Sekarang menunjukkan pukul 22.00 semua anak anak Danger beserta Gilang dan Galang sudah sampai di area balap motor.
"Anjirr Galang gemoi banget pake ini" Ucap Alan sambil menyentuh topi Galang.
Galang cemberut "gue ganteng tau bang, kok gemoi sih"
Alan terkekeh "lo itu ganteng ples gemoi"
Rizky berjalan bersama Gilang menuju tempat Alan dan Galang berdiri "kenapa disini? Ayo kesana" Ajak Rizky
"Ini mau otw" Ucap Alan sambil berlari kecil menuju teman temannya berada.
Rizky melihat Galang lalu tersenyum "lo gemes "
Gilang berdehem "kembarannya gemes juga gak nih?"
Rizky menoyor pelan kepala Gilang membuat Galang tertawa
"Tega banget bang Rizky sama gue" Gilang mulai mendrama
"Najis Gilang drama lo"
"Udah udah ayo kesana " Lerai Galang dan diangguki oleh keduanya.
"WOE AYO BANG ALVARO SEMANGAT" Teriak Iqbal sambil mengibarkan bendera yang ada wajah Alvaro.
"Itu si Iqbal dapet bendera foto bang Alvaro dari mana dah" Ucap Gilang
Dylan yang ada disamping Gilang menjawab "kebiasaan nya Iqbal kalau ada balapan bawa tuh bendera"
Gilang ber oh ria sambil mengangguk angguk.
Gilang merangkul bahu Galang "dingin gak?"
Galang menggeleng "enggak"
Balapan antara Alvaro dan Bian pun dimulai.
Tidak ada yang mau mengalah baik Alvaro maupun Bian.
"Gila keren keren" Gumam Dylan
Beberapa menit berlalu terlihat motor Alvaro dari kejauhan dan memasuki garis finish terlebih dahulu
"WUHUU BANG ALVARO EMANG THE BEAST" Pekik Iqbal sambil berlari menghampiri Alvaro.
Bian turun dari motornya "kali ini lo menang" Ucapnya dingin.
"Gue emang selalu menang kalau cuma lawan lo aja" Sarkas Alvaro.
"Apa nih taruhannya?" Tanya Alan sambil celingak celinguk.
"Motor lah yakali enggak" Ucap Rizky
Bian mendengus dan melempar kuncinya ke arah Alvaro dengan kasar.
"Woho santai dong" Ucap Alan
"AYO GAES GUE TRAKTIR, KITA RAYAIN KEMENANGAN GUE" Teriak Alvaro sambil melirik Bian.
"Uhuy ayolah" Heboh anak anak Danger berhamburan menaiki sepeda motor masing masing kecuali Galang yang lagi nunggu Gilang mengambil mobil.
Bian berjalan ke arah Alvaro "tunggu aja pembalasan gue" Bisik Bian
"Btw bocil lo itu kayaknya polos" Sambung Bian menyeringai.
"Awas aja sampe lo sentuh Galang" Ucap Alvaro dingin.
"Oh namanya Galang, oke gue duluan" Ucap Bian sambil meninggalkan Alvaro sendirian.
Alvaro mendengus sebal dan berjalan menghampiri Galang
"Kenapa sendirian disini? Gilang mana? " Tanya Alvaro
"Gilang lagi ambil mobil" Jawab Galang
"Yaudah gue temenin sampe Gilang dateng" Ucap Alvaro, Alvaro khawatir jika Galang sendirian nanti Bian dan anggotanya menyelakai Galang.
Galang mengangguk
"Lo ikut traktiran?"
"Iyalah bang, yakali enggak" Ucap Galang sambil tertawa.
"Gak dimarain mama papa lo? Lo pulang malem"
"Enggak kan ada Gilang hehe"
Alvaro gemes sendiri dengan Galang
Tin tin
"Itu Gilang dateng"
"Oi Gal, eh bang Alvaro"
"Ikut Gil? "
"Iyalah bang, anak samping lo ngeyel pengen ikut" Ucap Gilang dari dalam mobil sambil menongolkan kepalanya dari kaca jendela mobil.
Alvaro tertawa "yaudah ayo, anak anak udah pada nunggu di depan"
Galang mengangguk dan berjalan menaiki mobil Gilang.
Sesampainya di cafe deket markas Danger mereka semua memasuki cafe tersebut.
"Udah kayak mau tawuran aja banyak bener" Gumam Galang.
"Lo mau pesen apa?" Tanya Gilang.
"Sama kayak lo, tapi minumnya es--" Galang belum selesai bicara udah dipotong sama Gilang.
"Gak ada, ini malem Galang"
Galang mendengus
Beberapa menit berlalu makanan pun datang
"Eh eh nyicip dong bang" Ucap Iqbal sambil mengambil ikan yang ada di piring Rizky.
"Lo punya sendiri Iqbal" Ucap Rizky datar
"Dikit doang"
Alan berjalan kemeja temannya "Angga barter yok"
"Barter apaan?"
"Tukeran minum awokawok"
"Yaudah ambil"
"Ini baru temen gue" Ucap Alan dan kembali duduk ditempat duduknya.
Acara makannya berjalan dengan lancar walau ada yang ribut rebutan, padahal udah pesen sendiri sendiri.
"Makasih nih traktirannya" Ucap Dylan mewakili teman temannya
"Iya sama sama" Jawab Alvaro
"Mau langsung pulang? " Sambung nya.
"Iya bang ini udah malem" Ucap Gilang dan diangguki oleh Alvaro.
"Yaudah hati hati dijalan gaes"
"Siap"
*******
Sekarang Gilang dan Galang lagi dijalan pulang kerumah. Terlihat Galang beberapa kali menguap.
"Tidur aja Gal" Ucap Gilang
"Nanti mama papa gak marah kan?" Tanya Galang sambil memejamkan matanya.
"Enggak, gue tadi udah nelpon, asal lo nya gapapa"
"Lo gak ngerasain sesek kan?"
Galang menggeleng sudah tidak kuat menjawab karena ngantuk berat.
Gilang terkekeh lalu mengusap kepala sang kembaran yang tertutup topi "tidur yang nyenyak"
********
Alvaro and the Genk
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kembar (END)
Fanfictionmenceritakan tentang Gilang dan Galang dalam menjalani hari hari mereka.