Spesial Ulang Tahunnya Hana

26 9 0
                                    

Udah daritadi malem, suasana hatinya Hana suntuk dan gak bisa tidur. Sampai si Adira, sahabatnya Hana pun bingung sama kelakuannya Hana yang setiap hari malah semakin aneh.

Ah Adira mah udah hapal kebiasaan Hana yang kayak gitu. Siapa lagi sih yang dipikirin Hana selain Haris Horlando Jayandi?

"Kenapa sih Han? Gue risih tau ngedenger Lo yang tiap hari ngedumel terus. Pasti gak jauh-jauh dari pacar Lo itu!" Adira ngedumel.

"Dira, Lo gak tau hari ini hari apa?"

Adira berpikir, "hari ini? Ya hari Senin lah. Gue abis liat di hape."

"Issshhh! Bukan ituuuu! Maksudnya hari spesial gitu???"

Adira berpikir lagi. Apa yang spesial dari Senin? Gak ada menurut Adira.

"Hari Senin adalah awal dari hari Selasa Rabu Kamis dan seterusnya. Hari dimana makin berat dan tugas makin bertambah dari berbagai macam dosen. Jadi, gak ada hari yang spesial."

Hana melongo abis itu berdecak sebal sambil melirik sinis ke arah Adira. Dasar Adira. Sama aja gak peka!

Huhuhuhuhu, MASA GAK ADA SATUPUN ORANG YANG INGET ULANG TAHUNNYA HANA????

Bahkan Haris juga lupa dan ninggalin Hana gara-gara ada kelas pagi...

Haris ninggalin Hana gitu aja...

SEBEL!

"Tau ah! Lo nyebelin banget!" Hana menelungkupkan kepalanya di atas tasnya sendiri. Hari ulang tahunnya udah gak ada yang spesial. Hanya mama dan papanya yang mengucapkan ulang tahunnya tadi malam dini hari.

Tapi kan Hana juga butuh orang spesial lagi buat inget ulang tahunnya Hana!!!

"Apa sih Han? Kalo ngomong yang jelas napa sih jangan setengah-setengah."

"Gak tau." Hana ngedumel sendiri.

Tanpa tau Adira melirik dirinya sebentar dan tersenyum jahil, kemudian dia mengetik sesuatu di handphonenya itu.

Adira : berhasil.
Adira : Hana pasti mikir kalo kita sama sekali gak inget ultahnya
Adira : siap-siap rencana kedua.

---

"Halo Hana?"

"Iya? Ini siapa ya?"

"Halo Han! Ini gue Salman! Lo tau nomor ortunya si Haris gak?"

"Tau kok. Kenapa man? Haris kenapa?"

"Aduh... Gimana ya Han? Gue tuh gak tau Han tiba-tiba ada yg nelpon dari hapenya Haris dan orang lain yg nelpon. Dia bilang..."

"Bilang...?"

Perasaan Hana tak enak.

"Haris kecelakaan Han..."

Jantung Hana berdetak dengan cepat dan segera berlari untuk menyusul ke tempatnya Salman.


---


Tangannya meremat kuat tatkala Hana menyuruh supir taksi itu untuk menyetir cepat ke tempat tujuan. Saking paniknya, Hana tuh keringetan dan bahkan udah dingin banget tangannya.

Supir taksi pun mengabulkan permintaan Hana untuk dipercepat laju mobilnya tapi masih di kecepatan rata-rata.

Akhirnya Hana berhenti di sebuah rumah dimana disitu tertera alamat yang dikasih oleh Salman. Rumahnya Salman.

Salman bilang katanya Haris dibawa ke rumahnya dan gak ke rumah sakit. Soalnya katanya setelah dirawat dari UGD, Haris boleh dipulangkan. Karena jarak rumah sakit ke rumah Salman tuh lebih deket.

Twelve Daily [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang