Queen menemui Seira, gadis itu terpejam tenang diatas peti kaca. Kakak tirinya itu seperti telah menebak akan terjadinya musibah ini. Jadi, dia sudah meninggalkan sepucuk surat untuk Queen.
"Datanglah ke istana naga dengan tubuh bocah lelaki kecil---Sam Maka, semua masalah ini akan selesai."
Queen menaikan tudung jaketnya, mengengam erat jemari Kingsley. Obor bercahaya biru berada dalam gengaman tangan sang pangeran. Mereka--Kingsley dan Queen tengah menyusup mencari istana naga. Memang nekat, tapi mereka punya rencana yang luar biasa!
"Queen, bisa kau lepaskan sihir ini? Aku tidak leluasa bertarung saat memakai tubuh ini," rengek Kingsley.
"Aku tidak bisa, kau pikir aku juga nyaman memakai tubuh ini? Rasanya sedikit aneh saat melihat benda panjang seperti belalai menempel di antara pahaku." Queen mulai mengeluh, sesekali menunjuk kesal pada daerah selangkangannya.
"Tapi kenapa kau bisa mengubah pantatku jadi bom nuklir? Lalu kenapa tadi kau berubah jadi wanita bersurai ungu yang cantik?"
Queen mengangkat bahu. "Pangeran aku hilang ingtan, kemampuanku tidak menentu," dusta Queen. Sebenarnya dia bisa mengembalikan Kingsley kewujudnya semula. Tapi, Queen tidak mau, dia belum puas melihat Pangeran angkuh itu tersiksa!
Kingsley menghela nafas kasar. "Baiklaah, kita selesaikan dulu masalah pemberontakan Hans."
"Aku punya rencana!" Seru Queen riang.
"Sarang naga adalah tempat penyimpanan kristal murni, kita bisa pakai itu untuk menyogok para pengawal di 'black' tulang naga kuno juga bisa menguatkan dan melindungi. Kita akan mencurinya, dan pergi dengan sihirku," ujar Queen menjelaskan rencananya.
"Kau yakin?" Kingsley terlihat ragu. "Bagaimana saat teleportasi, sihirmu malah mengirim kita ke lubang hidung buaya?"
"Kita tinggal bertahan hidup memakan upil buaya."
Kingsley berdecak. "Jorok!"
"Kau pikir kau tidak jorok?" Queen mencibir. "Pipis berdiri dengan gaun panjang hingga pipismu mengotori gaun. Tidur dengan atasan terbuka, seakan lupa bahwa kau hidup di tubuh wanita? Apalagi, kamu sering memegang dadamu di dalam kamar sambil berkata 'ih bes--' akh!"
Queen memekik saat tangan Kingsley memelintir mulutnya. "Berhenti membuka aibku, kau adalah satu-satunya orang yang berani pada pangeran negeri ini!" seru Kingsley emosi.
Tap
TapSuara langkah kaki terdengar, Queen dan Kingsley menahan nafas. Jantung mereka berdegub dua kali lebih cepat, rencana mereka tidak boleh gagal. Tidak boleh!
Sreek.
"Meongg!"
Dua insan itu seketika menghea nafas lega saat mendapati seekor kucing berbulu ungu berjalan mendekat. Tubuhnya di samarkan oleh gelap, saat Kingsley mengarahkan obor pada hewan imut itu. Yang pertama kali terlihat adalah senyum anehnya, Kingsley seketika memekik kaget.
"Aaaa!"
Lalu, suaranya membuat para prajurit klan naga terpancing.
"Penyusup!"
Sebuah tali yang dikuatkan sihir naga seketika membelit Kingsley.
"Hei jangan berani-beraninya kalian pada Mae," teriak Queen. "Dia punya kekuatan kentutnojutsu!"
***
Queen dan Kingsley di ikat di penjara bawah tanah, di sekitar mereka di tempatkan para naga reguller--naga pengawal yang cukup kuat. Ruangan ini baru ruangan pertama yang masih jauh dari kerajaan inti.
"Menyebalkan, apa kita harus mati sekarang?" Queen bergumam.
"Tidak akan!" ujar Kingsley yakin, seringai tercetak di bibir merahnya yang tipis. "Karena ... aku sedang mulas sekarang!"
Queen antusias, menyuruh Kingsley menunging ke arah rantai yang terikat pada tiang.
Duut!
Bersamaan dengan kentut yang keluar, cahaya emas menembus rantai besi. Queen senang luar biasa.
"Sekarang, keluarkan jurus kentutnojutsu!" perintah Queen. Menyuruh Kingsley mematahkan sel penjara.
Dut!
Awalnya cahaya emas itu menggores besi pelan-pelan, Queen menatap geli pada Kingsley yang fokus menggoyangkan pantatnya ke kanan dan ke kiri seperti laser hidup.
Tapi, Kingsley tampaknya tidak bisa mengendalikan rasa mulasnya. Suara kentut terdengar menggelegar, di susul oleh suara gedebum tembok-tembok penjara yang rusak.
"Hoeeek!" Queen menutup hidung, spontan memperagakan gerakan mau muntah.
Si pangeran nyengir, menutup bokong dengan sebelah telapak tangan. "Keluar dikit, hehe."
Sialan, sekarang mereka telah di kepung prajurit naga. Queen tidak punya pikihan lain selai berteriak.
"Amorlala, bawa kami pergi dari sini!"
Tidak ada yang berubah, sihir Queen tidak bekerja. Padahal, gadis itu sudah bergaya sok keren dengan mengangkat tangan tinggi-tinggi.
"Dia kenapa?" bisik seorang naga pada temannya.
"Mungkin, gila. Atau, pamer ketek."
"Hei, jangan berbicara sembarangan pada penyihir agung!" seru Quen sebal.
"Penyihir agung?" Mereka manahan tawa. "Hei, 'anu' mu saja masih kecil, sok-sokan berkhayal!"
"Aku sudah besar tahu!" pekik Queen.
"Mana coba lihat?" Para naga mulai terkikik, melihat betapa menyedihkannya Queen dan Kingsley naga-naga itu sama sekai tidak merasa terancam.
"Lepaskan aku, jangan buka celanaku huwaa. Itu namanya, pencabulan!" Queen meronta, Kingsley tertawa ngakak di belakang. Setelah semua perjalanan yang mereka lalui, akhirnya kini ada adegan Queen di nistakan.
Terdengar suara derap langkah kaki, di susul oleh aura mengancam yang terasa menakutkan, membuat mereka merinding.
"LAPOR, RAJA NAGA DATANG!"
"Mati kita Maemunah, keluarkan jurus kentutnojutsu!"
"Maaf, aku sudah tidak bisa lagi!" Kingsley menjawab dengan tangan yang masih menutupi bokong, wajahnya kusut. Air matanya mengalir.
Dalam pikirannya setelah ini dia akan ...
"Di suk-tusuk raja naga?" Queen menjawab benar isi pikiran Kingsley. Karena, seluruh dunia juga tahu. Raja naga adalah maniak wanita!
Drap!
Drap!"Wah ada---"ucapan Raja Naga mengantung, meski dia sempat terpana oleh kecantikan Kingsley yang tidak memudar meski tengah menahan berak. Raja Naga lebih terfokus pada Queen yang berwujud anak kecil.
"---putraku?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen : Penyihir Bobrok (TAMAT)
خيال (فانتازيا)Queen itu goblog dan ceroboh. Kingsley itu gampang marah Bagaimana jika si pangeran angkuh itu harus terjebak bersama gadis penyihir yang membuat kepalanya nyaris meledak hampir setiap saat. Dan lebih parahnya, karena sihir Queen yang selalu salah M...