong. Nanti kamu ikutan sakit juga. Kalo dua-duanya sakit, nanti siapa yang jagain kita?" Protes Hana.

"Gapapa, kita pelukan aja di kasur seharian."

Hana mendorong pipi Haris dan membuat Haris menggigit hidungnya Hana.

"Ih Haris mah!"

"Gemes tuh, yang pilek hidungnya merah."

Hana cemberut dan kembali memejamkan matanya kembali.

"30 menit bangunin aku buat makan." Pesan Hana.

"Hmmmm, terserah tuan putri aja." Ucap Haris sambil menyenderkan pipinya di pucuk ke kepala Hana.





Kkeut.

Posisi Hana dan Haris

Posisi Hana dan Haris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Twelve Daily [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang