2. Surprise, Surprise, Surprise

360 42 14
                                    

o0o

Apa yang kalian bayangkan tentang dunia ini di masa depan? Mobil terbang dimana-mana, akses portal yang dulu hanya bisa dilihat di televisi, atau bahkan teknologi bisa membuatmu bertukar jiwa? Menghapus ingatan?

Well, bumi abad ke-22 sukses membangun sistem yang berbeda dari imajinasi belaka penghuni sebelumnya. Jika zaman dulu, manusia melakukan segala hal serba manual, tradisional, lalu seiring berjalannya waktu, teknologi semakin canggih, futuristik. Semua pekerjaan digantikan robot, serba otomatis, dan lain-lain. Masa sekarang berbeda.

Kali ini, masyarakat menyatukan ide fantasi itu dengan sistem yang sudah berlalu. Menciptakan suatu gaya hidup baru. Bentuk klasik sistem kebangsawanan dipadukan dengan sentuhan teknologi yang memang sudah maju. Bayangkan saja, gerbang kastil megah dengan arsitektur kuno milik Kerajaan Tong misalnya, sudah dilengkapi mesin pembuka otomatis. Busur panah produk Kerajaan Bratva yang diberi senjata laser, dan lain-lain.

Bumi sempurna dibagi menjadi 4 kerajaan utama. Lin menguasai timur, Bratva di selatan, Tong menetap di Barat, Yamaguchi penguasa tunggal Utara, dan mereka semua tunduk dibawah kedaulatan Dragonite Empire. 

Benar, tak lain keturunan organisasi shadow economy yang dulu tidak puas dengan kekuasaan atas perekonomian semata. Mereka membuka era baru dunia.

Kerajaan-kerajaan itu masih sama seperti konsep "underground" shadow economy dulu. Rahasia dan sejarah tersembunyi rapat di balik bayangan. Rakyat kerajaan hidup tanpa mengetahui Raja-Ratu mereka tak lain bandit rakus yang bekerja professional. Menjadi pahlawan bangsa di depan warga, tapi sibuk mengurus pasar gelap raksasa.

Sungguh cara yang kreatif menghabiskan uang berlimpah.

Sistem kekuasaan di sini tak serumit itu. 4 Raja berbagi wilayah dan pasar bisnis, lantas dipilih lah satu kerajaan sebagai pusat kepemimpinan. Yang menjadi hakim segala konflik, yang boleh menguasai pasar terbesar.

Cara memilihnya bagaimana? Lagi-lagi, itu urusan mudah. Seperti bunyi hukum rimba, yang kuat akan hidup, yang kalah terpaksa pasrah.

Jadi, sudah merupakan tujuan umum bagi setiap kerajaan, mereka harus menjadi yang terkuat dari pihak yang kuat.

Tapi sayangnya, di dunia yang baru ini, tak ada perubahan baru yang berarti dalam diri penghuninya. Serakah tetap menjadi pion utama perilaku mereka.

Baru-baru ini, Dragonite Empire kehilangan kaisar mereka (yang biasa dipanggil Master Dragon). Kakek tua bengis, petarung hebat yang sudah lama menjadi Raja Utama. Tewas akibat serangan dari kelompok ksatria bayaran tak dikenali. Membuat gempar satuan organisasi.

Karena saat "Si Paling Kuat" jatuh, ini waktunya para pewaris, prajurit terhebat, petinggi istana lain untuk mengejar posisi baru itu.

Isu itulah yang membuat para bangsawan buru-buru mengonsolidasi kekuatan, bahkan untuk yang tak berniat mengambil singgasana Raja Utama, seorang Kaisar diantara para raja. Pasalnya, bahkan jika mereka hanya diam, kerajaan lain tetap akan menyerang pasar mereka demi kekuatan pribadi.

Dan isu itu juga yang membuat Tong harus repot-repot bertunangan ke Bratva sekarang. Hanya demi sumber kekuatan baru.

***

Bujang menghela napas.

Bukan sebagai wujud kagum untuk pemandangan sore hari dari balkon kamar kastil yang spektakuler ini. Rombongan mereka baru tiba beberapa jam lalu, setelah melewati 2 jam perjalanan Tong ke Bratva menggunakan pesawat jet kerajaan (mereka benar-benar berangkat siang itu juga sejak insiden penyusup).

Istana Bratva indah, prajuritnya pun patut diberi respek. Soal keluarga kerajaan masih abu-abu. Sejak tiba, ia belum bertemu satu pun dari mereka.

Bukan pula sebagai keluh kesah atas ketidaknyamanannya sekarang. Yeah, walau tak dapat dipungkiri mengenakan pakaian formal khas kerajaannya memang amat menyebalkan. Lebih seru memakai kemeja atau kaus biasa daripada jas dengan jubah pangeran seperti sekarang.

𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄 ⛓️ | MARIAGAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang