Entah mimpi apa aku semalam hingga pagi-pagi sudah mendapatkan rezeki yang seperti ini. Aku menegak ludah kala melihat pemandangan indah yang sedap dipandang mata. Pantas saja Soojin sampai kayak gini, orang yang ada di depan sana cowok cowok ganteng semua.
Yaa, di depan alias di lapangan. Ternyata ada sekelompok cowok yang lagi main basket. Tahu sendiri lah ya kayak gimana pakaiannya. Tapi aku menoleh cepat saat teringat sesuatu.
"Hei... inget Jungkook, aku aduin nanti kan aku sekelas." Candaku sambil menaik turunkan alisku.
Soojin langsung berdiri tegak setelah menempel tak jelas padaku. Dia menatapku tajam sambil melipat tangannya di dada.
"Ishh ya jangan lah. Ntar aku berantem lagi, capek tau!" Ucapnya sambil cemberut.
"Tapi lihatin deh, mereka ganteng banget! Apalagi kak Wonho, Uhh body nya!!" Ujar Soojin histeris.
Yah kak Wonho emang terkenal punya body kayak Atlet. Badanya emang besar banget, terus kekar lagi. Wajar kalau banyak cewek yang histeris lihat dia.
Aku mengangguk setuju. Karena aku ini juga normal, aku juga suka dengan tubuh kak Wonho. Cuman ya direndam aja rasanya, biar Soojin gak tahu. Harus tetep jaga image hahaha....
"Kita nonton yuk!" Ajak Soojin semangat.
"Ehh emang kamu gak ada kelas?" Tanyaku padanya yang kini sudah menyeretku mendekat ke lapangan.
"Ck, gampang itu mah. Tinggal chat temen bilang titip absen selesai. Tapi kayaknya kelasku masih ada 1 jam lagi sih, jadi aman." Jawabnya enteng dan aku hanya mendecak malas.
"Yaudah deh, kayaknya kelasku juga masih lama." Jawabku dan Soojin tersenyum girang sambil memeluku.
"Thank you so much!" Ucapnya lebay sambil berusaha mencium pipiku. Tapi karena aku jijik, tentu saja menghindar. Ishh kalau ada yang lihat terus dikira kita penyuka lawan jenis, amit-amit!!
"Menurut kamu, siapa yang paling ganteng diantara mereka?" Tanya Soojin padaku sambil menatap serius kedepan.
"Ck semuanya!" Jawabku santai. Karena berhubung aku mempunyai pertahanan lemah terhadap pria tampan, jadi menurutku mereka semua tampan.
"Hemm bener sih, mereka semua emang ganteng. Tapi buat aku kak Wonho yang paling best!!"
"Kamu kayaknya seneng banget liatin kak Wonho. Kenapa dulu gak jadian aja sama kak Wonho?" Tanyaku karena melihat dia yang sangat antusias.
"Yah gimana lagi Lis. Cocok nya sama Jungkook yang udah. Lagi pula aku cuman mengagumi, gak sampai gimana-gimana banget. Ya walaupun kepikiran buat deketin sih hahaha..." jawabnya sambil terbahak dan aku pun menyentil dahinya. Bukannya marah, tawanya malah semakin kencang.
"Jangan keras-keras. Dikira kamu sinting ntar!"
"Ck, judes banget sih cantik. Pantes jomblo hahaha."
"Soojin! Ishh nyebelin banget sih. Udah ah aku mau ke kelas aja!" Ucapku sebal sambil beranjak berdiri.
"Eh eh, bercanda Lis. Astaga baperan amat sih. Udah yok sini kembali duduk manis." Bujuknya padaku sambil memegangi tanganku agar tak bisa pergi.
"Yaudah deh aku-"
"Ternyata kamu disini. Aku nyariin kamu tahu gak. Mana chat gak dibales lagi!"
Suara jahanam yang sudah sangat aku hafal tiba-tiba terdengar.
Aku menghela nafas kasar karena pasti aku akan menjadi kacang diantara orang bucin ini."Aduhh, maaf banget kookie. Hp aku lowbat." Jawab Soojin cepat, yang aku yakin dia berbohong.
"Yaudah it's okey babe. Aku paham," ucap Jungkook yang membuatku merasa geli dengan mereka berdua.
"Soojin, aku pergi ya. Kan udah ada Jungkook yang bakal nemenin kamu nontonin kak Wonho yang badanya uhh mantap!" Ujarku yang sengaja ingin memancing percikan api di hubungan mereka.
Soojin melotot padaku, sementara dia sendiri sedang di pelototi oleh Jungkook. Hahaha rasakan, itung-itung aku membalas sikap usilnya padaku.
"Lisa!"
Tubuhku menegang kala mendengar sebuah suara yang dulu sangat aku suka. Tapi kini aku amat membencinya. Aku berbalik dan menemukannya, Jaewon.
Berusaha tersenyum dan berpura-pura menjadi adik tingkat yang sopan."Ada apa kak?" Tanyaku sambil menahan agar tak mendengus di depan wajahnya yang membuatku muak.
"Aku ada perlu sama kamu, aku mau kita bicara berdua. Ayo ikut aku!" Ajaknya dengan suara lembut padaku.
Tanganku mengepal, jangan sampai aku terjatuh di lubang yang sama hingga dua kali. Jika sampai itu terjadi maka aku adalah gadis yang bodoh. Dan akan aku pastikan itu tidak terjadi.
"Apa pembicaraan nya penting? Maaf aku mau ada kelas!" Ucapku mencoba pergi dan menghindar darinya.
"Lis, kelas kita kan masih lama."
Celetukan polos dari Jungkook membuatku ingin menjambak dan mencakarnya sekarang juga. Sumpah, nih anak lama-lama juga bikin enek ternyata. Aku meliriknya tajam. Sepertinya Soojin tahu kalau aku merasa kesal dengan Jungkook. Karena itu dia menyenggol lengan Jungkook agar diam. Soojin juga langsung menyeret Jungkook pergi.
"Kita harus selesaikan semua kesalahan pahaman kita Lis! Ucapnya sambil berusaha meraih tanganku. Tapi aku mundur beberap langkah darinya.
"Sepertinya tidak ada yang perlu dibicarakan. Jadi aku pergi!" Ucapku mencoba pergi, tapi dia berhasil mencekal tanganku, sial!
"Aku minta maaf karena udah nyakitin kamu. Aku minta maaf karena udah rusakin kepercayaan kamu buat aku. Tapi ada satu hal yang harus kamu tahu, aku lakuin itu demi kebaikan semua orang-"
"Kebaikan semua orang? Kayaknya kamu salah ngomong. Maksud kamu Kebaikan cewek itu kan? Kita pacaran bahkan dari SMP Jae. Tapi kamu tiba-tiba mutusin aku gitu aja waktu kelulusan SMA ku! Kamu tahu gak sih, kalau aku udah mikir bakal bahagia bisa satu kampus sama kamu. Tapi nyatanya enggak. Di hari bahagia itu aku malah gak merasa bahagia sama sekali!!" Ucapku marah padanya.
"Lis, Hana waktu itu lagi butuh-"
"CUKUP! Jangan sebut nama cewek itu didepanku lagi. Aku muak mendengar namanya. Aku benar-benar tak butuh penjelasan apapun darimu. Karena itu tak akan merubah apapun!" Ucapku geram dan merusaha melepaskan cengkamannya.
Aku segera pergi kala tangaku berhasil lepas. Aku harus pergi dari hadapannya sebelum air mataku menetes di depannya. Aku tak mau kelihatan sebagai gadis lemah. No, Lisa adalah gadis yang kuat. Jadi tak boleh menangis di depan pria brengsek seperti Jaewon!!
_____16November2021_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Eonnie!
Teen Fiction"Kenapa kesendirian memelukku saat aku mempunyai kalian?" -Lisa "Jika bisa, aku akan menyeret waktu dan memutar balikan takdirku untukmu." -Jisso