43 - Cinderella ku

554 38 9
                                    

(Dubai, dua hari sebelumnya.)

OFK, Dubai Mall.

"Tiga kopi latte, cheese cake, strawberry puff pastry, dan puding mangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tiga kopi latte, cheese cake, strawberry puff pastry, dan puding mangga."

Mohammed menjatuhkan punggungnya pada sofa kafe yang dia datangi bersama Kaylen di sini, dia baru datang dari Zabeel kemari untuk bertemu dengan Kaylen setelah setengah tahun.

Makanan datang dengan cepat, setelah Mohammed mengatakan terimakasih kepada pelayan dia baru sadar bahwa Kaylen memesan lebih dari dua porsi. Ada satu lagi kopi dan dessert di sini.

"Kau akan meminum dua kopi sekaligus?"

Kaylen tertawa sedangkan Mohammed masih bingung dengannya.

"Kejutan!"

Suara dari belakang Mohammed membuat mereka berdua menoleh bersama, ini dia yang ditunggu-tunggu, Viren.

"Wah! Kau juga di Dubai! Ahlan wa sahlan, Viren!" Mohammed langsung berdiri menyambut Viren dengan memeluknya, diikuti Kaylen berdiri dibelakangnya sama-sama tahu ini kejutan untuk Mohammed.

"Sejak kapan kau kembali, Viren? Bagaimana kabarmu? Semoga Allah selalu membuat segalanya baik-baik saja."

"Tentu saja segalanya baik, Kaylen menghubungiku saat kau akan tiba dari London dan aku langsung ke Dubai. Kupikir aku harus menunggu empat tahun untuk bertemu denganmu."

Mohammed terkekeh, "aku juga berpikir seperti itu. Kaylen kau tega sekali tidak memberitahuku sebelumnya."

"Kita hanya ingin memberimu kejutan."

Mereka duduk berbincang menikmati pemandangan malam Dubai yang tampak semarak dari atas sini, pertunjukan air mancur dan gedung tinggi menjulang mewah.

"Dan bagaimana pelatihanmu?"

"Lumayan, kurasa seperti akademi militer pada umumnya. Hanya saja di sana banyak bangsawan. Lalu kau?" Tanya Mohammed balik.

"Aku membentuk sebuah organisasi India yang dikhususkan untuk amal. Membangun sumur dan kamar mandi bersih di daerah kumuh, tetapi itu masih sedikit."

"Meskipun sedikit yang penting bisa memberi manfaat." Mohammed kemudian tersenyum samar setelah mengatakannya.

'Hanya sederhana yang penting bisa memberi manfaat, seperti bulan yang cahayanya remang tetapi bisa membuat orang bahagia melihatnya.'

"Aku yakin Rukshar pernah mengatakannya padamu."

Mohammed tersentak kala Viren mengucapkan sebuah nama yang menurutnya begitu tiba-tiba membuat jantungan berdesir sesaat, dia seperti tertangkap basah.

"Iya, memang dia," ujar Mohammed akhirnya jujur. "Aku yakin Rukshar juga mengatakannya padamu," katanya menunduk sambil memainkan puff pastry nya.

Story of Us (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang