9

3.8K 345 18
                                    

Sekarang sudah hari senin lagi dikediaman Fernando tengah terjadi keributan kecil

"GILANG CEPETAN, TELAT INI" Teriak Galang membuat Delvin dan Devira menutup telinga nya.

"BENTAR BENTAR" Balas Gilang berteriak juga.

"Udah jangan teriak teriak masih pagi" Lerai Devira.

Gilang berjalan menuruni tangga dan mengambil roti yang ada di meja

"Ayo" Ajak Gilang

"Nggak dianter papa? " Tanya Delvin

"Enggak usah Pa, Gilang bawa mobil" Tolak Gilang lembut dan menyeret Galang ke depan rumah.

"Santai, jatuh gue nanti" Omel Galang sambil melepaskan genggaman Gilang.

Delvin dan Devira mengantarkan Gilang dan Galang sampai kedepan gerbang rumah.

"Hati hati" Ucap Devira

"Siap, kami berangkat"

Setelah berpamitan kepada kedua orang tua nya si kembar berangkat sekolah.

Benar saja mereka telat, gerbang sekolah sudah ditutup rapat

"Kan telat kita, lo sih lama" Ucap Galang sambil memanyunkan bibirnya.

Gilang menepuk pelan bibir Galang "gak usah ngomel"

Gilang menongolkan kepalanya dari jendela mobil "PAK BUKAIN"

pak satpam berjalan ke gerbang "saya bukain tapi langsung ke guru piket"

Gilang mengacungkan jempolnya dan memasukkan mobilnya melewati gerbang.

Setelah sampai parkiran mereka berdua turun, tepat sekali Bu Ina sedang berkeliling.

"Kenapa telat?" Tanya Bu Ina yang sudah menghadang jalan si kembar.

Niat hati pengen kabur tapi gagal ucap Gilang dalam hati.

"Maaf Bu kami bangun kesiangan" Ujar Galang

"Putari lapangan 5 kali aja"

Gilang membulat kan matanya, pasalnya lapangan nya gede banget.

Oh iya sekedar info si kembar dateng upacara udah selesai.

"Tapi bu Gal--

" Gak ada alasan "

Gilang berdecak malas lantaran omongannya dipotong oleh bu Ina.

"Cepet laksanakan" Perintah Bu Ina

Gilang berjalan ke pinggir lapangan diikuti oleh Galang dibelakang nya.

"Gal lo gak usah ikut, biar gue yang gantiin hukuman lo" Ucap Gilang sambil melempar asal tas nya.

"Maksud lo? Gue juga telat kali" Tolak Galang ikut menaruh tasnya.

"Astaga Galang lo itu punya asma kalau lo lupa gue ingetin" Ucap Gilang geram.

"Tapi gue gak lemah"

Gilang berdecak sebal

"Hey bang Alan" Panggil Galang Reflek Gilang menoleh ke belakang.

Gilang mendengus ternyata dia dibohongi oleh Galang dan saat dia menoleh ke depan

"GALANG YA ALLAH, GUE TENDANG YA SAMPE LO KAMBUH" Teriak Gilang kala melihat sang kembaran sudah berlari mengelilingi lapangan.

Gilang berlari sekuat tenaga untuk menyusul Galang "heh berhenti gak lo"

"Tenang nanti kalau udah ngerasa sesek gue berhenti"

"Dasar kepala batu"

2 putaran masih aman saat putaran ke 3 Galang memelankan larinya dan  terduduk ditengah lapangan.

Gilang yang melihat itu langsung berlari menghampiri Galang "Gal lo oke? "

Galang mengangguk "oke"

"Nafas lo berat, bentar inhaler lo mana? " Tanya Gilang.

Galang mengambil inhaler nya disaku celananya.

"Hahh Gil sorry gak nurut hahh" Ucap Galang dengan nafas tersenggal senggal.

"Gila lo emang ,buka mulut"

Galang menurut , setelah dirasa nafasnya mulai stabil Gilang mengajak Galang untuk duduk dipinggir lapangan.

Galang tertawa pelan " Katanya uhuk mau ditendang kalau gue kambuh"

"Udah diem, mau gue tendang beneran?" Gilang masih sebel ternyata bung.

Galang tertawa pelan

"Yaudah gue lanjutin hukuman dulu, kalau lo gak oke gue anter ke uks" Ucap Gilang disambut gelengan kepala oleh Galang.

"Gue oke"

Gilang mengangguk dan berlari mengelilingi lapangan lagi.

******

"EPRIBADI HOME " Teriak Alan

Reflek Alvaro melempar kulit kacang kewajah Alan.

"Berisik lan, ini bukan hutan"

"Kenapa sih lo? Kayaknya punya dendam deh sama gue" Ucap Alan sewot.

Alvaro memutar bola matanya malas.

Sekarang Gilang dkk tengah dikantin karena bell istirahat berbunyi, setelah menyelesaikan hukuman tadi Gilang memutuskan tidak mengikuti pelajaran atau bolos. Kalau Galang? Dia masuk ke kelas.

"Lang lo tadi ngapa bolos kelas? " Tanya Iqbal sambil memakan pisang goreng.

"Lang yang mana nih?" Tanya Dylan

Iqbal menepuk dahinya pelan "Gilang maksudnya"

Gilang menoleh ke arah Iqbal "nanggung bal , tadi soalnya gue dihukum"

"Lo telat? Tadi soalnya Galang bilang gitu"

Gilang mengangguk "iya tadi Galang belok ke kelas, gue belok ke kantin" Ucap Gilang santai.

"Wahai Gilang kenapa lo sangat suka membolos, contohlah Galang yang baik hati dan tidak sombong dan tidak suka membolos" Ceramah Alan.

"Heleh Galang palingan dikelas juga tidur" Sindiran Gilang membuat Galang mendelik malas.

"Seenggaknya gue masuk kelas"Timpal Galang

Gilang mengambil sendok yang akan dimasukkan ke mangkok bakso Galang. " Itu sambel Galang, bukan saos"

Galang mengerjap ngerjapkan matanya polos "O-oh hehe gue gak liat"

"Nih lo makan bakso punya gue aja" Ucap Rizky sambil menukar mangkok baksonya dengan Galang.

"Kayaknya tadi udah lo masukin satu sendok ya?" Tanya Rizky saat melihat warna bakso milik Galang

Galang nyengir lalu mengangguk.

Gilang menoyor pelan kepala Galang

"apaan sih"  Ucap Galang gak Terima

Hal itu membuat semuanya tertawa.

*******

*******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rizky. Gilang. Galang

Si Kembar (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang