35 - Kisah Indah, Tidak Sempurna

306 36 17
                                    

Viren mengucapkan banyak terima kasih kepada pak tua bernama Yaser yang menolong Rukshar, sebenarnya Rukshar tidak mau menghubungi seseorang hanya karena kecelakaan ini namun Pak Yaser menyuruhnya untuk menghubungi seseorang karena Rukshar adalah seorang perempuan. Tidak baik baginya pergi sendirian. Akhirnya Rukshar menghubungi Viren dan dia dengan cepat datang ke klinik.

"Tidak sengaja aku melihatnya jatuh, dia diam sendirian di sana. Melihatnya mengingatkanku kepada putriku di rumah,"

Viren mengangguk mengerti ketika Pak Yaser bercerita.

"Baiklah, aku tidak bisa berlama-lama di sini. Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan."

"Sekali lagi terima kasih, Pak Yaser. Kebaikan anda sangat berarti. Allah akan membalasnya dengan yang lebih baik." Viren berkata dengan sopan.

"Jaga dia baik-baik, nak muda. Dubai mungkin kota yang aman bagi perempuan tapi tidak menutup kemungkinan hal buruk tidak akan terjadi," Mereka berdua sama-sama melihat Rukshar yang tengah duduk, salah seorang perawat memberinya plaster di siku.

"Semoga Allah selalu menjaga kalian." Pak Yaser mengakhiri percakapan dan sebelum pergi dia memberikan salam yang dibalas Viren.

~•●•~

"Kau akan terus diam seperti batu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau akan terus diam seperti batu?"

Rukshar tidak membuka mulut sama sekali sejak kembali ke klinik. Kemudian Viren sengaja membawa Rukshar ke salah satu taman di kota yang memberikan pemandangan Burj Khalifa yang begitu indah apalagi di malam hari agar membuat hati Rukshar membaik.

Memang aneh jika pergi ke Dubai tanpa mengunjungi gedung tertinggi di dunia ini. Dan Viren adalah orang pertama yang mengajaknya kemari.

"Sebelum besok meninggalkan kota ini, kita juga harus mengucapkan selamat tinggal pada Burj Khalifa." Kata Viren ikut melihat gedung itu seperti Rukshar melihatnya. Mereka duduk bersampingan.

Mata Rukshar menerawang, benar, besok dia tidak akan di tanah arab ini lagi. Berarti hari ini adalah hari terakhir Rukshar di Dubai. Dia yakin sepanjang hidupnya Dubai akan menjadi kota yang penuh dengan kenangan dalam hidupnya selain Delhi.

Dia akan meninggalkan segalanya, termasuk Mohammed.

Pangeran itu telah menjadi monster saat ada Rukshar, Mohammed benar-benar serius ingin mengusir Rukshar dari hidupnya sementara di lubuk hati Rukshar, perasaan yang tidak diminta justru hadir.

Berarti ini memang sudah jalannya, memang harus mengucapkan selamat tinggal pada semua ini. Tetapi apakah dia siap menahan rindu? Yang pasti dia tidak siap kehilangan orang yang dicintainya, lagi.

Tidak, tidak, tidak! Kenapa aku terus memikirkannya?! Sudah baik dia melepasku. Bukankah baik jika aku segera pergi? Itu membuktikan bahwa aku memang bukan perusak hidup Mohammed! Sheikha Fatma dan Kaylen salah. Aku tidak merebut Mohammed dari siapapun!

Story of Us (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang